Part 05

307 28 1
                                    

Setelah selesai makan sereal aku keluar dari kamar karna merasa bosan. Suasana rumah ini terasa begitu hening, dan sedikit ngeri. Semuanya nampak begitu kosong.

Aku berjalan sampai ruang tengah rumah yang disana hanya ada sofa, selain itu hanya ada jam dinding, dan beberapa lukisan berharga. Aku menoleh kedinding melihat lukisan-lukisan tersebut.

Prang!!

Terdengar suara pecah didapur membuatku langsung berbalik terkejut.

" LISA..!!" Panggilku.

Mataku langsung tertuju pada pintu yang terbuka disana, apakah itu Lisa?

" Lis..??"

Aku berjalan namun langkahku langsung berhenti saat tepuk tangan beberapa pria tertawa melihatku.

" Hahaha... Lihatlah wanita cantik ini malah sibuk tinggal dirumahnya sementara hampir semua orang melayang keluar negri.." Ucap pria itu nampak tersenyum yang membuatku langsung merinding dibuatnya.

" Kita apakan, Bos?"

" Ikat dia. Kita harus memanfaatkannya." Jawab pria itu dengan senyuman busuk.

Para pria itu tertawa senang membuatku merasa jijik.

" Aaaaa...!!!" Teriakku begitu dua temannya menahan tanganku, dan paksa membaringkanku disofa.

Brakk!!

Tubuh pria itu melayang kedinding begitu juga dengan darah yang keluar dari mulutnya. Aku membelalakkan mata melihat Lisa yang sedang melawan beberapa pria lain, dan dua orang pria ini langsung melepas tanganku untuk menghajar Lisa yang sudah mengalahkan rekan-rekannya.

Mulutku menganga begitu Lisa mencekik pria terakhir dengan kejam. Nafas Lisa nampak terburu namun pandangannya langsung tertuju padaku.

Aku merasa takut melihat darah ditangan Lisa yang sepertinya langsung dia ketahui karna Lisa menghapus darahnya dibajunya agar tidak terlihat olehku lagi.

" Maaf, aku terlambat. Tak seharusnya aku meninggalkanmu sendiri.." Ucapnya nampak khawatir.

Aku tak bisa menjawab, dan pandanganku masih tertuju pada tumpukan mayat yang ada dibelakang tubuh Lisa yang nampak mengenaskan.

Sekilas aku mengingat kejadian sadis kemarin saat seekor Serigala menggigit kepala botak hingga terlepas dari tubuhnya membuatku merasa mual seketika mengingatnya.

" O-owh.. Aku akan segera membuangnya. Aku akan membuang semua mayatnya sekarang." Ucap Lisa dengan ringan seolah Lisa sedang membuang sampah pada tempatnya namun nyatanya dia sedang membuang mayat yang dibunuhnya.

Seorang Lisa langsung berubah dikedua mataku, ya tuhan... Lisa sama sekali tak ragu membunuh.. Aku langsung berpikir tidak-tidak.. Bisa saja Lisa akan membunuhku nanti, mungkin belum sekarang aja waktunya bahkan aku ingat gosip-gosip diasrama, kata mereka Lisa adalah seorang yang anti sosial.

Ya tuhan... Ya tuhan...

Kepalaku terasa pusing dan mual, tubuhku terasa melayang dengan ringan karna tak bisa mengendalikan kecemasanku.

Wolf Girl|| LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang