"Kak Mahen ngapain? Ini laptopnya Keithara gak sih?" Mahen mengangguk, namun fokusnya tetap pada layar sementara disebelahnya ada wajah gadis yang ikut melihat apa yang Mahen kerjakan.
"Bukannya hari ini jadwal lo part time ya, Phi?" Tanya Mahen, menoleh ketika Sophia mengisi space kosong tempat Keithara duduk beberapa saat yang lalu.
Gadis dengan rambut pirang itu menggeleng, "engga, kemaren aku kan gantiin shift nya temen aku, nah jadi katanya hari ini mau bayar utang shift nya itu," balas Sophia.
"Oh gitu," respon Mahen hanya seadanya karena fokus yang ia taruh pada laptop begitu besar, "ngomong-ngomong, gimana progress lo deketin Rega? Udah luluh belum?"
Walaupun begitu, Mahen tetap membangun percakapan karena percayalah, Sophia itu kelewat kalem dan pemalu, tipikal gadis itu adalah harus dipancing terlebih dahulu untuk bicara, jika tidak ya sudah akan diam membatu, itu dulu sih, sekarang sejak tinggal di Cincin, komunikasi nya jadi sedikit membaik.
"Udah punya tunangan dia kak," Mahen spontan menoleh dengan mata sedikit melebar.
Bibir gadis itu manyun, kedua tangan nya ia taruh diatas meja sambil mengetuk-ngetuk dengan jemarinya, "salah ku juga main confess gitu aja tanpa cari tau," lanjut Sophia.
"Jadi ditolak?" Sophia menukikkan alisnya dan menatap Mahen dengan tatapan menghakimi.
"Yaiyalah, kak! Masa diterima sih?" Sungut Sophia, kesal namun nada bicaranya tetap pelan dan lembut.
Kedua bahu Mahen terangkat, "ya kan siapa tau dia mau selingkuh? Posisinya juga lo gatau dia punya pasangan, kalo otaknya bejat mah, udah jadian lo sama Rega, tapi jadi selingkuhan,"
Sophia mengangguk, mulutnya kembali terkunci dan Mahen yang menyadari keterdiaman Sophia melirik gadis itu beberapa kali, "lo gak part time karena takut ketemu Rega lagi nugas ya?" Tebak Mahen.
"Ih engga ya, emang ada temen yang hutang shift sama aku!" Balas Sophia menggebu-gebu hingga punggung nya menegak sempurna.
"Masa sih?"
"Ya..." perlahan, bahu Sophia menurun seperti bunga layu, "itu salah satunya sih kak," cicit Sophia yang membuat kekehan gemas keluar dari Mahen.
Tangan kiri Mahen terulur dan mengacak asal rambut pirang Sophia, "minta playlist angkot nya Haidan aja sana, biar gak galau-galau hindi di kamar,"
Sophia mendelik dan melepaskan tangan Mahen yang bertengger dipuncak kepalanya, "gamau, berisik, denger dari speaker bluetooth nya kak Idan aja udah cukup bikin nyawa aku mau minggat saking gak betah nya,"
Tawa Mahen lantas meledak karena ucapan Sophia. Sejak kapan Sophia bisa bicara lawak begitu? Apa ini efek jika berada disatu lingkungan dengan beberapa makhluk di Cincin salah satunya Haidan?
"Sophia... Sophia..." Kepala Mahen menggeleng pelan dengan sisa tawanya.
Cengiran lucu gadis itu terukir diwajah cantik nya, dirasa tidak ada pembicaraan lagi, matanya ikut menilik pada laptop yang membuat Mahen sangat sibuk sejak ia duduk disini.
"Tugas Keithara kok jadi kak Mahen yang ngerjain?" Tanya Sophia.
"Kasian anaknya, dikit lagi gila gue rasa," cetus Mahen.
"Emang kak Mahen gak punya tugas juga buat dikerjain?" Ini yang Mahen bilang jika komunikasi Sophia mulai bagus, gadis itu mau membuka pembicaraan walau sering nya diam sih.
"Punya, makalah doang, tinggal bikin dapus nya aja, makanya ini bantuin tugas Keithara dulu baru deh gue kelarin punya gue," jelas Mahen menoleh sekilas dengan senyum tulusnya yang lagi dan lagi mendapat anggukan sebagai respon.
Ting!
Baik Sophia maupun Mahen bereaksi saat bunyi notifikasi dari ponsel Sophia memecahkan keheningan. "Siapa?" Tanya Mahen mengalihkan tatapan nya
Drrtt!
"Eh? Audrey kak," tanpa membuang banyak waktu, Sophia pun mengangkat telfon dari Audrey yang sebelumnya mengirim pesan.
"Hal-"
"PHI TOLONG, GUE DITILANG POLISI!"
"Hah, kok bisa? Eh kamu dimana?! Shareloc, nanti aku kesana,"
Mendengar nada panik Sophia, Mahen pun jadi ikut penasaran dan memutar tubuhnya untuk sepenuhnya menghadap Sophia, "kenapa?" tanya Mahen.
Sophia mengangkat satu tangan nya, kode jika ia akan menjawab nanti yang dapat dipahami oleh pemuda manis itu.
"PHIII MONYET LAH, INI POLISI NYA GENIT BANGET ANJENGGG! MANA COWO GUE GABISA DITELFON, EMANG SIALAAAN!"
"Iya-iya aku on the way kesana, cubit aja pak polisi nya kalau dia genit sama kamu, Drey,"
"BURUAN YA, GUE MAU MUNTAH DIGENITIN DARITADI!"
"Iyaaa, udah aku matiin, kalau kamu ngomel terus kapan aku berangkat nya?"
"Iya juga, hati-hati,"
Ketika sambungan telfon sudah terputus, Mahen mengikuti pergerakan Sophia yang lekas beranjak dari duduknya. "Audrey kena tilang polisi katanya,"
Kening Mahen mengernyit dengan mata yang mengerjap pelan, "lagi?"
"Dia ngapain sih dijalanan? Bawa motor sambil atraksi reog ponorogo apa gimana?" Heran Mahen, tangan nya dengan cepat menyimpan pekerjaan nya dan ikut beranjak bersama Sophia.
"Gue temenin, pengen gue jewer itu anak kalo ketemu," ujar Mahen yang dibalas kekehan kecil dari Sophia.
Mahen as softboy nya hunian cincin😋✋🏻 jangan lupa vote dan komen supaya aku cepet update ya fairys! 💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunian Cincin
Romance𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊, 𝐁𝐓𝐒, 𝐆𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐍𝐉𝐔𝐍𝐆 Hunian Cincin yang membuat banyak cerita, mereka tertawa, menangis, suka dan duka bersama. Persaudaraan terjalin tidak hanya dari ikatan darah, namun bagaimana mereka menciptakan kekeluargaan dan men...