Hunian Cincin : 14

1K 131 24
                                    

Sorakan terdengar meriah pada salah satu meja di sebuah club malam ternama di kota, Paradise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorakan terdengar meriah pada salah satu meja di sebuah club malam ternama di kota, Paradise. Tempat dimana orang-orang membiarkan diri mereka menggila dengan alkohol yang mengalir ditubuh serta musik yang berdentum kencang semalam suntuk.

"Lo beneran mau rehat manggung dulu, Wa?" Tanya Satria sembari mengesap minuman nya.

Dewangga mengangguk mantap setelah menenggak whisky dengan kadar alkohol yang tinggi itu. "Iya, bosen manggung,"

"Babi, gue kira kenapa dia tiba-tiba minta rehat ternyata lagi bosen manggung anjir," decak Arno, teman satu band nya Dewangga dengan posisi sebagai drummer.

"Ntar kalo Dewangga rehat, berarti Carlos ya yang megang bassist," celetuk Kamila, manager dari band Senjana.

Carlos mengacungkan jempol nya, "biar fans gue makin bejibun kalo gue double job, jadi vokalis sekaligus bassist,"

"Gih, ambil fans nya Dewangga, udah saatnya lo kuasai bumi, Los," Dewangga terkekeh pelan atas ucapan Kamila.

Pemuda yang jarang pulang ke hunian itu memang lebih sering menghabiskan waktunya bersama anggota Senjana, namun untuk masalah keakraban, tidak ada yang lebih maupun kurang, mereka seimbang.

Dewangga menyenangi dunia musik nya, namun ada saatnya dimana dirinya jenuh dan memilih rehat dari aktivitas tersebut, seperti sekarang contohnya.

Tangannya sejak tadi menuang whisky ke gelas kecil dengan jeda yang terbilang singkat, mereka yang melihat itu dapat langsung mengerti jika Dewangga itu bukan rehat karena bosan, tapi rehat karena keharusan.

Mereka pun tidak mempermasalahkan hal tersebut, membentuk band dan manggung itu merupakan coping mecanism, tidak hanya Dewangga yang sering rehat, tapi anggota lain pun sama hal nya seperti Dewangga, jadi sudah menjadi hal biasa bagi para anggota saling bertukar posisi atau double ketika salah satu dari mereka memilih istirahat.

"Lo oke, Wa?" Tanya Kamila, merapatkan duduk nya pada Dewangga yang sejak tadi bungkam, memilih menjadi pendengar ketika yang lain asik berbincang.

Dewangga melirik sekilas dan mengangguk, "aman, Mila,"

Diantara anggota Senjana, toleransi alkohol Dewangga itu paling tinggi, jadi ketika yang lain tumbang saat menghabiskan satu botol, maka Dewangga masih dapat sadar walau mulai memudar, tidak sepenuhnya kehilangan kontrol atas dirinya seperti yang lain.

"Itu mah temen sehunian nya Dewa gak sih?" Dewangga mengangkat kepalanya ketika Satria menyebut hunian dalam perbincangan mereka.

"Lah iya gue lupa, abisnya Dewa jarang balik anjir ke hunian nya, di studio mulu kayak setan," tukas Carlos.

"Sembarangan anjir," sela Kamila dengan kekehan gelinya.

"Kenapa? Sorry gue gak fokus tadi," tanya Dewangga mengangkat kedua alisnya dan kembali menandaskan satu gelas kecil whisky nya.

Hunian CincinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang