chapter 29

65 1 0
                                    

"Hayyy everyone gimana kabar kalian nih?semoga kalian sehat yaa jangan lupa jaga kesehatan soalnya banyak yang sakit

"Selamat baca

"Dina berjalan koridor kampus yang cukup luas dan juga membawa buku banyak. Dina tidak melihat jalan ketutup oleh buku nya. Dina menatap buku yang ia bawa buru"dan dina menabrak seseorang dan tidak sengaja menjatuhkan barang nya. Dan akhirnya terjatuh alhasil buku yang dibawa dina jatuh. Alya merasa bersalah tekah menabrak senior nya segera membantu berdiri dan merapikan buku nya.

"Maafin saya kak,tidak tau jika membawa buku bnyk",ucap alya dina tersenyum dan ia berdiri.

"Tidak apa" lagian gak berat kok buku nya. Lain kali hati" ya",balas ramah dina.

"Sekali lagi maaf kak",jawab panik alya ia takut senior nya akan memarahi nya. Dina menghela nafas.

"Gausa gt gpp,boleh pergi ", jawabnya. Alya tersenyum ramah dan pergi dan dikelas. Vero menghampiri dina yang sibuk nenata buku dengan tidak sungkan memeluk dina dri belakang. Dina merasakan seseorng dibelakang tapi tidak tau siapa. Dina menoleh ke belakang melihat vero memeluk tanpa membantu.

"Kenapa sih kok meluk,gak bantuin lg",ucap ketus dina. Vero hanya diam memeluk dina. Dina menatap vero dan mengangkat tubuh nya lumayan berat.

"Lepasin bantuin kek tambah berat tau",jawabnya. Vero hanya tersenyum smirk.

"Pacar aku marah nih cerita ny",ucap vero dengan suara khas nya. Dina memukul ny dengan buku yang belum dirapikan.vero tertawa sambil menatap dina yang kesel.

"Jangan marah dong cantiknya ilang nanti",ucapnya. Dina rasa nya ingin memakan vero yang ngeselin bngt. Kalau bukan vero pasti dina udh pukul tuh orng.

"Apaansi lo ver, pergi ke kelas sana gangguin mulu", kesel dina. Tiba' teman vero dtng menghampiri nya. Menatap mereka berdua yang berduaan saja.

"Ekhem berduaan nih", kata reyhan yang kebetulan lewat koridor kampus. Vero menoleh kearah sumber suara dan ternyata dugaan vero bener ada penganggu disini. Vero menatap tajam reyhan yang menganggu ketenangan bersama orang tercinta nya.

" nih temen lo bawa pulang sono, gangguin aja",ucap dina membawa buku nya pergi ke kelasnya. Vero menatap dina yang pergi dan berdiri menghampiri teman nya.

"Lo itu ganggu mulu, noh liht cewek gw pergi kn gara² ada lu",ucap vero yang menatap datar. Reyhan sadar tatapan vero yang seperti elang hilang kandang.

"E-eh tadi gw cumn bercanda kok ver, tadi cumn kebetulan lewat aja",jawab reyhan sedikit panik tatapan vero.

"Awas lo,gw tandain",vero berjata dan pergi. Reyhan menatap kepergian vero yang seperti kutub yang belum cari beberapa tahun. Dina pergi kekelas dengan membawa banyak buku. Dan teman'nya hanya menatap nya.

"Woii gin bantuinn lo liatin cw mulu",ucap dina yang meletakan buku dimeja karna berat. Gina menggeleng.

"Berat nanti tanganku patah gimana din", kata gina yang terlalu tidak segan membantu dina. Nadira menghampiri dina dan membantu membawa buku yang banyak

"Thanks dir,ohh gina gak gw traktir lo yah",jawabnya. Gina menatap dina yang tidak akan traktir lagi dengan hati berat ia menghampiri nya.

