Beruntung hari ini Keithara tidak memiliki kelas karena dosen yang membatalkannya, beruntung nya lagi, dosen itu sedang baik hati karena katanya tidak usah ada kelas pengganti diakhir pekan.
Jadi ketika jam menunjukkan pukul 9 pagi, Keithara baru bangun dan menyikat gigi serta membasuh wajahnya, masih mengenakan sweater kebesaran berwarna putih dan celana piyama bermotif pororo, gadis itu pun keluar dari kamar nya dan berjalan menuju dapur seraya mengikat asal rambut panjangnya, sekarang perutnya melolong minta diberi makan.
"Oke... Kak Dikta baru isi kulkas," Keithara berjongkok didepan kulkas umtuk melihat bahan-bahan yang ada disana.
"Em.."
"Ngapain jongkok disitu?"
"Anjrit!" Keithara sampai terduduk dan menjauh dari kulkas ketika ada vokal berat yang mengintrupsi kegiataan nya.
Itu Dewangga, dilihat dari penampilannya sih pemuda itu juga baru bangun, mengenakan celana hitam selutut dan kaos abu-abu, wajahnya berkilau padahal itu wajah orang bangun tidur.
Tangan Dewangga terjulur dan menarik Keithara untuk berdiri membuat gadis itu sedikit kaget, padahal ia tidak mengulurkan tangan atau meminta bantuan tapi pemuda itu berinisiatif untuk menariknya terlebih dahulu.
Lelaki itu tidak bicara dan menggeser pelan tubuh Keithara hingga tubuh Dewangga lah yang sepenuhnya berada didepan kulkas. Pemuda itu mengambil beberapa bahan dan meletakkan nya di meja.
Tidak mau menganggu kegiatan Dewangga, Keithara mengalihkan tatapan nya kekabinet dan membuka nya, matanya berbinar saat melihat ada jar sambal cumi yang berjejer disana.
Dengan menggeser kursi, Keithara pun naik dan mengambil satu kemudian mengambil piring, terimakasih pada Dikta yang selalu memasak nasi untuk penghuni Cincin hingga mereka hanya tinggal menyiapkan lauk saja.
"Sial ketat banget tutupnya," omel Keithara, mengambil serbet dan memutarnya sekuat tenaga.
"Jangan makan sambel, masih pagi," Keithara terlonjak ketika Dewangga mengambil alih sambal cumi itu dan kembali menaruh nya di laci kabinet.
"Terus kalo gak itu gue makan apa!" Protes Keithara menghentakkan kakinya.
Dewangga melirik, tangan nya sibuk memotong bahan setelah mencuci tangan, Keithara yang tidak mendapat sahutan pun jadi kesal sendiri.
"Ah bodo," Keithara membuka kulkas dan mengambil nori dan sosis kemasan dengan gerakan kasar.
Lagi-lagi ketika Keithara ingin membuka lauk untuk nya makan secara tiba-tiba tangan Dewangga kembali mengambil alih dan meletakkan nya ditempat semula.
Diraih nya gelas dan mengambil kotak susu didalam kulkas, menuang hingga dirasa cukup dan memberikan nya pada Keithara.
"Susu doang gak bikin kenyang," cibir Keithara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunian Cincin
Romance𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊, 𝐁𝐓𝐒, 𝐆𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐍𝐉𝐔𝐍𝐆 Hunian Cincin yang membuat banyak cerita, mereka tertawa, menangis, suka dan duka bersama. Persaudaraan terjalin tidak hanya dari ikatan darah, namun bagaimana mereka menciptakan kekeluargaan dan men...