Classy Bitch (JENLISA)

Classy Bitch 1

Di salah satu kamar yang cukup mewah, terlihat seorang wanita dan seorang pria sedang berbaring dalam kondisi yang full naked. Keduanya berpelukan sambil mengobrol.

“Bulan depan akan ada acara besar untuk mengumumkan pewaris dari Unite Group. Kau akan datang bersama suamimu?” Tanya sang pria sambil mengelus sekitar puting wanita itu.

Yang ditanya pun mengangguk, matanya tertutup menikmati elusan lembut itu.

“Meskipun hatiku tidak menginginkan itu, tapi aku harus. Biar bagaimanapun, dia adalah pemilik dari CL Corp. Bagaimana denganmu? Kau akan datang dengan istrimu?” 

Ternyata mereka berdua adalah pasangan yang berselingkuh. Seperti yang kita baca, mereka memiliki pasangan yang SAH.

“Alasanku sama denganmu. Tapi tidak usah di pikirkan, bukankah yang paling penting kita sama-sama memiliki hati satu sama lain?” Jawab pria itu dengan senyum manisnya.

Akibatnya wanita itu seakan terhipnotis sehingga dia juga membalas dengan senyum manisnya.

“Kau mema—”

Kring! Kring! Kring!

Perkataan wanita itu terhenti dengan ponselnya yang berdering di atas nakas. Karena sang pria lebih dekat dengan ponsel itu, dia pun berbalik dan mengambilnya.

“Suamimu…” katanya dengan ketus sambil memberikan ponsel tersebut.

Sang wanita terkekeh, bukannya menjawab— yang dia lakukan adalah melempar ponselnya ke belakang, lalu dengan cepat menaiki tubuh pria itu.

“Kau semakin menggairahkan ketika cemburu seperti ini. Sekarang, berhenti kesal dan layani aku sebanyak yang kau bisa. Kita masih memiliki waktu sampai besok.”

Selesai perkataan maut itu, suara erengan lembut hingga keras memenuhi ruangan yang mewah itu. 

Setiap kali ponsel sang wanita kembali berdering, goyangan dari pria tersebut semakin brutal sehingga menyebabkan wanita dursila ini mengeluarkan desahan yang keras untuk menutupi nada dering ponselnya sendiri.

Sungguh Jalang yang hakiki.

_____

Di tempat lain, ada sebuah mansion yang cukup megah dan indah. Posisi yang paling tepat adalah di sebuah kamar yang juga mewah, ada seorang pria yang sedang berdiri dengan ponsel di tangannya.

Pria itu terlihat sedang menghubungi seseorang tapi panggilannya tidak di jawab-jawab. Dia tidak sendirian di kamar, dia bersama putri kecilnya yang sedang sakit.

“Daddy..” 

Karena di panggil, pria tersebut segera memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku, lalu menghampiri putrinya di atas tempat tidur.

“I’m here Baby.” Ungkapnya lembut.

“Dimana Mommy? Apakah dia tidak peduli denganku? Kepalaku sakit Dad.” 

Pertanyaan sekaligus keluhan itu menghancurkan hati pria tersebut. Dia segera memeluk putrinya, mencium kepalanya berulang kali seakan ingin menghilangkan sakit kepala yang di derita oleh putrinya.

Meskipun tindakannya sangat lembut, tapi tatapannya seakan ingin menghancurkan tembok-tembok yang berada disana.

“Jangan berpikir yang tidak seharusnya. Mommy hanya sedang sibuk, besok dia pulang. Kita ke rumah sakit yaa? Daddy patah hati jika kau sakit seperti ini Princes.” 

Putri kecil itu menggeleng, dia memeluk ayahnya dengan sangat erat, airmatanya mengalir tanpa isakan.

“Sejak dulu Mommy tidak pernah peduli dengan kita Dad. Aku mau kita kembali saja ke Amerika. Please, aku kesepian kalau Daddy juga pergi bekerja.”