Klek!
"Eh?"
Semua mata tertoleh ketika pintu utama Cincin terbuka, di hari minggu pagi dan masih pukul tujuh begini mereka belum berniat keluar dari hunian sama sekali, terlampau nyaman dan memilih untuk beraktivitas di dalam daripada menghabiskan energi di luar.
"Pulang juga lo, gue kirain udah dibungkus tante-tante," ujar Dikta begitu melihat presensi Dewangga yang baru saja tiba.
Pemuda itu menaruh tas gitar nya di sofa single dan merebahkan diri di sofa lainnya, memejamkan mata dengan tangan yang disilangkan didada.
"Wa, makan dulu," tawar Radian melihat Dewangga yang ancang-ancang pergi ke dunia mimpi.
"Simpen," balas Dewangga singkat tanpa membuka matanya.
"Udah makan lo?" Tanya Radian lagi.
"Udah, simpen aja ntar gue makan," balas Dewangga lagi, mengantisipasi kalau-kalau Radian bertanya lagi.
"Tidur dikamar lo anjir, ngapain tidur disitu? Ntar Haidan sama Askara cosplay jadi monyet hutan, ngamuk lo," celoteh Janice sembari menyuap nasi goreng nya.
"Jauh, gapapa berisik aja," balas Dewangga lagi.
Padahal kamar Dewangga ada dilantai dasar, bersebelahan dengan kamar Radian, tepatnya diujung. Ah mungkin pemuda itu sudah terlampau lelah hanya untuk sekedar berjalan sampai ke kamarnya.
"Puyeng tuh pasti sama tugas," tebak Dikta, mengoleskan nutella pada roti tawar dan memberikan nya pada Audrey.
"Lo nyuruh gue makan nasi goreng topping roti kah, kak Pradikta yang terhormat?" Heran Audrey karena Dikta yang meletakkan roti disebelah telur dadarnya.
Dikta mengangguk dan menaruh tangan dipuncak kepala Audrey, "iya, sebagai adik yang baik, lo harus makan, kalo gak, gue gamau lagi masakin lo kalo semisal lo laper," ancam Dikta.
Mendengar itu, Audrey tentu tidak terima, "lah anjir?! Dari sekian banyak orang disini kenapa gue doang yang lo suruh makan nasgor topping roti nutella?"
"Gak mungkin dong gue nyuruh Keithara, bisa ditonjok Babas gue," Bastian terkekeh pelan mendengar itu.
"Gak lah, ngaco," sela Bastian dengan senyum tipis yang terpatri.
"Ngoca ngaco ngoca ngaco, kemaren gue salah varian waktu beliin Keithara crepes, lo ajak ribut ya anjing," sewot Haidan dengan mulut yang penuh.
Janice memukul punggung Haidan dan menyodorkan minum," MAKAN DULU BARU NGOMONG! TUH NASI LO LOMPAT INDAH!" Omel Janice.
Kanina beranjak dari duduknya dengan meraih secangkir teh yang baru saja ia buat, melihat gadis yang menjadi satu-satunya orang yang sudah mandi itu berdiri Askara pun menarik pelan cardigan yang Kanina kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunian Cincin
Romance𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊, 𝐁𝐓𝐒, 𝐆𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐍𝐉𝐔𝐍𝐆 Hunian Cincin yang membuat banyak cerita, mereka tertawa, menangis, suka dan duka bersama. Persaudaraan terjalin tidak hanya dari ikatan darah, namun bagaimana mereka menciptakan kekeluargaan dan men...