Bagian 12

9.5K 1.1K 93
                                    


Hari ini Zein telah mengurus surat kepindahannya dan juga seluruh aset yang berada di singapura. Jadi setelah kepergiannya Zein tidak meninggalkan apa- apa kecuali yang di berikan ke Rahma. Sebenarnya gak mudah memindahkan aset dan mengurus berkasnya sangat lama tapiberkat bantuan Bayu semua jadi cepat palagi Danu ia sangat cepat dalam harta ck.

Zein pulang ke tempat Zein, hanya 1 apart ini yang dia miliki dan Zee masih belum tau. Masalahnya dengan Rahma telah selesai, ia sudah memberikan dokumen tadi pagi ke Rahma dengan perjanjian Rahma harus kelola dengan baik dan tidak mengganggunya lagi.

Zein baru saja membawa Zee dan Hiqab pulang dari rumah sakit. Hiqab duduk tenang dengan mainan di tangan sedangkan Zee mengemasi barang Hiqab di simpan di lemari. Zein menemui Zee di kamar dan duduk di pinggir kasur.

''Zee, besok dirimu bisa pulang sama Hiqab sedangkan aku lusa.'' Kata Zein. Zee berbalik dan melihat Zein

''Lalu? Bagaimana dengan Rahma?'' tanya Zaeline.

''Dia sudah tidak menganggu lagi aku bisa jamin. Aku memilih untuk kembali bersamamu dan memulainya dari awal.'' Kata Zein. Zee mendekat lalu memgang wajah Zein yang terlihat sangat lelah.

''kamu sangat lelah Zein, mau tidur?'' Zee membawa Zein berbaring.

''Aku mau kita seperti dulu.'' Kata Zein sambil menggenggam tangan Zee.

''Akan kupikirkan semua demi Hqiab, jika Rahma kembali gimana? Aku pergi lagi gitu?'' kata Zee dan Zaeline menggeleng

''Tidak perlu jika dia kembali kita akan hadapi kamu gak perlu pergi meninggalkanku.'' Jawab Zein tak lama matanya semakin sayup dan dengkuran halus bersua.

''Terima kasih Zein.'' Zee mencium kepala Zein setelah itu keluar untuk melihat Hiqab.

Telp rumah berbunyi Zee segera mengangkat

''Hallo'' sapa Zein

''Zee, ini aku Rahma, kita bisa ketemu di restoran A? Aku ingin bicara jangan beritau Zein.''

Baiklah...''

Zee menutup telponnya dan segera pergi dengan Hiqab.

**

Rahma duduk di restoran yang sudah menjadi miliknya, ia akan menemui Zaeline untuk berbicara empat mata tanpa Zein tau.

Ia akan mengakui persaannya kepada Zein agar Zee mundur dan Zein menajdi miliknya lagi. Rahma tidak akan menyerah dengan begini saja. Kalau hartanya habis usahanya bangkrut ia mau lari kemana? Kalau ada Zein kan ia bisa memintanya lagi.

Setengah jam berlalu Zee datang bersama Hiqab.

''Anak bunda.'' Sambut Rahma namun Hiqab mendengus tak suka ia bersembunyi di baik Zaeline. Zaeline menggendong anaknya dan menangkunya seraya duduk.

''Apa maumu? Cepat katakan, Hiqab baru pulang dari rumah sakit jadi kondisinya masih lemah.'' Kata Zee.

''Aku mau kamu mundur dari Zein dan tinggalkan dia. Dia tidak pantas memilikimu. Dia milikku dari dulu dan kamu pengrebut.'' Kata Rahma. Zee jadi ingat dua tahun yang lalu ia pernah juga di posisi seperti ini

''Aku tidak bisa, maafin aku Rahma. Aku mencintai suamiku. Aku bisa memberikan yang lain kalau mau.'' Kata Zee

''Kalau gitu berikan Hiqab.'' Kata Rahma. Zee berdiri ia mengambil minuman milik pengunjung restoran lalu menyiramnya ke Rahma.

''Lihat Rahma! Kamu tidak berguna. Mungkin jika di dalam ceritamu aku adalah orang jahat tapi di dalam ceritaku aku adalah peran utamanya. Aku tidak akan memberikan Zein lagi ataupun Hiqab! Kamu sudah punya anak kenapa gak bersyukur? Sudah punya suami di biarin mati!'' amarah Zee memuncak.

''kamu beraninya!'' hardik Rahma.

''Kalau dulu aku segan denganmu tapi sekarang tidak! Kamu mau adukan ke Zein silahkan. Paling Zein ikut membencimu.'' Zee segera pergi dengan Hiqab namun Rahma menahannya ia menarik baju Zaeline dan merobeknya hingga rantas, bagian tubuh Zee kelihatan Hiqab segera memeluk Mamahnya.

''Sialan kau Rahma.'' Umpat Zee. Rahma tersenyum puas.

''Turun sayang.'' Zee menurunkan anaknya dan memperbiki bajunya yang rantas di samping hingga dalaman bra kelihatan.

''Mamah kelihatan.'' Cicit Hiqab.

''Gakpapa, biar papamu lihat ini dan memarahi wanita itu.'' Zee kembali menggendong Hiqab dan segera pergi dengan tenang. sebenarnya Zee tidak tenag ia hampir menangis tapi begitu lihat Hiqab ia memiliki power tersendiri.

**

Zee pulang ke apart ia menurunkan Hiqab lalu masuk ke kamarnya, zein masih tidur bahkan sangat pulas. Zee mengganti bajunya dengan daster lalu ia membuang ke tempat sampah pakaian di sentuh Rahma tadi.

Zee keluar dari kamardan menuju dapur, jam menunjukan pukul 3 sore, Zee membuka kulkas danmengeluarkan makanan yang ada. Makanan itu diantarkan oleh Abiel dari tempatUmi. Umi dan Abni sudah pindah ke Arab Saudi sedangkan Abiel akan ke Australibersama Akhtar. Besok dirinya lah yang akan pulang bersama Hiqab. Jika di pikirapa Zee menerima Zein begitu saja setelah di sakiti? Tentu tidak, Zein harusberhadapan dengan keluarganya lagi dan meminta maaf. Zein juga harus menebusrasa bersalahnya. Zee tidak menampik kalau dirinya masih sayang dengan Zein,tapi ia ingin Zein berjuang untuk mendapatkan hatinya.

Sudah update
Selamat baca
Semoga suka
Jangan lupa vote dan kommen ya...
Love you.

Maaf telah update xixixi.

Balikpapan, 03/06/2019
Senin
Bulan puasa
09:54 wit

Mantan suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang