Part 1

1.3K 175 23
                                    

Selamat malam Minggu! Malming kalian ngapain aja? Aku bawa update an buat menemani malam Minggu kalian, selamat membaca...

Suasana hening melingkupi ruang makan keluarga itu. Tak ada percakapan diantara ketiga orang di sana. Hanya dentingan sendok garpu yang terdengar sejak sesi makan malam dimulai.

"Minggu depan, kedua adik kalian akan datang ke Indonesia, dan untuk seterusnya mereka juga akan tinggal di sini sama kita," ucap sang kepala keluarga ditengah makan malam yang sedang mereka nikmati.

Ucapan sang ayah sontak membuat kedua anak di depannya mengernyit tak suka.

"Adik? Adik siapa? Adik Ren cuma Jeno," ujar Renjun, anak sulung Donghae dan Tiffany.

"Ren," tegur sang ayah menatap lurus mata sang anak meminta pengertian.

Renjun memutar bola matanya malas, "Kalau yang ayah maksud itu anak dari jalang selingkuhan ayah, sampai kapanpun Ren engga menerima mereka! Bahkan Ren masih belum maafin ayah yang selingkuh dengan wanita jalang itu!" ucapnya,

"REN!" peringat Donghae saat merasa ucapan sang anak sudah keterlaluan.

"Pokoknya sampai kapanpun Ren engga akan menerima mereka!" tekan Renjun, meletakkan sendok yang masih digenggamnya dengan sedikit dibanting, dan langsung pergi meninggalkan meja makan, meninggalkan makanannya yang bahkan baru dimakan sedikit.

Donghae menghela nafas melihat salah satu anaknya yang pergi dengan raut kesal. Selalu seperti itu, jika Ia memulai topik yang sama.

Donghae mengalihkan tatapannya kearah anak keduanya yang sejak tadi hanya makan dalam diam. Tapi Donghae yakin, Jeno pasti menyimak apa yang sedari tadi Ia ucapkan.

"Jeno," panggil Donghae.

Terdengar helaan nafas kasar dari Jeno, "Jeno selesai," ujarnya dan langsung pergi ke kamarnya di lantai dua, meninggalkan Donghae di ruang makan sendirian.

Donghae menghela nafasnya, "Hahh, ayah harus gimana biar kalian maafin ayah," lirihnya menatap nanar dua kamar di lantai dua yang pintunya tertutup rapat.

Dulu, keluarga mereka termasuk keluarga yang harmonis. Kedua orang tua yang saling mencintai, jangan lupakan juga dengan besarnya cinta kasih yang mereka berikan pada kedua anaknya dan membuat anak-anaknya sama sekali tak kekurangan kasih sayang.

Keluarga yang saling menyayangi dan menjaga. Hampir setiap hari, keluarga ini dilengkapi oleh kebahagiaan. Masalah? sudah pasti ada. Tapi mereka berhasil melewatinya dan menjaga keharmonisan itu hingga terkadang banyak keluarga lain yang menginginkan keharmonisan itu juga terjadi pada keluarga mereka.

Namun, beberapa tahun lalu, keharmonisan itu seperti direnggut paksa, kebahagian keluarga mereka seakan sudah tiba pada masa terakhirnya. Kini, keluarga yang dulunya harmonis, hanya tinggal angan. Menciptakan dingin yang lama kelamaan membekukan suasana rumah.

Flashback On

Donghae dan Tiffany yang saat itu berada di rumah, sedangkan kedua anaknya sedang bersekolah. Donghae yang sengaja mengambil libur setelah beberapa hari Ia habiskan bekerja di luar negeri, tepatnya di Korea. Dan Tiffany yang memang baru saja kembali  dari butik miliknya.

"Kamu kenapa sih dari semalam? Dari aku tiba di rumah sampe sekarang, kamu diemin aku terus," tanya Donghae menghampiri Tiffany yang saat ini tengah membuat makan siang di dapur.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Tiffany hanya diam tak menjawab. Ia menyibukkan diri dengan kegiatan memasaknya, mengabaikan Donghae dengan tatapan prihatinnya.

"Aku engga tau harus gimana kalau kamu diem aja, aku ada buat salah sama kamu?" tanya Donghae lembut, Ia bahkan sudah berada di belakang sang istri, mengusap lembut pundak Tiffany guna meminta perhatian.

Sweet FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang