Part 13

3.2K 353 68
                                    

Ngapain gue nanya sih, nanti kalo dia mikir gue khawatir sama Haechan gimana, aish bego lo Renjun, batin Renjun sambil memukul kepalanya.

"Tapi kan dia sakit karna bantuin gue," monolog Renjun.

"Siapa yang sakit?" celetukan dari arah ranjang mengejutkan Renjun.

Terlihat di sana, ada Jeno yang merebahkan dirinya di ranjang milik Renjun. Bahkan Renjun sendiri tak sadar akan keberadaan sang adik dan kapan Jeno memasuki kamarnya.

"Anjir! Bikin kaget abang aja sih lo No!" kesal Renjun mengusap-usap dadanya karena terkejut.

Sedangkan Jeno hanya menatap sang kakak jengah, "Gue ngomongnya biasa aja padahal,"

"Ya lo tiba-tiba di kamar gue, kasih tanda kek biar gue tau eksistensi lo di sini," ucap Renjun melangkahkan kaki mendekati ranjang dan duduk di samping Jeno.

"Lebay! Orang dari tadi udah di sini waktu lo ke bawah," ujar Jeno.

"Serah deh," Renjun kemudian menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dan memilih untuk memainkan ponselnya daripada harus berdebat dengan sang adik.

"Pertanyaan gue belum dijawab tadi, siapa yang sakit karna bantuin abang? Wah parah sih lo buat anak orang sakit," tanya Jeno masih menatap Renjun.

Renjun berusaha mengontrol mimik wajahnya agar Jeno tak semakin penasaran, Ia berdehem sebelum menjawab "Engga ada yang sakit, salah denger lo," bohong Renjun.

"Ey! Emang gue budeg apa! Gue denger dengan jelas ya bang lo ngomong 'Tapi kan dia sakit karna bantuin gue'," ujar Jeno menirukan cara Renjun berbicara sebelumnya.

Renjun memutar bola matanya malas, adiknya ini jika sudah penasaran akan terus bertanya sampai Ia puas dengan jawabannya.

"Oh ya! Tiba-tiba gue juga inget, tadi malem abis Bang Renjun pulang, engga lama dari itu Haechan juga pulang, dan gue baru inget, jaket yang dia pake itu jaket lo, iya kan bang?!" tanya Jeno saat mengingat kejadian semalam.

Renjun mengalihkan pandangannya kearah ponsel karena sedari tadi sang adik terus menatapnya, "Salah liat kali lo," ujarnya mencoba sebiasa mungkin.

Jeno berdecak, "Mana mungkin salah lihat, orang gue hapal banget sama tuh jaket, kan belinya sama gue waktu itu,"

Melihat keterdiaman Renjun, Jeno malah mendekatkan wajahnya pada sang kakak, "Ngaku lo, abis ngapain lo sama dia?"

Menghela nafas jengah, dengan kasar Renjun raup wajah sang adik yang berada di dekatnya, "Lo mikirnya gue abis ngapain hah?!"

"Ngeliat reaksi lo kayak gini, makin yakin gue kalau ada yang gue lewatin," ucap Jeno memicingkan matanya.

Renjun menghembuskan nafas lelahnya, "Kemarin dia nolongin gue.." jelas Renjun menceritakan kejadian kemarin.

"Terus dia sakit sekarang?" tanya Jeno setelah Renjun menyelesaikan ceritanya.

Renjun mengedikkan bahunya, "Tadi sih gue denger Jaemin ngomong ke Mbak Asri kalo Haechan sakit, engga tau deh kondisinya sekarang gimana,"

Hening diantara keduanya, Renjun kembali memainkan ponselnya sebelum sebuah pertanyaan dari sang adik menghentikan aktivitasnya kembali, "Lo khawatir sama dia? Lo udah mulai nerima mereka ya?"

Renjun terdiam sejenak, Ia bahkan kembali mempertanyakan pada dirinya sendiri mengapa sedari tadi Ia memikirkan anak itu, "Ngaco lo!" elak Renjun.

Jeno tersenyum remeh, "Lo bukan orang yang dengan gampangnya minjemin barang lo ke orang lain bang, apalagi ini jaket kesayangan lo," ucapnya dan kembali merebahkan dirinya di ranjang sang kakak, kembali menyelami sosial media yang sebelumnya sempat Ia buka.

Sweet FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang