Classy Bitch 28

4.5K 582 8
                                    

JL Home.

Seperti perkataan Lisa, sebelum jam 8 mereka sudah sah sebagai suami istri. Di rumah mereka saat ini, ada Nyonya Kim, Clara, Irene dan juga Ibu Irene. Dan juga ada beberapa tamu yang datang. Itu ibu Lisa dan juga Ayah Jennie.

Tidak ada perayaan yang mewah, mereka hanya makan-makan bersama dan semua orang pamit pulang menyisahkan Irene dan penghuni rumah.

Wanita itu akan bekerja jadi dia memeluk sahabatnya dengan erat, ciuman cinta kasih yang mesrah dan menyampaikan beberapa nasehat yang menurut Jennie hanya omong kosong.

“Jalang kecilku sudah dewasa, impian sudah tercapai, kurangi sifat jalang yang menutut itu dan jadilah Istri atau ibu yang terbaik untuk keluarga kecilmu. Tidak lama lagi aku akan menyusul, oke? Hais, hatiku sakit karena terharu, aku mencintaimu Classy Bitch.” 

Jennie terkekeh, matanya berkaca-kaca memeluk sahabat satu-satunya dalam hidupnya. Banyak hal yang mereka lalui bersama, bisa di katakan bahwa Irene menjadi satu-satunya tempat untuk semua keluh kesah dalam hidupnya selama ini. Bukan hanya Irene yang mencintainya, dia juga sama. So much more.

“Terima kasih Baechu. Kau juga tahu kalau aku pun sama, aku mencintaimu kelinci manisku.” Balas Jennie serak.

Lisa dan Clara yang berdiri disana hanya menatap keduanya dengan senyum hangat. Lisa belum terbiasa dekat dengan Irene, tapi dia tetap menghargai kehadirannya karena itu sahabat Jennie. 

Sementara di hari bahagianya ini, sahabatnya sendiri tidak muncul. Mengingat Kim Jisoo, mau tidak mau Lisa mengingat beberapa hal yang terjadi saat dia mengetahui kebenaran di balik insiden 9 tahun yang lalu—

Flashback On…

Sebelum Lisa pergi ke kediaman Jisoo, dia sudah memastikan kalau pria itu ada di rumah.

Selama perjalanan, aura yang Lisa keluarkan sangat dingin. Dia tidak bisa menerima semuanya dengan akal sehat mengingat Jisoo adalah sahabat satu-satunya yang dia percaya.

Dia juga menyayangkan bagaimana Jisoo bertingkah selama ini, seakan merasa sengsara dengan penderitaannya, padahal dia-lah dalang dari semua penderitaan yang Lisa alami.

Lisa mulai tidak percaya dengan ketulusan yang dia lihat dari Jisoo selama ini. Sudah mentok di benaknya bahwa Jisoo hanya tampil palsu dan itu menjijikkan jika di pikirkan oleh Lisa.

Setibanya Lisa di kediaman ini, dia segera masuk tanpa sopan santun, tidak ada penjaga yang mencegahnya karena mereka mengenal Lisa.

Tatapan Lisa semakin kejam saat melihat sahabatnya sedang duduk dengan santai membaca koran, tidak ada salam seperti biasanya—Lisa menariknya dari sana dan memukulnya tanpa berniat untuk berhenti.

Jisoo terlalu terkejut, tidak ada perlawanan darinya, dia terlalu linglung. Semuanya terlalu cepat dan tiba-tiba.

“Aku benar-benar tidak peduli apa rencanamu setelah ini. Aku juga tidak peduli dengan apa yang kau lakukan padaku beberapa tahun yang lalu. Tapi Kim Jisoo, kau harus ingat perkataanku ini: Semua skema yang kau lakukan padaku karena rasa cemburu sesatmu itu, kau harus menguburnya…”

“...bahkan aku tidak akan membiarkanmu menyukai Jennie. Aku tidak pernah berpikir bahwa salah satu dari kerabatku bisa menghancurkan hidupku. Tapi tidak apa-apa, itu sudah berlalu. Tapi kau juga harus ingat, berhenti mengganggu Jennie dengan semua paket yang kau kirim…”

“...aku tidak akan membiarkanmu menyentuh sehelai rambut di kepalanya, bahkan rasa sukamu padanya adalah aib besar dalam hidupnya. Ini peringatan pertama dan terakhirku, berhenti mendekati Jennie dengan cara apapun, dan berhenti memiliki rencana licik untuk menghancurkan hubunganku bersama Jennie…”

Classy Bitch (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang