BAB 17

12.4K 632 20
                                    


Yok vote sebelum baca.

...........

Harusnya ia tidak pulang agar tak berjumpa dengan si wanita jalang, namun ada berkas dokumen penting yang harus diambil.

Bisa ditugaskan sang sekretaris sebenarnya, entah kenapa ia bodoh tak terpikirkan tadi.

Otaknya masih belum berfungsi normal lagi sebagaimana seharusnya. Mungkin karena kurang beristirahat sejak semalam.

Atau bisa juga karena sisa mabuk kemarin. Dampak mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan memang tak bagus untuknya.

Digunakan bekerja pun tidak bisa maksimal, padahal banyak dokumen laporan penjualan harus dirinya periksa. Dan baru setengah saja yang bisa diselesaikannya di kantor.

Sebagian besar masih tersisa, akan lanjut dianalisis saat di apartemen nanti.

Ya, Atmaja tidak akan lama-lama berdiam diri di rumahnya. Ia hendak pergi setelah semua berkas yang harus diambil telah dikumpulkan.

Drrttt ....

Drrttt ....

Drrttt ....

Ponsel pribadinya berbunyi. Tentu tandakan jika ada sebuah panggilan yang masuk.

Berasal dari sang adik, Jinsa Wedasana.

Atmaja langsung diterpa pemikiran yang aneh sebab saudarinya itu cukup jarang menelepon dirinya, kecuali ada masalah penting yang harus disampaikan kepadanya.

Firasat Atmaja semakin tak enak.

Apakah memiliki kaitan dengan kondisi nenek mereka yang masih dirawat di rumah sakit?

Full part ini bisa dibaca di karyakarsa, link di bio.

Full part ini bisa dibaca di karyakarsa, link di bio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mantan Suami AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang