Ep. 07 Abby Jihan

471 45 1
                                    

Disalah satu club di Edinburgh. Fairus memperhatikan para Nona dan Tuan itu dari pojok ruangan. Saat ini dia sedang menemani Jihan, Abby dan juga Helena untuk berkumpul dengan para pemain Knock Out yang lain.

Dua hari setelah babak pertama kemarin, saat ini adalah acara rutin yang selalu pemain adakan untuk berkumpul membahas babak pertama dengan candaan, tentunya sambil bersenang senang seperti menggoda lawan jenis atau hanya sekedar mabuk melepas penat.

Kondisi sosial mereka yang memang sudah sering bermain di club seperti ini, membuat mereka, anak para orang kaya itu begitu antusias dalam berjoget mengikuti lagu yang sedang terputar. Lalu sesekali menenggak minuman beralkohol dengan sekali tegukan atau lebih.

Mereka sudah terbiasa melakukan hal ini, mendengar suara musik yang begitu keras dan menempelkan tubuh satu sama lain untuk berdansa mengikuti alur musik nya. Tapi tidak dengan Abby.

“Cih!” Abby mendengus tidak suka dengan pemandangan ini, dia memang gila, tapi tidak suka hal hal yang seperti ini

“Hey~ nih, mau cobain ga?” salah satu pemain laki laki mendekatinya, walau Abby masih memakai topeng bulu itu, ada saja pemain yang menggodanya

Abby segera menggeleng dan menolak minuman beralkohol itu dengan sopan “Sorry, gua ga suka” ucapnya

Laki laki dari Crew Dollar’s itu bernama Baskara, sang kapten. Ia sepertinya menunjukan rasa penasaran terhadap Abby lebih dari yang lainnya “Coba sedikit buka topeng lo dong~”

Baskara memohon dengan manja pada Abby dengan berbisik di telinga kanannya, Abby segera bergidik ngeri dan berjalan mundur untuk menjauh dari Baskara “Ini perintah dari Jihan” ucap Abby dengan tegas

Abby kira, jika mendengar nama Jihan, akan membuat Baskara takut. Tapi sepertinya laki laki itu sudah mabuk dan hilang sebagian akal sehatnya. Sehingga dia tertawa dan mulai mendekat pada Abby lagi “Hahaha, santai. Kalo Jihan ga tau mah aman. Iya ga?”

“Coba buka dikiiiit aja ya? Ya? Pleasee...”

Rengekan dari Baskara itu membuat Abby jijik. Dirinya lalu berjalan mundur dan dengan cepat menjauh dari kerumunan untuk mendekat pada Fairus saja.

Kepergian Abby itu diketahui oleh Jihan. Sang ratu memang sedari tadi mengawasi Abby dengan mata bidadarinya itu. Sesekali ia menanggapi obrolan dan candaan dari teman temannya, tetapi kedua matanya tidak lepas dari Abby semenjak awal.

Diarah yang lain, Helena terlihat sangat akrab dan terkadang serius untuk membicarakan bisnis dengan pemain lainnya. Begitu juga dengan Jihan. Tetapi itu dulu, saat kini sudah ada Abby, entah mengapa pandangan mata Jihan tidak bisa terlepas darinya.

Barulah Jihan bernafas lega kala Abby memilih untuk berdiri di samping Fairus.

“Papah udah buka 10 cabang baru lagi. Ih! Rame banget tau! Kayaknya minggu depan juga gue mau kasih saran biar buka cabang di luar negri juga”

“Boleh banget tuh! Jadi kalo lo lagi out, bisa aja mampir cari tempat tenang”

“Eh- mall yang di situ udah banyak orang biasa tau. Bolehlah kalian share tempat belanja yang aman dimana? Sekalian tempat nongkrong nya juga deh!”

Jihan sedikit pusing, ia merasa begitu berisik, ingin cepat cepat istirahat di hotel saja. Maka kepalanya pun ia tundukan untuk sekedar menghilangkan peningnya.

Beberapa menit, sampai akhirnya Jihan mulai mendongak lagi dan tangan kanannya terulur untuk mengambil minuman khusus miliknya yang sudah Fairus pesan di awal pertemuan.

Saat gelas itu hampir sampai di bibir nya, pandangan mata Jihan yang sayu itu bertatapan dengan Abby. Sekali lagi, Jihan mengagumi sepasang mata milik Abby itu, walau wajah Abby tertutup oleh topeng, tetapi sepasang matanya masih bisa Jihan lihat dengan jelas dari sini.

𝐊𝐍𝐎𝐂𝐊 𝐎𝐔𝐓 : The Gotham StatueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang