📌
Ini hanya cerita fiksi, murni imajinasi penulis dan tidak berhubungan dengan kejadian atau terjadi di dunia nyata.
📌
Harap bijak dalam berkomentar, ya:)
🌛Thanks and Happy Reading🌜•°•°•°•°🌛☀️🌜•°•°•°•°
Pukul tiga pagi, Seta kembali terbangun setelah mencoba tidur hampir 5 jam karena bunyi notifikasi handphone terus menganggu—ia lupa menyalakan mode senyap.
Pandangan yang semula agak kabur kini menjadi jelas ketika tahu siapa yang mengirimi pesan. Ia bangkit dari posisi tidurnya, duduk memangku bantal untuk menumpukan handphone. Ada beberapa SMS dari operator pulsa yang mengingatkannya kalau harus isi pulsa segera, dan juga pesan dari Velyn.
Tunggu. Velyn? Velyn mengiriminya pesan? Buru-buru Seta bangkit dan membuka seluruh isi chat. Belum terlalu pagi, sebelum gadis itu kembali offline segera ia balas semua pesannya.
Lama tanda ceklis itu berubah biru, namun baru dua menit kemudian di jawab. Rupanya gadis itu tidak bisa tidur dan butuh teman mengobrol. Seta menguap beberapa kali, namun matanya dipaksa untuk terus terjaga demi Velyn.
Seta menaikkan kedua matanya ke atas berpikir. Entah kenapa hanya ada satu alasan bagi Velyn terbangun, kalau bukan mimpi buruk apa lagi?
Bibirnya menyungging ke atas kala tahu ternyata Velyn bermimpi di kejar oleh tukang penagih hutang.
Seta diam sejenak, lalu memutuskan untuk melakukan panggilan video sekedar melihat bagaimana wajah Velyn sekarang. Sebelumnya, dia pakai kaos oblong putih ada di punggung kursi belajar.
Begitu panggilan di angkat, Velyn melambaikan tangannya menyapa. "Seta, lo nggak tidur?"
Seta menggeleng pelan. "Lo beneran ngimpi begituan?"
"Ya... begitu, deh. Sebenernya udah dari jam satu tadi."
"Bisa-bisanya lo mimpi begituan di jam segini. Emang berapa banyak sih utangnya?" tanya Seta heran. Mimpi Velyn ini sungguh di luar nalarnya.
Velyn mengendikkan bahunya. "Nggak tahu."
"Kalau nggak tahu gimana ngelunasinnya?"
"Kan yang ngutang nggak gue," balas Velyn lugu.
Tangan Seta yang lainnya mengambil ipad di atas meja samping kasur dan mengecek saldo tabungan di beberapa aplikasi bank.
"Terus kenapa lo yang kebawa ngimpi? Harusnya kan orang tua lo."
Seulas senyum tipis muncul dari kegelapan kamar Velyn. Wajah gadis itu hanya disinari cahaya layar handphone. "Karena mereka yang njadiin gue jaminan," ujarnya agak lirih.
"Minta ke Ryuki buat lunasin, kakak lo nggak miskin-miskin amat," usul Seta.
Velyn menggeleng. "Jangan, jangan minta ke kak Uki lagi. Gue udah cukup ngerepotin dia. Biar uang dia buat tabungan nikah," tolaknya.
"Lo aja yang nggak tahu, investasi dia dimana-mana." Seta bergerutu sendiri. Untung saja Velyn tidak mendengarnya. Tapi, ucapan gadis itu tentu akan mengundang gelak tawa kalau sampai terdengar ke seluruh anggota divisi.
"Lo ngomong apa? Gue nggak denger, Ta."
"Gue boleh denger cerita dari lo?" tanya Seta hati-hati.
"Tentang apa?"
"Tentang rentenir, dan gimana ceritanya lo bisa jadi jaminan."
Velyn mengatupkan bibir sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SetaLyna
Dla nastolatków"Kita bertemu karena sebuah janji, dan kita hanya akan berpisah karena sebuah takdir." -SetaLyna •°•°•°•°•°•°🌛☀️🌜•°•°•°•°•°•° Sejak kedua orang tua angkatnya menjadikan Velyna Kumala jaminan hutang rentenir, hidup perempuan blasteran Indonesia-Kor...