"Batu diyu adalah batu yang sangat ajaib. Dapat menghidupkan kembali jiwa yang sudah mati dan kekuatannya yang luar biasa hebat melebihi teknik Jīngtōng. Namun, efeknya juga tak kalah luar biasa pada si pengendali," Zhan membaca dalam hati buku yang berisikan sedikit informasi dari batu diyu.
Zhan menutup bukunya saat ia sudah mencapai halaman terakhir. Ia menoleh ke arah Yibo yang ternyata tengah melamun dengan tatapan kosong. Ia mengamati wajah pemuda itu yang terlihat sangat menyedihkan menurutnya.
"Ternyata dia tidak memiliki inti spritual," batin Zhan turut merasakan sedih.
"Aku akan mengajarimu," ucap Zhan yang kemudian mengalihkan pandangannya dari Yibo.
Sontak raut wajah Yibo berubah menjadi bersemangat. Ia menatap Zhan dengan matanya yang berbinar, benar-benar bahagia karena ia berharap dapat mengaktifkan kembali inti spiritualnya.
"Benarkah? Kau akan mengajariku?" Yibo mencengkram lengan Zhan.
"Hm," Zhan menjawabnya dengan berdehem pelan.
"Terima kasih, Zhan!!" teriak Yibo kesenangan dan bergelayut di lengannya.
Wajah Zhan sudah memanas dan memerah. Ia salah tingkah dan berusaha untuk mengalihkan pandangannya dari Yibo.
"Lepaskan tanganku atau aku menarik kembali ucapanku?" ancam Zhan sebagai pengalihan salah tingkahnya.
"Oh...baiklah," Yibo melepaskan tangan Zhan dan menaruh tangannya dengan baik.
Zhan berdehem pelan dan memejamkan matanya dalam keadaan duduk. Ia sedang meditasi untuk mengendalikan inti spiritualnya. Yibo juga ikut memejamkan matanya dan bersiap untuk mengendalikan inti spritual. Tetapi ia membelalakkan matanya lagi saat mengingat ia tak memilikinya.
"Untuk apa aku mengikutinya? Aku tidak memiliki inti spritual," gumamnya.
Yibo menyandarkan kepalanya di meja dan menatap Zhan yang tengah melakukan meditasi. Ia tanpa sadar menyunggingkan senyuman saat melihat wajah cantik yang dipancarkan dari pemuda itu.
"Zhan, apa kau tahu teror di desa-desa?" tanya Yibo seraya menyentuh pipi Zhan dengan jari telunjuknya.
Zhan tak menjawab dan tetap fokus melakukan aktivitasnya untuk menenangkan diri. Yibo terus memencet pipi Zhan dan memanyunkan bibirnya kesal saat tidak mendapatkan tanggapan.
Yibo mengambil buku yang sebelumnya Zhan baca. Entah mengapa ia merasa sangat penasaran dengan isi buku tersebut. Ia pun membuka halaman demi halaman, tentu saja ia tidak membacanya, hanya membolak-balik buku tersebut hingga berada di halaman terakhir. Yibo tak sengaja membaca sekilas mengenai batu diyu, ia pun lebih fokus lagi membaca buku itu.
"Batu diyu... Bukankah aku bisa menggunakannya untuk mendapatkan kekuatan?" gumam Yibo berfikir.
"Zhan, apa kau tahu apa itu batu diyu?"
"Hm."
"Apa kau tahu di mana dia?"
Zhan membuka matanya perlahan dan menatap tajam Yibo. Ia merasa sangat terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan pria itu yang membuatnya tidak fokus.
"Kau benar-benar mengganggu."
"Ayo katakan padaku di mana batu diyu?"
"Aku-"
"Yibo!!!" pekik Xu Kai yang mendobrak pintu perpustakaan begitu saja.
Sontak Zhan dan Yibo menoleh ke arahnya dan menatapnya bingung. Tak jauh berbeda dengan mereka, Xu Kai juga menatap bingung mereka berdua terutama ke arah Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Goals
FantasySosok yang dikenal akan kehebatannya, Yinying. Ia menjadi incaran sekte Sheng karena kultivasi yang dipilihnya dianggap melanggar sumpah klan dan juga sekte. Di sisi lain, seorang pemuda merasa sangat sedih karena berbeda dengan teman-temannya yang...