" Hooamm.." Aku menguap lebar, terasa jika tidurku sangatlah panjang dan damai. Entah Apakah aku sudah diterima di surga?
Aku membuka mataku dan mendapati pemandangan yang begitu indah.. Disebelahku ternyata dinding kaca yang menampilkan langit gelap dan juga bulan purnama di sana. Aku baru sadar jika aku ternyata berada di atas kingsize. Pantas saja tidurku terasa nyaman beberapa jam ini.
Apakah yang terjadi diingatanku terakhir adalah mimpi? Namun anehnya ini bukanlah kamar yang sama, membuatku berpikir jika apa yang terjadi memanglah nyata.
" Serigala itu.." Gumamku yang langsung berdiri dan berjalan..
Aku melihat tirai berdarah yang tergeletak di atas lantai, aku menjamah tirai itu yang membuatku mengingat jika ini adalah tirai yang ku gunakan untuk menutupi tubuh Serigala besar yang menyelamatkanku.
" Ahh.."
Aku langsung menoleh begitu mendengar suara desahan nafas seseorang. Aku melihat punggung seseorang yang sepertinya sedang sibuk memperban luka di tubuhnya namun tak bisa kulihat wajahnya.
Aku berdiri dengan rasa takut namun anehnya kakiku terus melangkah maju. Rasa gugup menghantuiku namun telapak tanganku dengan begitu lancarnya menyentuh pundaknya membuatnya langsung kaget dan berbalik kearahku.
" L-lisa.." Kagetku yang ternyata seseorang itu adalah Lisa.
Wajahnya terlihat pucat, dan luka-luka di tubuhnya serta pakaiannya yang sobek membuatku langsung merenung meski pikiran terasa kosong tiba-tiba...
Jari telunjukku menunjuknya yang terlihat takut olehku, " K-kau... Kau... Apa kau Serigala besar itu?"
Pertanyaan yang keluar begitu saja dari mulutku.
Matanya yang takut dan tidak terlihat tajam seperti biasanya membuatku lemah karna mengingat tatapan sendu Serigala yang sama.
" Biar... Biar aku mengobatimu.." Ucapku berjongkok, dan mengambil alih perban untuk mengikatnya. Sepertinya Lisa kesulitan saat mengikat perban yang telah dibalutnya dibahu tangan.
Aku mengobatinya, membersihkan seluruh lukanya, dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang kutemukan dilemari.
Melihat Lisa yang tampak diam dan nampak enggan menatapku.
" Kenapa kau diam? Apa aku membuatmu takut?" Tanyaku membuatnya terlihat terkejut.
" Bukankah seharusnya kau yang takut kepadaku?" Tanyanya balik membuatku langsung tertawa kecil karna pertanyaan polosnya.
" Apa yang harus aku takutkan? Kau telah menyelamatkan nyawaku dua kali, andai otakku tidak lola."
" Kau tidak takut kepadaku? Aku memanglah monster seperti yang teman-temanmu katakan.." Ucap Lisa terdengar begitu rendah diri ditelingaku yang menggeleng cepat.
" Monster mana yang menyelamatkan makanannya?" Tanyaku balik.
Lisa menyunggingkan senyum kepadaku yang juga tersenyum.
" Aku tidak akan bertanya, aku bersyukur kau baik-baik saja. Lain kali.... Lain kali jangan pernah korbankan hidupmu bahkan untuk manusia kotor sepertiku..."
Lisa terdiam membuatku tersenyum dan tertawa sekilas, " Aku juga sama seperti teman-temanku, aku menganggapmu aneh namun semua itu sudah sirna sekarang, maafkan aku..."
Aku mengulurkan tangan.
Lisa nampak bingung, dan menatap diriku lagi sekarang.
" Apakah kau akan memaafkanku?"
Lisa menggeleng.
" Hah? Kenapa? Apa kesalahanku begitu besar sampai kau tidak mau memaafkannya??" Tanyaku yang jujur saja kini merasa panik sekaligus bersalah namun coba kututupi dengan pertanyaan bodohku.
Lisa terdiam beberapa saat membuatku merasa semakin bersalah saat Lisa menundukkan wajahnya.
" Apa... Apa aku menyakiti hatimu?" Tanyaku merasa takut.
" Tidak... Tidak sama sekali... Lagipula teman-temanmu benar, aku bukanlah manusia, aku tidak bisa bergaul dengan manusia, aku aneh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolf Girl|| Lengkap
WerewolfJudul: Wolf Girl Genre: Fantasi, Romansa Urban. Status: Lengkap. Bagaimana rasanya jika matahari tiba-tiba tidak terbit membuat banyak monster-monster yang telah beratus tahun berkurung berkeluaran dari tempat persembunyiannya masing-masing untuk me...