Part 09

248 23 0
                                    

*Krukkk... Kruukkk..*

Jennie membuka kedua matanya karena perutnya yang keroncongan membuatnya tidak bisa tidur lebih nyenyak lagi karena perutnya yang terus-menerus berbunyi.

Lisa yang menyadari itu melepaskan pelukannya, dan duduk bersama Jennie yang juga duduk kini.

" Aku lapar. Aku tidak ada makan dari kemarin." Ucap Jennie mengeluh pada Lisa yang nampak berdiri.

" Ayo kita mencari, pasti ada sesuatu yang bisa dimakan di hotel ini."

Mendengar ajakan Lisa, Jennie berdiri dan mengikuti langkahnya dari belakang. Lisa membuka pintu kamar yang ternyata tidak dikunci.

" Naiklah ke punggungku, kita akan mencari makanan." Ujar Lisa.

" Naik ke punggungmu?" Bingung Jennie yang merasa salah dengar.

Lisa menganggukkan kepalanya sekilas berjongkok yang di detik itu juga tubuhnya berubah menjadi seekor serigala besar, mungkin dua kali lebih besar dari tubuh Jennie.

Serigala besar berjongkok seolah mempermudah Jennie untuk menaiki punggungnya.

Jennie pun naik, Serigala berdiri lalu melaju dengan kecepatan sedang menuju tangga darurat yang ternyata pintunya sudah tidak ada.

Jennie yang takut jatuh meremas bulu Serigala itu dengan kedua telapak tangannya. Cukup kuat.

Sesampainya di lantai yang sepertinya lantai paling bawah, yang ternyata di sana juga sudah tidak ada pintu, Lisa berjalan dan berhenti sekilas mereka menatap ke pintu hotel yang menunjukkan begitu gelapnya di luar. Hanya hotel ini saja yang masih berlampu.

Jennie merasa ngeri membayangkan botak-botak yang mengejarnya, entah makhluk apa itu.

Lisa berjalan lebih santai begitu mereka masuk ke dalam ruangan yang sepertinya itu adalah dapur. Lisa berjongkok dan membiarkan Jennie turun dari punggungnya.

Lisa pun berubah kembali menjadi seorang manusia.

Jennie yang mencium aroma-aroma tidak sedap dari dapur.

" Masakan-masakannya ditinggalkan dan sudah basi.. Bahkan berjamur.." Ucap Jennie melihat apa yang berada di dalam panci bahkan piring.

Lisa berbalik dan pandangannya tertuju pada sebuah pintu besi yang di atasnya ada tulisan gudang makanan.

Lisa melangkah ke sana dan menjamah knop  besar yang diletakkan di tengah-tengah lalu memutarnya dengan kekuatan penuh sampai pintu itu terbuka.

Jennie berbalik dan melihat Lisa yang tubuhnya nampak bereaksi bahkan otot-ototnya bertambah besar begitu Lisa memutar kunci pintu yang pada akhirnya berhasil terbuka.

Aroma bau adalah aroma yang pertama kali mereka cium...

Lisa tanpa ragu melangkahkan kakinya ke dalam, Jennie pun mengikutinya masuk.

" Nggak ada makanan di sini, semuanya berbau busuk.." Keluh Jennie karna sayur-sayurannya yang sudah layu bahkan buahnya ada yang sudah dimakan oleh belatung terutama daging-daging yang bergantung, menumbuhkan rasa jijik di dalam diri Jennie.

Lisa menoleh ke sana kemarin namun memang benar dengan apa yang dikatakan oleh Jennie jika tak ada satupun yang bisa dimakan.

Jennie mengambil sekarung beras yang ada lalu berlari keluar dari gudang makanan itu.

Lisa pun mengikutinya keluar, melihat Jennie yang kebauan membuat Lisa menutup pintu gudang makanan itu hingga bau tidak sedap pun sudah tidak ada lagi.

" Aku lebih baik membuat bubur nasi saja... Aku pernah membuatnya untuk nenek sebelum dia meninggal.." Ucap Jennie yang melangkah ke meja-meja tempat masak untuk mengambil alat-alat yang dibutuhkan.

Untung saja bumbu-bumbu masih bisa digunakan yang membuat Jennie mengambil tempat-tempat bumbu, dan membawanya kedekat kompor yang akan dia gunakan memasak.

Jennie mencuci panci yang akan dia gunakan sembari membawa air di dalam sebuah gelas. Lisa hanya menontonnya saja.

Setelah selesai memasak dengan seala kadarnya karena hanya ada air, beras dan juga garam, bumbu-bumbu yang lain tidak Jennie gunakan karena takut dia akan salah bumbu.

Jennie meringis, dia tidak pernah sengsara seperti ini sebelumnya. Untung saja dia bertemu dengan Lisa yang membuatnya merasa bersyukur. Karena jika tidak dia mungkin sudah mati sekarang.

Jennie kaget begitu Lisa tiba-tiba mengangkat tubuhnya agar duduk di atas meja lalu meletakkan panci berisi bubur nasi yang masih panas di sebelah Jennie untuk dimakan.

Jennie mengambil sesuatu bubur disendok, dia merasa tidak selera namun perutnya tidak mendukungnya.

Setelah meniup dengan terpaksa Jennie memakan bubur yang ternyata tidak sesedap yang dia buat dahulu semasa dinew Zealand.

Jennie dengan paksa memakan buburnya, melihat Lisa yang ternyata sedang menontonnya.

" Aaa..." Jennie menyuapkan sesendok bubur yang sudah ditiup pada mulut Lisa yang langsung menggeleng.

" Apa Serigala tidak makan nasi?" Tanya Jennie bercanda lalu memakan buburnya kembali.

" Serigala suka makanan mentah." Jawab Lisa.

" Tapi kamu manusia sekarang, kamu harus mencobanya.." Ajak Jennie lagi menawarkan pada Lisa.

Lisa pada akhirnya membuka mulutnya karena dipaksa oleh Jennie yang menyendokkan bubur nasi kedalam mulutnya.

Lisa mengunyahnya.

" Haccuuhhh...!!" Bersin Lisa yang menyemburkan seluruh bubur nasi yang disendokkan oleh Jennie.

Jennie yang melihat itu awalnya merasa kaget, namun pada akhirnya menertawai wajah Lisa yang terlihat begitu menyedihkan karena hidungnya yang sangat memerah layaknya seorang badut.

Wolf Girl|| LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang