Lalisa Mansion.
Clara dan Jennie baru saja tiba di mansion milik Lisa.
Saat ini keduanya sedang berjalan masuk menuju living room karena Lisa ada disana.
“DADDY…” Teriak Clara.
Lisa langsung berdiri, membuka kedua tangannya lebar-lebar untuk menyambut putrinya yang sedang berlari ke arahnya.
“Ouw, Daddy rindu skali.” Ungkap Lisa.
Kalau pria itu tidak memiliki tulang yang kuat, keduanya sudah tumbang saking bersemangatnya Clara melompat ke tubuh Lisa.
Jennie meletakkan koper kecil itu, menatap keduanya dengan senyum lembut. Saat tatapannya dengan tatapan Lisa bertemu, dia langsung memberikan Gummy Smile-nya membuat hati Lisa melelah seperti garam diantara air panas.
“Aku juga rindu skali.” Balas Clara dengan ceria.
Keduanya terus berpelukan dengan tatapan Lisa yang tidak terputus dengan pandangan Jennie.
Apakah pria ini tidak menyadari betapa berbahayanya tatapan lembut itu untuk Jennie? Tatapan itu sangat memuja, sangat kagum dan sangat manja. Alhasil jantung Jennie berdetak terlalu cepat sehingga membuatnya gugup.
Karena tidak mampu menahannya, Jennie mengalihkan pandangannya ke tempat lain membuat Lisa langsung menurunkan Clara dari gendongannya.
“Princes, Daddy mau minta ijin.” Kata Lisa menatap anaknya dengan kelembutan.
“Apa itu Daddy?”
Sebelum menjawab, Lisa menatap Jennie sebentar dengan gusar. Ini pengalaman pertama, jadi Lisa memiliki kekhawatirannya sendiri. Seperti merasa malu pada putrinya?
“Daddy dan Aunty akan keluar sebentar. Apakah malam ini Princes bisa tidur bersama Ahjumma?”
Bukannya keberatan atau merasa sedih harus ditinggal oleh Daddy-nya, gadis kecil itu justru mengangguk dengan kegirangan membuat Lisa terkekeh canggung.
“Tentu saja Daddy. Pergilah.” Jawabannya membuat Jennie langsung menolah menatap Clara.
Anak yang baik!!! Kata Jennie di dalam benaknya. Betina ini it’s so funny!!!
Tapi setelah itu Jennie mengerutkan keningnya karena melihat Clara berbisik pada Lisa. Dia sangat penasaran karena melihat Lisa tersenyum sambil mengangguk.
Kira-kira apa yang Clara katakan pada Lisa?
“Oke Princes.” Jawab Lisa dengan kedipan matanya membuat Clara terkekeh.
“Aunty, terima kasih untuk weekend yang menyenangkan. Sekarang aku akan ke kamar. Love you.” Pamit Clara.
Selesai memeluk dan mencium Jennie sekilas, gadis kecil itu juga melakukan hal yang sama untuk Lisa. Dia terlihat bersemangat sehingga tidak perlu menunggu respon dari Jennie.
Setelah kepergian Clara, Lisa menatap Jennie dengan senyum kecil.
“Kita harus pergi sekarang. Aku harus memasak untuk makan malam kita.” Katanya gugup.
Tapi Jennie memberikan tatapan curiga pada Lisa dan bertanya:
“Aku ingin tahu apa yang Clara katakan padamu sehingga wajahmu memerah?”
Lisa langsung membuang mukanya saat mendengar pertanyaan Jennie. Respon itu membuat Jennie mengambil langkah ke arah Lisa, menarik lengannya hingga membuat keduanya saling menatap dengan jarak yang sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classy Bitch (JENLISA)
FantasiaWARNING 21+++++. . . . -Cintaku semanis Madu, seputih Salju, Selembut Lenan Halus. Dan semua itu hanya milik satu Nama: Lalisa Manobal.- Jennie Ruby Jane.