"Wang Hedi!!"Semua murid langsung berbisik-bisik heboh kala menyadari pria yang baru saja tiba itu adalah Wang Hedi. Seorang raja yang berasal dari klan Wang di negeri ini.
Guru Qi dan guru Chu saling beradu pandang dengan raut wajah sedikit cemas.
"Suasana istana Sheng membuatku merasa nyaman," ujar Hedi seraya tersenyum angkuh dan melangkahkan kakinya.
Semua murid yang berbaris dan berkumpul dengan seketika memberikan jalan untuk Hedi agar ia bisa jalan tanpa gangguan. Pria itu menghentikan langkahnya di sebelah Yibo kemudian memberikan senyuman miring penuh keangkuhan.
"Apa yang membuat raja datang ke sini?" tanya guru Qi tanpa banyak basa-basi.
"Apalagi jika bukan untuk belajar?" jawab Hedi santai.
"Kenapa seorang raja yang agung memilih belajar di sini?"
"Hei...guru Qi terlalu berlebihan. Istana ini dikenal dengan kehebatan dalam mengajar, aku ingin belajar di sini, izinkan aku mengikuti pembelajaran, guru Qi..."
Guru Qi menatap bingung Hedi kemudian menoleh ke arah guru Chu seolah meminta pendapat.
"Seorang raja yang agung, hebat dan dermawan, tidak pantas untuk belajar di sini, istana yang masih banyak kekurangannya," ujar Yibo dengan memberikan tatapan tidak suka pada Hedi.
Hedi terkekeh kecil kemudian menepuk-nepuk pelan pundak Yibo dengan tatapan ledek dan ekspresi angkuhnya. Yibo menatapnya dengan geraham yang sudah mengeras kuat karena geram. Zhan memperhatikan Yibo dan ia menyadari ketidaknyamanan pria itu seolah memiliki dendam pada pria di hadapannya itu.
"Adikku yang tampan, bukan istana ini yang banyak kekurangannya, tetapi kau," tutur Hedi dengan penuh penekanan pada Yibo.
"Adik?" Zhan membatin penuh tanda tanya.
Ucapan itu berhasil mengundang tawa para murid lainnya terlebih lagi itu adalah Huo dan sekumpulan teman-temannya yang tidak menyukai Yibo sejak awal.
Rahang Yibo semakin mengeras hingga memperlihatkan urat lehernya yang menegang. Kepalan tangannya juga sudah mengepal kuat bersiap melayangkan tinju. Dan tatapannya yang tajam menyiratkan sebuah kebencian dan dendam.
Zhan menyadari jika Yibo sudah hampir berada di puncak amarahnya. Ia memegang lengan pria itu dengan pelan kemudian menariknya untuk menjauh dari pria itu perlahan.
"Jangan terpancing," bisik Zhan memperingati.
Hedi beralih menatap pria yang baru saja menenangkan Yibo. Wajahnya yang terlihat cantik dan tatapan matanya yang tajam membuat Hedi merasa sangat tertarik.
Zhan perlahan menarik Yibo untuk berada di belakangnya kemudian memposisikan tubuhnya untuk berada tepat di hadapan pria yang tengah menyunggingkan senyuman miring dengan tatapan penuh arti padanya.
"Mungkin kau adalah seorang raja, tetapi kau juga tidak bisa berbuat seenaknya," tegas Zhan dengan tatapan jauh menusuk, ucapan yang seolah seperti ancaman.
Hedi terkekeh kecil kemudian tertawa terbahak-bahak bak orang gila. Semua murid menatapnya heran termasuk guru Qi dan guru Chu.
Yangyang tengah meronta-ronta di dalam cengkraman Xu Kai. Pria itu sudah sejak tadi ingin menyerang Hedi tetapi Xu Kai terus menahannya karena ia tahu jika Hedi bukanlah orang biasa, ia adalah raja yang memiliki kekuasaan.
"Lepaskan aku, aku akan menghancurkan kepalanya saat ini juga!" teriak Yangyang.
"Tidak bisa, kau tidak boleh menyerangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Goals
FantasySosok yang dikenal akan kehebatannya, Yinying. Ia menjadi incaran sekte Sheng karena kultivasi yang dipilihnya dianggap melanggar sumpah klan dan juga sekte. Di sisi lain, seorang pemuda merasa sangat sedih karena berbeda dengan teman-temannya yang...