20. Kamu harus tahu

1.3K 47 5
                                    

Beberapa hari kemudian.

Seorang karyawan yang baru saja digantikan shift oleh Ayuna mulai menghampiri gadis itu di dekat loker ganti baju mereka. "Kamu ada hubungan apa dengan bos kita?" Ia bertanya secara terus terang. "Maaf kalau aku tiba-tiba lancang bertanya tentang ini."

Ayuna yang baru saja selesai mengganti pakaian ke seragam kerja langsung membalas ucapan karyawan itu. "Tidak ada hubungan apapun. Mengapa kamu bertanya?"

Karyawan wanita itu sedikit bersandar pada dinding sebelum melanjutkan ucapannya lagi. "Kalian sering terlihat bersama, seperti orang yang melakukan pendekatan."

Sebenarnya, para karyawan lain juga menyadari bahwa Darren terlihat memperlakukan Ayuna secara berbeda di tempat kerja atau lebih tepatnya perlakuan manis. Maka dari itu mereka memutuskan untuk salah satu dari mereka mau menegur dan bertanya kepada gadis itu mengenai ini.

"Tidak ada. Kami hanya berhubungan sebagai bos dan karyawan." Ayuna tersenyum canggung saat ada karyawan yang mulai mempertanyakan hal itu kepadanya. Sudah kuduga ini akan terjadi.

Karyawan wanita itu mendekat ke arah Ayuna dan menepuk pundaknya perlahan sembari berkata lagi. "Aku hanya memastikan, Ayuna. Soalnya, bos kita sudah punya tunangan. Bahkan, dia pernah mampir ke sini untuk bertemu dengan bos kita."

"Ah?" Ayuna sedikit terkejut namun, perlahan mengangguk mengerti. Dia bahkan baru tahu bahwa Darren sudah memiliki hubungan resmi dengan orang lain. "Aku baru tahu sekarang. Lagipula, aku tidak pernah melihat cincin tunangan di tangan bos."

"Aku pernah bertanya tentang itu. Bos beralasan kalau ia tidak memakai cincin tunangannya agar tidak hilang saat bekerja." Karyawan itu menghela napas dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya. "Maaf kalau ucapanku menyinggung hatimu. Btw, aku pulang dulu, ya? Kelihatannya cuaca mulai mendung, nih. Semangat shift malamnya!" ujarnya lagi sebelum perlahan meninggalkan Ayuna sendirian di sana.

Gadis itu refleks mengeleng. "Tidak apa-apa. Terimakasih sudah memberitahukannya kepadaku tentang ini!" teriak Ayuna ke arah lorong di mana karyawan wanita itu sedang berjalan.

"Tidak masalah!" Karyawan itu terus berjalan ke pintu keluar sembari melambaikan tangan pelan.

Tak lama kemudian, wajah Ayuna langsung berubah tanpa ekspresi. Dia bahkan merayuku! Sial, ternyata dia sama saja! Ayuna mendadak membatin, lalu refleks menutup pintu loker miliknya dengan keras. "Bagaimana bisa aku tidak mengetahui hal ini!"

Setelah suasana hatinya cukup baik, ia baru kembali ke kasir dan melakukan pekerjaannya seperti biasa.

"Halo, Ayuna?" Darren langsung menyapa dengan ramah sesaat setelah kedatangannya ke minimarket tersebut. Seketika pemuda itu mendekati tempat kasir di mana Ayuna sedang bekerja.

Ayuna hanya menjawab singkat sembari berusaha bersikap seperti biasa saja. "Halo juga, Bos!"

"Sepertinya akan hujan lebat malam ini," ujar Darren mengeluarkan kalimat basa-basi seolah-olah tidak memiliki apapun yang ingin diutarakan.

Ayuna menjawab singkat dengan senyum ringan, dia tetap berusaha untuk tidak mengabaikan ucapan bosnya. "Iya, Bos."

Sedikit canggung, tetapi tidak mengapa karena Darren langsung pamit untuk mengecek stok barang di gudang belakang seperti biasa.

Beberapa jam berlalu, tidak ada pelanggan yang datang kecuali hujan yang mulai turun dengan lebat. Seketika suasana di minimarket itu terasa sangat dingin.

Ayuna hanya bisa mengusap kedua bahunya berkali-kali untuk menahan rasa dingin itu sembari melemparkan pandangan ke arah pintu kaca di mana ia bisa melihat butiran air hujan yang turun semakin banyak.

ROOMMATE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang