Bagian 20

384 15 1
                                    

Udah berapa tahun baru update wk, aku update sampai tamat diwaktu dekat habis itu aku unpublish untuk masukan ke google play dan jual versi PDF.

Pantau terus ya
Hehe...

***

Lyen menggoyangkan kedua pengawal itu secara bergantian menggunakan kakinya. Apa mereka sudah mati? Lyen mengeratkan gendongannya ke Hiqab yang masih tertidur.

‘’Huh, semoga mereka mati. Lyen mencari kunci kamar setelah dapat ia segera membukanya dan berlari menuju lobby ia harus ke kantor polisi untuk menyelamatkan diri disana, sangking paniknya ia tidak membawa ponselnya yang disita oleh anak buah Rahma.

Lyen menekan tombol lift dan terbuka ia kemudian masuk dan pintu tertutup sambil menunggu lift yang turun ia mengusap rambut dari anaknya majikan tersebut, biar bagaimanapun Hiqab anak yang baik dan ramah tidak sampai hati untuk dibunuhnya. Tak lama pintu lift terbuka ia segera berlari menuju keluar sesampainya diluar ia buru- buru mencari kendaraan umum untuk pergi ke kantor polisi.

**

Zee bernafas lega setelah baby sitter Hiqab menelfon Zein dan memberitahu kalau mereka diculik oleh anak buah Rahma. Zein mematikan hpnya ia menendang koper yang ia pegang emosi mulai memuncak ketika mengetahui anaknya hampir dibunuh.

‘’Sialan, wanita itu tidak tanggung- tanggung untuk mengancurkanku sampai anakku pun ingin dibunuh, lihat saja akan kubalas perlakuan mereka.’’ Ujar Zein sambil menelfon anak buahnya untuk mencari Rahma.

‘’Jangan biarkan dia terbang ke Indonesia, tahan visanya dan tunggu aku.’’ Kata Zein lalu mematikan hpnya.

‘’Zein.’’ Panggil Zee. Zein menghembuskan nafasnya ia menatap Zee sedih.

‘’Maafin aku andaiakan aku gak egois mungkin Hiqab tidak seperti ini.’’ Ujar Zein. Zee tersenyum.

‘’Akhirnya kamu sadar selama ini egois He he. Sebentar lagi pesawat kita akan berangkat, ayo.’’ Ujar Zee.

‘’Aku batal terbang, kamu saja duluan nanti aku menyusul. Aku urus Rahma dulu. Aku tidak bisa membiarkan wanita itu bebas berkeliaran.’’

‘’Gak usah, dia seorang ibu kalau kamu membunuhnya atau membuatnya masuk penjara siapa yang akan urus anaknya, sekarang Hiqab baik- baik saja.’’ Jawab Zee.

‘’Kamu gak pernah berubah selalu pemaaf.’’ Jawab Zein.

‘’Kalau orang jahat jangan kkta balas nanti akan sama seperti mereka kan.’’ Jawab Zee dengan senyuman tipis.

‘’Ya, aku tahu.’’

‘’Kalau begitu ayo kita pergi meninggalkan negara ini.’’

‘’Oke.’’

***

‘’APA.’’ Jawaban itu terdengar dengan nada yang kaget bercampur marah ia tidak peduli dengan sekelilingnya yang menatapnya aneh. Rahma terkaget kalau kedua anak buahnyalah yang terkena racun sedangkan target utama kabur melarikan diri ke kantor polisi dan sekarang aman di bawah kedua keluarga Zaeline. Rahma kemudian mematikan hpnya ia segera pergi untuk meninggalkan bandara pasti Zein sudah tahu dan akan menangkapnya lalu menerkamnya tanpa ampun seperti harimau yang makan makannya. Ia harus kabur dan menjauh dari sini, Rahma akan mencari penerbangan ke negara lain secepatnya sebelum orang- orang Zein mengangkapnya.

***

Beberapa waktu kemudian...

Zaeline dan Zein sampai di Balikpapan ia langsung kerumah Zee karena disana Hiqab dan susternya berada. Zee menarik nafasnya memandangi jalanan yang cukup macet ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mantan suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang