"Hallo everybody!" teriak Jihoon saat baru sampai di meja kantin tempat teman-temannya berkumpul diikuti Yoshi dan Hyunjin di belakangnya, tak lupa ketiganya yang sudah membawa makanan masing-masing di tangannya.
"Sok inggris lo," ucap Sunwoo.
"So what?" balas Jihoon dengan wajah julidnya.
"Dih pingin gue cabe in tuh wajah," ucap Sunwoo sinis menatap Jihoon.
Yoshi yang masih berdiri di samping Jihoonpun memutar bola matanya malas, "Ribut aja terus," ucapnya sembari mendudukkan dirinya di samping Haechan yang sedari tadi terkekeh melihat interaksi teman-temannya.
"Kok baru keluar? Padahal istirahat udah 15 menit yang lalu," tanya Haechan.
Jihoon berdecak, "Biasalah, guru korupsi waktu, mana tuh guru bilang waktunya ditambah buat ngejar pelajaran yang masih ketinggalan karena dia cuti bulan lalu, lah kan itu salah gurunya yak, napa jadi kita yang dikurangin waktu istirahatnya, kesel banget," ujarnya kesal yang membuat sahabat-sahabatnya tertawa.
"Dah ish, bacot banget tuh mulut, makan dulu, tuh mi lo ngembang," ucap Hyunjin yang juga mulai kesal karena Jihoon yang sedari tadi cerewet.
Jihoon hanya berdecak, akhirnya mereka melanjutkan makan siang mereka di kantin didampingi dengan obrolan dan candaan ringan diantara mereka.
"Nanti lo ikut latihan Chan?" tanya Jihoon disela kunyahannya.
"Iy-"
"Engga," potong Jaemin cepat yang langsung mendapat dengusan sebal dari Haechan.
Jaemin menatap dalam mata sang kembaran yang tengah menatapnya dengan sebal, "Lo baru aja sembuh ya! Engga ada latihan-latihan dulu," lanjut Jaemin sebelum Haechan sempat memprotes.
"Gue udah sembuh Na! Bahkan kalo lo suruh gue lari keliling lapangan sekarang, gue sanggup nih," ujar Haechan.
"Tetep engga," ucap Jaemin tak ingin dibantah.
Haechan berdecak, merasa sebal dengan sang kembaran dengan sikap over protectivenya itu, "Jebal~ bolehin gue ya? Masa baru latihan kedua udah langsung ijin sih," rengek Haechan dengan tangannya memeluk lengan Jaemin.
"Sekali engga tetep engga Haechan!" tegas Jaemin.
Para sahabat kembar yang melihat keduanya justru berdebat hanya mengamati dalam diam, tak tahu harus berbuat apa. Pasalnya, ini pertama kali mereka melihat dua saudara itu bertengkar.
"Ck engga asik lo!" sebal Haechan melepaskan tangannya dan langsung beranjak dari sana, meninggalkan para sahabatnya yang menatap kepergiannya karena tak tahu harus apa, dan juga nasi gorengnya yang hanya tinggal beberapa suap.
Jihoon yang tak nyaman dengan suasana di meja kantin itu lantas membuka suaranya, "Engga lo kejar tuh kembaran lo? Kayaknya marah deh si Haechan,"
Decakan terdengar dari bibir Jaemin sebelum Ia berdiri dan menyusul sang kembaran.
"Nanti kalo di kelas udah ada guru kabarin ya," ucap Jaemin sebelum melenggang pergi.
Hembusan nafas terdengar setelah Jaemin keluar dari kantin, menyisakan para sahabatnya yang sempat terdiam dengan saling melirik, bingung untuk memulai percakapan kembali.
"Wahh asli bahkan gue engga berani nyela tadi waktu mereka debat," celetuk Sunwoo.
Yangyang mengangguk heboh, "Iya anjir, mana aura Jaemin nyeremin lagi waktu ngelarang Haechan,"
"Udahlah itu masalah mereka, lagian Jaemin pasti khawatir sama kondisi Haechan makanya dia ngelarang buat latihan, namanya sodara pasti ada berantemnya," ucap Yoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Family
FanfictionNo description, langsung baca aja Sangat menerima komen dan kritik. Maaf jika ada kesamaan nama tokoh maupun tempat, cerita ini hanya fiktif dan imajinasi dari author, jadi jangan sangkut pautin dengan real life yaa