Classy Bitch 38

4.2K 540 10
                                    

Bae Mansion.

Saat ini Jennie sudah tiba di mansion sahabatnya, sang Classy Bitch itu berjalan cepat menuju kamar sahabatnya yang tercinta. Saat dia tiba, dia sudah di beritahu oleh seorang maid bahwa Irene mengurung diri di kamarnya selama ini, dan tidak pernah keluar. Mereka selalu di tugaskan oleh Nyonya Bae untuk selalu membawakan makanan untuknya di kamar.

Tentu saja Jennie cemas, apakah dia terlalu menganggap enteng masalah yang terjadi? Pikirnya.

Dengan langkah yang cepat dan raut wajah yang cemas, Jennie segera membuka pintu kamar tersebut setelah mendekat. 

Saat ini sudah pukul 10 pagi, tapi dalam kamar itu terlihat seperti gelapnya malam tanpa pelita. Bahkan Jennie terkejut dengan penciumannya, kamar ini tidak memiliki aroma seorang gadis lagi tapi aroma rokok sangat mendominasi. 

Dengan langkah yang pasti, Jennie pergi ke arah horden dan membukanya begitu saja. Dia bisa melihat sahabatnya masih betah di dalam tidurnya tanpa terganggu.

Entah bagaimana, melihat kondisi Irene yang sedikit berbeda, Jennie menjadi sangat marah—dia pergi ke samping tempat tidur, mengambil gelas yang terisi dengan air, dan menyiramkannya tanpa perasaan.

“What the fuck…” seru Irene dengan sangat keras.

Dia mengangkat kepalanya untuk melihat sang pelaku, tatapannya ingin membunuh, tapi—

“Apa?” Tanya Jennie dengan sangat dingin.

Bahkan Irene sedikit takut dengan tatapannya saat ini. Selesai bertanya apa, Jennie kembali ke kamar mandi, mengambil air yang lebih banyak, dan memandikan Irene di atas tempat tidur begitu saja.

Irene tidak bisa berkutik, dia baru pernah melihat Jennie se’marah ini.

“Pergi dan bersihkan tubuhmu. Aku tunggu kau di living room lantai ini. ” 

Dan Jennie langsung melangkah keluar tanpa berbalik. Kucing itu benar-benar marah.

Irene mendesah putus asa. Semenjak mendapatkan ancaman dari Calvin, wanita ini benar-benar menahan diri untuk tidak lagi mengganggu Jenlisa, itulah kenapa dia mengurung diri tanpa memikirkan siapapun. Apalagi dia percaya bahwa Jennie pasti sudah mengetahui perbuatannya, tapi siapa sangka—Jennie datang padanya dengan amarah yang belum pernah dia lihat.

Segera Irene membawa dirinya ke kamar mandi untuk membersihkan diri lebih cepat. Dia tidak bisa membayangkan kalau Jennie kembali dengan hal yang lebih menyeramkan kalau dia tidak bergerak.

Hanya butuh 10 menit untuk Irene selesai dengan mandinya, dia hanya menggunakan bathrobe berwarna hitam dan kepalanya di balut oleh handuk. Dengan perasaan gugup dia melangkah keluar, setibanya disana dia melihat Jennie sedang berdiri di balkon lantai tersebut.

Dia mendekat hingga berdiri di samping Jennie, ada jarak sekitar satu langkah lebih, dia merasa sungkan untuk terlalu dekat.

Tidak ada pembicaraan, keduanya sama-sama diam dengan pandangan lurus ke depan. Mungkin sekitar beberapa menit, Jennie mulai membuka suaranya:

“Aku tahu semua perbuatanmu pada Lisa, aku tahu tentang perasaanmu padaku, aku sudah cukup dengar dari beberapa pihak—sekarang aku ingin dengar dari mulutmu sendiri. Bicaralah, aku punya banyak waktu untukmu khusus hari ini saja.” 

Mendengar itu Irene tersenyum pahit. Di tangannya ada sebungkus rokok putih, sepertinya Jennie tidak keberatan saat melihat dari pandangan tepi-nya bahwa wanita itu sedang mengeluarkan satu batang untuk di nikmati. Aroma dari dalam kamar sudah menjadi petunjuk kalau Irene sudah menjadi perokok aktif.

Classy Bitch (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang