Part 2

1.5K 207 9
                                    

Penerbangan itu menghabiskan waktu kurang lebih tujuh jam untuk tiba di Indonesia. Kini kedua anak kembar itu sudah tiba di salah satu bandara Indonesia, dengan beberapa koper besar yang mereka bawa, menunggu seseorang menjemput mereka.

Cukup lama menunggu, akhirnya mereka melihat seseorang yang melambaikan tangannya dan berjalan kearah mereka.

"Hei boys! Maaf lama yaa, Papa baru aja selesai meeting dan tadi juga sempat macet, tau sendirilah gimana Jakarta," ucap Donghae menghampiri kedua anaknya, tak lupa juga menghadiahi keduanya dengan pelukan hangat sebagai sambutan atas kedatangan mereka.

"Kan Papa bisa minta sopir buat jemput kami, kenapa repot-repot jemput kalau emang masih sibuk di kantor," ucap Haechan. Bukan apa, Haechan hanya tak ingin merepotkan orang tua satu-satunya yang Ia miliki sekarang.

Donghae mengambil alih salah dua koper anak-anaknya itu, "Ya masa anak-anak Papa dateng, tapi Papa engga nyambut sih, lagian urusan di kantor juga udah selesai," ucapnya, "Oh iya, mau langsung pulang aja atau mau makan siang dulu?" tanya Donghae sembari mereka yang kini berjalan beriringan ketempat mobil Donghae terparkir.

"Langsung pulang aja gimana Pa? Jaem udah pingin rebahan ini," keluh Jaemin memperlihatkan wajah lelahnya.

Donghae hanya terkekeh melihat kelakuan salah satu anaknya, "Yaudah kita makan di rumah aja nanti sekalian sama abang-abang kalian,"

.

.

.

Mobil hitam milik Donghae kini berhenti di pekarangan rumahnya. Haechan dan Jaemin yang sebelumnya sempat tertidur di mobilpun lantas langsung keluar dari mobil dengan muka bantalnya. Mereka langsung bergegas kearah bagasi untuk mengeluarkan koper-koper milik mereka.

"Kalian langsung istirahat aja ke kamar, nanti barang-barang kalian biar dibawa sama pekerja ke dalam," titah Donghae karena tak tega melihat kedua anaknya yang terlihat lelah setelah menempuh perjalanan cukup panjang.

Setelah memberikan perintah pada para pekerja, kini Donghae, Haechan, dan Jaemin langsung masuk ke rumah. Yang awalnya mengantuk, kini tergantikan dengan wajah takjub saat mereka memasuki rumah milik Papa mereka.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya bagi mereka datang ke Indonesia, tapi ini menjadi pertama kalinya mereka masuk ke rumah Papanya yang ada di Indonesia.

"Wihh ternyata Papa beneran kaya, Haechan kira cuma boongan," canda Haechan masih dengan matanya yang menelusuri bagian-bagian rumah.

Donghae dengan gemas mengacak rambut anaknya, "Kamu ini, Papa beneran kaya lah,"

"Oh iya, kamar kalian ada di lantai dua, sementara barengan dulu yaa, soalnya kamar yang satunya belum selesai direnovasi," ucap Donghae mengajak kedua anaknya menaiki tangga menuju lantai dua.

"Oh iya, hmm.. abang-abang kemana Pa?" tanya Haechan ragu saat sedari tadi Ia mencari keberadaan mereka, namun nihil, yang Ia lihat hanya beberapa pekerja yang mondar mandir mengurus pekerjaan mereka.

Sebenarnya, kalaupun Haechan dan Jaemin bertemu dengan dua kakaknya, mereka juga tak tahu harus bereaksi seperti apa. Sepertinya akan canggung mengingat mereka yang tak pernah bertemu sebelumnya.

"Mungkin masih di kampus dan sekolah," jawab Donghae memberikan senyuman kepada dua anaknya. Ia berharap semoga hubungan keluarga mereka membaik untuk kedepannya.

Kini mereka sudah berada di kamar kembar, setelah Donghae membuka pintu kamar tersebut, dan mempersilakan kedua anak kembarnya untuk masuk serta melihat kamar tidur yang akan mereka tempati bersama untuk sementara.

Sweet FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang