Hunian Cincin : 01

2.7K 227 46
                                    

"HAIDAN MONYET! BISA GAK SIH REMIX DJ ANGKOT LO DIKECILIN? KENCENG BANGET SIAL!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAIDAN MONYET! BISA GAK SIH REMIX DJ ANGKOT LO DIKECILIN? KENCENG BANGET SIAL!"

Omelan dengan suara teriakan itu mengisi setiap sudut ruangan, membuat tiga orang pemuda yang tengah sibuk berkutat dengan kertas dan laptop sejak tiga jam itu mengalihkan pandangan.

Sedangkan yang diteriaki malah tertawa kencang, berlari membawa speaker bluetooth nya kedapur dengan lagu dari playlist dj angkot yang masih terdengar.

"Astaga Nin, marah-marah mulu, belum ditransfer sama sugar daddy lo ya?" Tanya pemuda jangkung yang membawa semangkok indomie kuah lengkap dengan telur rebus dua biji didalam nya.

"Jaga mulut lo ya, taplak," desis Kanina, gadis yang sejak semalam mendekam dikamar nya karna mengerjakan laporan praktek.

Askara terbahak dan menggerakan dagunya kearah dapur, "mie lo udah gue masakin tuh, gue taruh dikabinet, menghindari pencurian oleh oknum Haidan,"

Wajah kecut Kanina perlahan luntur dan mengacungkan jempolnya, "emang mantan terbaik, kalo gini terus kita bisa balikan," ujarnya dan melengos begitu saja meninggalkan Askara yang tersedak kuah mie pedasnya.

Sesampainya di dapur, Haidan yang anteng mencocol mendoan nya pada saos kontan berdiri, melihat hal tersebut mata Kanina melotot garang.

"ANJIR HAIDAN, PUNYA MENDOAN GAK BAGI-BAGI! PELIT LO!"

"AH PERUT LO PERUT KARET, MENDOAN GUE AUTO GHAIB KALO SAMA LO!" Balas Haidan, berlari mengitari meja makan menghindari Kanina dan memeletkan lidahnya pada pintu penghubung dengan ruang tengah.

Bibir Kanina kontan menggerutu, memang Haidan ini kalau tidak mencari huru-hara di Cincin, bisa meriang anaknya.

"Dih untung Aska masakin gue indomie," cibir Kanina dan membuka kabinet, benar saja, disana ada semangkuk indomie seperti yang pemuda itu katakan.

Menarik kursi kecil yang memang disediakan karena penghuni gadis di Cincin itu size nya mini, Kanina pun mengambil indomie nya dan berjalan menghampiri Askara yang sedang fokus pada ponselnya.

"Ributin apalagi sih sama Haidan? Anaknya ngacir bawa piring," celetuk Askara, meletakan ponsel dan kembali menyantap mie nya yang tersisa setengah.

"Dia punya mendoan, Ska. Mana gue gak dibagi, Haidan pelit banget males," Kanina mengomel sembari mengaduk-aduk mie nya kesal.

Askara menggeleng, kepalanya menoleh kebelakang pada meja dengan banyak laci, diatasnya terdapat ikat rambut berwarna hitam karena gadis di hunian Cincin memang menyimpan stock, pemuda itu berdiri dan mengambil satu sebelum mendekat pada Kanina tanpa gadis itu sadari.

"Ska, lo tau gak- eh?" Kanina tertegun, tidak jadi melanjutkan kalimatnya kendati ingin, tubuh dan mulutnya membeku ketika tangan Askara mengumpulkan rambut panjangnya menjadi satu dan kemudian mengikatnya menjadi kunciran.

Ikatan nya memang tidak serapi yang diharapkan, namun sukses membuat Kanina mengernyitkan keningnya. "Waduh, kalo cewe lo tau lo begini ke gue, apa gak dicakar nih muka paripurna gue, Ska?"

Tawa berat dari Askara menguar, menjauhkan duduknya dari Kanina dengan kepala menggeleng pelan. "Cewe gue bukan macan kayak lo, Na," balas Askara.

"Bukan macan darimana?! Lo tau gak itu cewe lo ngelabrak adek tingkat yang kemaren lo bantuin pas motornya mogok?"

Kanina kira Askara akan terkejut atau marah mendengar kelakuan KESEKIAN kalinya tentang Flora sang pacar, namun reaksi yang Kanina dapatkan diluar dari ekspetasi gadis itu.

"Tau, dia punya alasan, Nina,"

"Emang apa?" Tanya Kanina polos.

Tidak ada jawaban dari Askara selain suara seruput yang pemuda itu lakukan pada sisa mie nya, merasa jika dirinya terlalu kepo dengan urusan sang mantan, Kanina berdeham pelan dan memilih untuk menyantap mie kuah nya.

"Adek tingkat itu ngirim pap gak senonoh di ig gue, tau sendiri akun gue kan nyantol di Flora, ya ketahuan, makanya langsung diributin sama cewe gue,"

"Bjir, kok gak klarifikasi sih? Tuh cewe lo diomongin sefakultas gue tuh," balas Kanina.

"Udah, gue udah bilang gitu ke Flora buat bersihin nama dia, tapi katanya biarin aja, nanti adek tingkatnya malu kalo tau apa alasan Flora ngelabrak dia tempo hari," jelas Askara.

Kanina benar-benar dibuat heran, Flora itu beringas tapi Askara ini santai-santai saja dengan kelakuan kekasihnya. "Ska-"

"Gue percaya Flora, Na. Gue tau, kalo dia ngelakuin sesuatu itu pasti ada alasan dibalik nya," potong Askara.

Walaupun sempat terdiam, Kanina memilih mengangguk. Walaupun sekarang mereka tinggal di hunian yang sama, walaupun mereka pernah menjalin kasih, tapi tidak membuat keduanya saling membenci.

Mungkin awal putus iya, itu sudah tiga tahun yang lalu, dan kini mereka tidak punya alasan apapun untuk saling membenci karena menurut mereka melelahkan.

Namun satu yang pasti, walaupun mereka akur dan berteman baik, walaupun banyak yang mengharapkan hubungan mereka dapat terjalin kembali, hanya Kanina dan Askara yang sangat tau, jika mereka itu hanya cocok untuk berteman, bukan menjalin kasih sebagai kekasih.

Namun satu yang pasti, walaupun mereka akur dan berteman baik, walaupun banyak yang mengharapkan hubungan mereka dapat terjalin kembali, hanya Kanina dan Askara yang sangat tau, jika mereka itu hanya cocok untuk berteman, bukan menjalin kasih seba...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Finally, chapter satu diawali kisah permantanan ini🤯

Jangan lupa vote dan komen nya agar chapter selanjutnya cepat terbuka, fairys! 💋

Hunian CincinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang