Mark POV.
perlahan mataku terbuka, hal pertama yang aku liat adalah sebuah ruangan yang tidak begitu asing. aku tau ini, aku sedang berada dirumah sakit sekarang, Tapi entah kenapa aku merasa sudah pernah kesini sebelumnya. Tapi kapan?
“Ahk, ... kepalaku. Chenle sialan”
Clek.
Aku melirik kearah pintu saat seseorang datang dengan membawa kopi kaleng ditangannya.
“Jun?” tanyaku.
Bukannya menjawab pertanyaanku, Jun malah terkejut menatapku.
“kau sudah bangun?” Jun bahkan kembali bertanya.
aku hanya menatap Jun bingung, jujur saja aku sedikit kesal melihat keberadaannya.
“aku tidak menyangka kau mengenalku. Ternyata aku seterkenal itu, ya?” lanjutnya.
Saat mendengar ucapannya, ingin rasanya aku menghajarnya habis-habisan. Begitu menjengkelkan.
“oh, kau sudah bangun, Mark?”
Tatapanku beralih saat seseorang datang untuk menyapaku. dari pakaiannya aku tau kalau dia adalah seorang dokter disini. tapi kenapa wajahnya tidak begitu asing?
“apa kita pernah bertemu sebelumnya, Dok?” tanyaku.
“ah, ternyata ingatanmu belum pulih?” tanyanya.
“ingatan? Maksudnya dokter, saya pernah kehilangan ingatan saya?”
“saya tidak menduga kamu se naif itu Mark Lee, ... Bukannya kau sudah mengingat beberapa keping ingatan waktu kecilmu?” tanya dokter itu.
Namun seketika aku teringat beberapa hal sebelum terjadi kecelakaan sialan itu. “bagaimana dokter tau?” ucapku bingung. sedangkan Jun hanya diam mendengar percakapan kami.
“setelah kau dioperasi, kau selalu mengatakan hal yang aneh... kamu tidak pernah berhenti memanggil Jeno.”
“bohong, ... untuk apa aku memanggilnya, lagipula aku juga tidak terlalu mengingat siapa seseorang yang ada di ingatanku.”
“apa selama ini kamu mengonsumsi obat-obatan?”
Aku bingung saat dokter itu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.
“tidak, hanya saja aku harus minum vitamin yang diberikan oleh mamaku.”
“vitamin? Apa kau yakin itu vitamin?”
“dokter Lee, Mark baru saja sadar” ucap Jun yang tiba-tiba cemas saat melihat keadaan Mark.
“tidak masalah Jun, Untuk saat ini kita sudah tidak ada waktu, lagipula Mark harus tau sebelum kembali kerumahnya.” ucap dokter itu. “apa ini vitamin yang kamu maksud?” lanjutnya.
“benar, tapi dari mana dokter mendapatkannya? Soalnya saya yakin waktu itu saya tidak membawanya”
“sebelum kau kecelakaan, aku yakin kau lupa meminumnya?”
“bagaimana dokter tau?” tanyaku bingung.
“tepat sekali, alasan ingatanmu tidak pernah kembali karena kau mengonsumsi obat ini, ... kau tau Mark Lee? Ini bukan vitamin, tapi obat menghambat kembalinya inganmu.”
“tidak mungkin, Mama saya sendiri yang memberikannya pada saya, dok.”
“saya bingung harus memulainya dari mana.” ucap dokter itu. Namun tidak butuh waktu lama, dokter itu mengambil sesuatu dari balik laci yang berbeda di ruanggan ini, lalu memberikannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cacat (Lee Jeno)
General FictionLee Jeno, laki-laki yang begitu sempurna dengan kekurangannya, laki-laki tuli dan juga bisu yang memiliki hati selembut salju. Bahkan dengan kekurangannya, ia tidak pernah mengeluh meskipun keluarganya malu dengan kekurangannya, namun ia begitu teg...