"Kok gitu sih,ydh aku bantuin deh tapi nanti taktir yaa pliss",  ucap gina yang memohon dan berharap. Dina menghela nafas kasar ia tau bahwa gina masoh sama.

"Ydh iyaa gw traktir tapi harus bantuin",jawabnya. Gina hanya mengangguk mengiyakan. Nadira menyubit lengan gina yang ngelunjak dan terlalu meminta.

"Lo itu gin traktir mulu,sekali lo yang traktir kita di cafe sakura",ucap nadira dengan mudah. Gina menatap nadira yang mempersulit hidup bukan mempermudah.

"Apaan dah lo, cafe sakura yang pesen 1 aja 2 juta, apalagi buat bertiga gw disuruh minggat sama ibu gw",ucap gina yang males.

"Ya kn sekali gin",jawabnya. Gina menarik lengan nadira ke ruangan dan mengikat nya. Ia mengambil kater dan tersenyum smirk.

"Sekali lg lo ngomong neraktir disitu mulut lo habis ditangan gw",ucap gina yang menatap datar nadira. Jujur nadira perasaan nya mulai gak enak ia melepas tali yang diikat nya.

"I-iyaaa gak lg deh maapin",panik nadira yang memang kebiasaan nya. Gina kembali tersenyum dan pergi. Dina hanya menatap mereka dengan tatapan dingin dan lelah olh kelakuan mereka.

"Kebiasaan bngt tuh boch nakutin nadira udh tau penakut",guman nya.

"Gin kebiasaan bngt lo nakutim nadira anak orang itu", ucap dina gang sedikit tertawa. Gina menoleh kearah dina.

"Temen lo reques diluar dompet gw diusir dr rumah ntar",jawabnya. Dina terkekeh melihat gina yang memang sikapnya begitu dan nadira juga sedikit penakut.

"Gak tanggung jawab gin klw nadira sakit deman. Kan dulu pernah lo kagetin sampe masuk rumah sakit",dina terkekeh.

"Gak tau tuh boch titipan sapa dah, baru dikagetin udh masuk UGD tanpa sakit lg",jawab gina sedikit tertawa

"Klw sampe sakit nadira lo tangging jawab gin, anak orng ditakutin", kekeh dina. Benar saja saat pulang kuliah nadira ke rumah dan merasakan badan nya tidak enak juga sedikit pusing. Nadira mengerjan skripsi yang setebal hatinya. Bikin bahagia gak stres iya.

"Gilaa skripsi bnyk bngt dah, kayak ngerjain surat cinta aja nih", ucap nadira mengambil
perlembar.

" sekitar pukul 23.47 kepala nadira bener" pusing dan juga sesikit masuk angin. Tanpa ada rasa nyesel nadira nekat mengerjakan skripsi hingga tubuh nya remek semua. Pagi hari tiba suara kicauan burung mulai kerdengaran nadira bangun dan menatap jam entah mengapa kali ini nadira terasa berat dan kurang enak badan.

"Ia turun kebawa dan bunda nya menatap wajah nadira sedikit pucet. Bunda khawatir jika seperti dahulu akan sakit lagi.

"Nadira sayang kamu sakit kok pucet", tanya khawatir bunda. Nadira menggeleng pelan ia berusaha tidak keliatan sakit.

"Kepala pusing tidak", kembali bertanya bunda nya. Nadira hanya menggeleng dan menyiapkan buku dan pergi kuliah.

" nadira sayang jangan kuliah dulu kalau sakit, jangan dipaksain", ucap pelan bunda.

"Gak bun, sehat aja lagian cuman sampai sore aja kok", jawab nadira

"Tapi kamu sakit nadira ,jnagan ngeyel deh",nadira menggeleng dan pergi kekampus.

........

"Hayy everyone segini dulu ya auhtor masih belum banyak ide jadi gpp ya segini

"Jadii see you nexk chapterr byee👋👋

terpaksa menjadi pacar sang ketua mafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang