Chapter 36

107 2 2
                                    

" hayy guyss gimana nih kabar kalian setelah liburan sabtu minggu. Cepet bangt waktu udh senin aja.

"Selamat baca

"Dikediaman gina nadira dina mereka masih di uks gina terutama masih kesel kepada vero yang suka kasar padahal dina perempuan. Reyhan menepuk bahu vero sambil menceramahi nama nya juga temen ya kan harus di omongi baik² gitu. Vero merasa bersalah dan ia harus berani meminta maaf meski dalam hati vero masih kesal.

"Dina berjalan ke koridor kampus dan tidak sengaja bertemu dengan vero dina terus melangkah tidak peduli vero juga disebelahnya. Vero menatap dina yang terus berjalan segera menahan tangan nya dan agar tidak menjauh. Dina tidak menoleh ia hanya menatap kedepan vero membalikan tubuh dina menatap mata nya sambil memegang tangan nya.

"Vero menatap kedua mata dina dan berusaha membuat dina menatap nya. Dina memalingkan wajah nya dan ia tidak mau lagi bertemu dengan vero meski keadaan apapun itu. Vero menarik nafas dan membuang nya ia berbicara pelan ke dina.

"Babe aku minta maaf soal kemarin aku bener² kebawa emosi. Aku tau kamu marah tapi setidaknya ini salahku udh marah² sama kamu", ucap vero pelan. Dina masih diam hati nya masih tidak bisa menerima maaf dari vero entah kenapa.

"Dina menatap mata vero dengan dingin dan tidak ada belas kasihan terhadap nya. Dina tidak mau bersama lelaki yang nenarahi nya hanya sepele meski meminta maaf. Dina tipe perempuan yang gak bisa dimarahin apalagi sampai dibentak gitu, dina emang keras kepala tapi mereka gak tau hati nya. Dina tipe perempuan yang susah diatur terus juga dia gampang cengeng mangkanya kenapa kalau sekalipun dimarahin dina udh gak mau bergaul atau menjauh dri orang nya

" lo cuman mau minta maaf doang",? Tatap dingin dina. Vero mengangguk. Dina menghela nafas dan berkata dengan suara sedikit meninggi.

"Kalau lo cowok gak harus kasar sama cewek meskipun gw udh dimarahin sama lo", ucap nya. Dina menarik lengan vero dan menatap nya tajam.

"Lo marahin gw hanya masalah sepele hah",! Kesel dina.

"Gw kebawa emosi babe gw bener² gak ada niatan buat marahin kamu", suara pelan vero.

"Vero memegang pelan wajah dina dan menatap nya tulus tidak lupa senyuman manis nya.

"Sayangg gw tau kamu marah. Sekarang kamu mau apa aku beliin", jawabnya. Dina hanya menatap nya dan tidak jadi marah karna vero bersikap manis saat bersama nya. Jujur saja dina paling tidak bisa diperlakukan baik dan diperlakuan layaknya wanita.

"Loo sengaja bangeet bikingw gak jadi marah karna lo senyum.", jawab dina sambil memerah sedikit. Vero tersenyum dan menarik dina kepelukan nya dan mengelus pelan kepala dina. Yah kalau jadi dina bisa dibilang bakalan luluh sih kalau diperlakukan baik.

"Gw sayang sama kamu selamanya", ucapnya sembari memegang wajah nya dan tidak lupa mencium pipi kanan dina.

"Babee maafin yaa udh marahin kamu, masa kamu marah sama pacar sendiri", jawab pelan vefo dengan suara khas nya.

"Gw maafin lo", jawab nya.

"Udh dong gausa cemberut cantik nya ntar ilang", senyuman lebar vero.

"Saat itu dina sedang menarap hp ny. Dina asik menyetel lagu kesukaan nya yang menjadi favoritnya. Dan vero berjalan kearah nya sembari menatap ponsel nya. Dan dina menoleh kearah vero yang duduk disebelahny.

"How do u speel cause ?", tanya dina senang dan tersenyum. Vero yang peka melanjutkan lagu kesukaan dina didepan nya sambil menatap nya bersandar ke pundak dina.

"Cause youre the one that like i cant deny every night ur on my mine so if i cant u tonight will up pick and give me ur time", lanjut vero dengan suara merdu nya. Dina tertawa sekaligus senang campur aduk ia tidak percaya vero begitu peka dan tersenyum ke arah dina sambil menyanyikan lagu kesukaan nya.

"Sekian terimakasih

terpaksa menjadi pacar sang ketua mafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang