Part 12

258 24 0
                                    

Jennie membuka matanya mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu yang membuat kepalanya terasa pusing hanya dengan membayangkannya saja. Nafasnya tercekat membuat Jennie duduk, dia merasa begitu takut sekarang.

Melihat jika dia berada di kamar hotel yang sama karena dinding kaca menembus langit malam yang gelap dan juga pemandangan kota yang nampak begitu mati di luar.

" Lisa.." Panik Jennie mengingat jika Lisa yang telah menyelamatkannya karena itu satu-satunya jawaban mengapa dia berada di sini.

Jennie berjalan, " Lisa... Lisa..."

Mendengar suara air yang berasal dari kamar mandi membuat Jennie berlari, dan membuka pintu kamar mandi melihat tubuh Lisa yang telanjang dan mandi dibawah shower yang membasahi tubuhnya yang mempunyai banyak bekas luka.

" Lis.." Jennie yang tidak setengah hati masuk ke dalam kamar mandi dan memeluk tubuh Lisa dari belakang.

Dia merasa begitu takut, dan khawatir.. Untung saja tidak terjadi apa-apa atau hal buruk lainnya.

" Maafin aku... Ini salah aku, kamu jadi terluka begini.." Sesal Jennie yang merasa sangat bersalah.

" Huh.." Desah Lisa yang sama sekali tidak mau berbalik. Kedua matanya terpejam menikmati siksaan aliran air dingin yang sudah lama tidak berjumpa dengan tubuhnya. Lisa hanya takut jika dia membiarkan darahnya mengering maka Jennie akan takut padanya.

Dia membenci air.

Cup..!

Lisa membuka matanya merasakan kecupan dibibirnya. Melihat wajah Jennie yang begitu dekat dengan wajahnya. Jennie melumat bibirnya membuat Lisa mendesis dan langsung menahan tengkuk belakang leher Jennie untuk memperdalam ciuman bibir mereka.

Ciuman mereka pun berhenti, kedua mata Lisa seolah menginginkan hal lain yang seakan menguasai dirinya.

" Lisa.." Ucap hangat Jennie yang merasa bersyukur Lisa baik-baik saja.

" Apa kau menginginkannya?" Tanya Lisa dengan nafas tergesa menatap dalam kedua mata Jennie.

Jennie sekilas merasa bingung namun dia jelas mengerti apa yang dimaksud oleh Lisa apalagi situasi memang sangat mendukung mereka saat ini.

" Aku tidak punya pilihan lain selain menginginkannya." Balas Jennie yang langsung membuat Lisa menyerangnya dalam artian penuh gairah.

Malam panas yang mereka lalui karena itu satu-satunya cara mereka untuk bertahan satu sama lain dari lamanya hari yang bisa saja membunuh mereka karena terperangkap di dalam hotel besar yang menjadi tempat perlindungan mereka satu-satunya.

Esok hari pun tiba, Jennie ternyata sudah bangun terlebih dahulu membuat Lisa tersenyum dan meletakkan kepalanya didada Jennie yang mengelus rambutnya.

" Kau membenciku atas apa yang terjadi semalam? Maaf telah mengambilnya." Ucap Lisa dengan nada sendu dan datar karna Jennie yang tidak membalas senyuman yang dilemparkannya tadi.

" Setiap hari membuatku merasa bosan, aku ingat keluargaku yang jauh di sana, apakah mereka mencemaskanku? Di awal pertemuan kita semuanya terasa biasa saja namun kini kau memercikkan api di dalam hatiku. Apa yang bisa aku lakukan selain menerimanya?"  Tanya balik Jennie yang sepertinya sudah pasrah dan hanya akan menerima takdir hidupnya saat ini.

Lisa duduk, dan menatap wajah Jennie yang tersenyum kecil padanya namun terlihat begitu mati rasa di dalam sana membuat Lisa merasakan sesuatu yang aneh yang jelas tidak membuatnya merasa bahagia.

" Beginilah cara kita bertahan.." Bisik Jennie mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Lisa yang membuat pertarungan panas mereka semalam terjadi lagi saat ini.

Wolf Girl|| LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang