| 2 |

193 28 5
                                    



Yibo dengan terpaksa membawa Zhan ikut ke istana Sheng. Pria itu terus saja menatapnya seolah tak membiarkannya kabur meninggalkannya sendirian.

Saat mereka sudah tiba di depan gerbang istana. Yibo berfikir keras bagaimana caranya untuk masuk karena gerbang itu dilapisi jimat.

"Kau bisa memanjat?" tanya Yibo pada Zhan.

"Kenapa kita harus memanjat?"

"Karena gerbang ini dilapisi jimat."

Zhan mendengus malas dan melangkah mendekat ke gerbang tersebut.

"Hei!! Kau bisa mati nanti!" teriak Yibo panik saat Zhan memegang portal tersebut. Dan anehnya ia tak sama sekali terluka ataupun terpental. Ia tampak baik-baik saja dan jimat di gerbang tersebut seketika menghilang.

Yibo menganga tak percaya dan menatap Zhan heran. Ia tidak menyangka ada orang yang dapat menghancurkan jimat sekte Sheng.

"Apa kau akan berdiri semalaman di sana?" tanya Zhan geram.

Yibo tersadar dari lamunannya dan melangkah masuk. Masih mengamati gerbang tersebut, ke mana hilangnya jimat yang dipasang pamannya.

Zhan mengamati halaman istana tersebut. Ada beberapa murid yang tengah berlatih pedang dan ada beberapa murid yang tengah membaca buku. Dan ada juga yang bermain.

Yangyang menyadari kedatangan sahabatnya. Ia pun menghampiri Yibo. Tetapi ia mengernyitkan dahinya heran saat melihat pria yang berada di sebelah sahabatnya itu.

"Yangyang!" panggil Yibo dengan semangat.

"Dari mana saja kau? Dan siapa ini?" tanya Yangyang tanpa banyak basa basi.

"Dari pasar, aku membawanya karena dia pengemis jalanan," jawab Yibo santai.

Zhan tak terima dengan ucapan Yibo dan ia bersiap untuk menyerang pria itu. Tetapi lagi-lagi ia mengingat di mana ia berada dan apa tujuannya.

"Kau tidak bisa membawa sembarang orang ke istana Sheng."

"Dia tinggal di jalanan dan tidak memiliki apa-apa, aku sangat kasihan padanya."

Zhan yang kesal mendengar kebohongan tentang dirinya dengan kuat menginjak kaki Yibo membuat pria itu meringis sakit.

"Aahh... Ta-tapi, bukankah dia terlihat baik? Ahh...," teriak Yibo dengan seketika saat pijakan kaki dari Zhan semakin kuat.

Yangyang menyipitkan matanya mencurigai Zhan. Ia pun dengan mendadak memberikan serangan pada Zhan. Dan dengan tangkas Zhan menghindar dari serangan Yangyang dan mendorong tubuh Yibo untuk menjauh.

Yangyang menyerang dengan pedangnya sementara Zhan menangkis setiap serangannya dengan kekuatan spiritualnya. Berupa bayang-bayang ikan dari air yang ia kendalikan. Yibo menganga takjub dengan kekuatan yang Zhan miliki. Pasalnya, mengendalikan sebuah ikan yang terbuat dari air bukanlah hal yang mudah dan pria itu dapat mengendalikannya bahkan menggunakannya sebagai tangkisan.

Tak hanya Yibo, Yangyang juga takjub, namun ia terus menyerang Zhan tanpa henti. Karena muak melihat Yangyang yang terus menyerangnya, Zhan mengendalikan roh berwujud api yang berbentuk harimau dan menyerang Yangyang. Yangyang menangkis dengan jimat pelindungnya tetapi itu tak sama sekali berguna dan tubuhnya terpental jauh dan tak sadarkan diri dengan seketika.

"Hei, apa kau membunuhnya?!" ujar Yibo panik dan berlari mendekati sahabatnya.

Semua orang yang berada di sana menatap Zhan takjub dan sebagiannya lagi membantu membawa Yangyang ke ruangan Yang Chufei untuk diobati.

Two Goals Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang