| 14 |

104 19 7
                                    


Selama dua hari Yangyang membantu Yibo mempersiapkan diri untuk pertandingan kedua. Yangyang mengajarkan banyak hal dalam teknik berpedang. Hanya itulah yang dapat Yibo kuasai.

Tetapi tampaknya kemenangan tak berpihak pada Yibo. Pria itu selalu kalah dari semua murid yang bertanding dengannya dan mereka semua menjadikan kekalahan Yibo sebagai bahan ejekan.

Kesehatan tubuh Yibo menurun karena sudah babak belur melawan sepuluh murid dengan teknik dan elemen yang berbeda-beda.

Yibo merasa kesal setiap kali mengingat ucapan Zhan yang akan membantunya tetapi nyatanya pria itu meninggalkannya. Bahkan sudah berminggu-minggu, Yibo tak pernah melihat Zhan lagi.

"Semua orang benar-benar jahat padaku," ucap Yibo seraya melemparkan batu kerikil ke kolam ikan belakang istana.

"Xiao Zhan sialan! Dia meninggalkanku di saat seperti ini," gerutunya kesal sembari terus melemparkan batu ke kolam ikan yang pastinya mengenai ikan-ikan di sana.

"Hei!! Tubuh kami sakit!!"
"Berhenti melemparkan batu, manusia sialan!"

Teriak ikan-ikan di sana. Jangan heran jika ikan itu dapat berbicara, karena ikan itu adalah ikan ajaib peninggalan tetua Wang sebelum-sebelumnya.

"Aku ingin menjadi ikan seperti kalian," ujar Yibo yang kemudian mendekatkan wajahnya ke dalam kolam untuk melihat ikan-ikan itu.

"Kenapa kau ingin menjadi kami? Kami tidak bisa ke mana-mana seperti manusia dan hanya bisa berenang di sini."

"Ya! Itu yang aku inginkan, hanya berenang kemudian blubublubub, tidak harus menjadi hebat," jawab Yibo dengan bibir maju ke depan.

"Hei...kami tidak hanya blubublubub tetapi kami juga harus hebat di sini."

"Apakah kalian bertarung?"

"Tentu saja, yang hebat akan menjadi penguasa."

"Apakah semua makhluk hidup harus menjadi hebat juga agar mendapatkan kekuasaan?"

"Tentu saja, jika kau jadi ikan kau tidak hanya blubublubub tetapi harus hebat dalam bertarung."

"Lalu aku harus jadi apa jika semuanya harus menjadi hebat?"

"Mati saja, kau akan hidup tenang, tidak perlu hebat."

"Apa kau mau aku goreng?!"

"Tidaaaaak!! Lariii!! Teman-teman ayo lari!!"

"Hahaha, nyatanya sehebat apapun kalian mendengar kata 'goreng' kalian semua ketakutan," ledek Yibo seraya terkekeh kecil.

"Apakah banyak bertarung membuat otakmu menjadi tak normal, Yibo?" ucap Xu Kai yang kemudian menempelkan punggung tangannya di kening Yibo khawatir.

"Ada kami, kenapa kau harus berbicara dengan ikan-ikan ini?" sambung Yangyang seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku ingin menghabiskan waktu sendiri tanpa ada yang mengganggu," ucap Yibo yang kemudian duduk di pinggir kolam.

"Sudahlah...jangan terlalu memikirkan pertandingan itu, bukankah kau seharusnya senang berada di istana Sheng? Ada kami," ucap Xu Kai yang kemudian merangkul lengan Yibo dan bersandar di pundaknya.

"Menjauh dariku, tubuhmu dingin sekali."

"Ya...begitulah ciri khas ku."

Tubuh Xu Kai memang bersuhu lebih dingin daripada manusia lainnya karena dia sudah menguasai teknik Kòngzhì elemen air. Itu makanya tubuhnya dingin.

"Apa kau tidak akan berlatih untuk pertandingan besok? Kau harus melawan Hedi," ujar Yangyang cemas. Takut Hedi akan melukai Yibo lebih dari murid lainnya.

Two Goals Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang