Saat ini Jenlisa sudah di dalam perjalanan menuju ke pulau Jeju.
Sebelum mereka pergi, mereka berdua mengantar Clara ke mansion Kim. Tentu saja Nyonya Kim sangat bahagia, bahkan dia mengijinkan keduanya untuk pergi kalau bisa lebih dari 1 hari. Wanita paru baya itu benar-benar menyukai Clara!!!
Jenlisa tidak sendirian, karena perjalanan itu cukup jauh—Jennie meminta sopir pribadinya untuk menyupiri keduanya.
Dengan pembatas yang di tutup, Jenlisa leluasa melakukan apa saja kecuali berlari di dalam sana. Lol.
Seperti saat ini, Jennie sangat doyan untuk duduk di pangkuan Lisa. Yang tadinya tampilan mereka sangat rapi, sekarang sudah sangat berantakan—apalagi penampilan Lisa.
Kancing kemeja milik Lisa sudah terbuka seluruhnya, sedangkan kemeja milik Jennie masih utuh—hanya saja sudah berubah kusut karena tangan Lisa yang nakal sana sini.
Kali ini Jennie tidak bisa lagi menahan diri, dengan kekuatan penuh dia menarik kemejanya hingga seluruh kancingannya terlepas membuat Lisa terengah-engah dengan itu.
“Katakan padaku kalau kau menginginkan aku.” Tuntut Jennie dengan nafas yang sedikit memburu.
Lisa pun menjawab dengan nafas yang sedikit memburu juga;
“Jangan lakukan ini Nini. Kau tidak tahu bagaimana aku berusaha sangat keras untuk tidak terlalu jauh sebelum waktunya.”
Mendengar itu, tanpa peringatan dia membuka branya begitu saja. Alhasil Lisa membeku tidak bisa bergerak saat melihat dua bongkahan yang begitu indah di depan matanya saat ini.
Jennie senang dengan itu, dia pun berkata pada Lisa: “Sentuhlah.”
Lisa benar-benar tidak bisa focus dengan perkataan itu, matanya tidak berkedip sama sekali. Kalian harus tahu, sudah 8 tahun lamanya Lisa tidak pernah berhubungan seks—mengherankan karena dia punya istri. Tapi dia benar-benar hanya melakukan hubungan intim dengan Nancy hanya satu kali. One day, Jennie akan membongkar semua itu. Tunggu saja!!!
Dengan tangan yang gemetar, Lisa mencoba untuk mengarahkan tangannya ke payudara milik Jennie. Kali ini Jennie sabar menunggu, dia terlalu menikmati bagaimana reaksi Lisa saat ini. Dia merasa bangga karena sudah jelas kalau Lisa terpesona dengan anggota tubuhnya tersebut.
“Ini indah skali Nini.” Komentar Lisa saat ujung jarinya menyentuh puting milik Jennie.
Dengan sentuhan itu, Jennie menggigit bibir bawahnya dengan kuat, dia takut sang sopir mendengarnya mendesah.
Lisa mulai sadar saat dia mengangkat pandangannya menatap Jennie.
“Aku ingin merasakannya.” Ungkap Lisa dengan serak.
Jennie tidak menjawab dengan kata, wanita seksi itu memindahkan tangan Lisa lalu membawa putingnya lebih dekat ke mulut Lisa.
Lisa tidak membuang waktu lagi, dia mengeluarkan sedikit lidahnya lalu menjilat puting itu membuat Jennie tersendak.
“Daddy…” rintihan nikmat itu keluar dari mulut Jennie dengan sangat berbisik.
Lisa langsung menyukainya, dia mulai dengan gencar menikmati sajian nikmat yang Jennie berikan untuknya nikmati.
Tapi saat tangan Jennie tanpa sengaja mulai menyentuh pusaka milik Lisa, pria itu langsung melepaskan putingnya dengan tib-tiba. Keduanya saling menatap dengan wajah yang memerah dan penuh keringat.
“Aku sudah mencintaimu.”
Jennie tertegun dengan pengakuan yang tiba-tiba ini. Bukankah 3 kata itu yang dia tunggu-tunggu? Kenapa dia merespon seakan tidak siap dengan itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Classy Bitch (JENLISA)
FantasyWARNING 21+++++. . . . -Cintaku semanis Madu, seputih Salju, Selembut Lenan Halus. Dan semua itu hanya milik satu Nama: Lalisa Manobal.- Jennie Ruby Jane.