-Sedikit adegan kekeras4n dan kata-kata kas*r, tidak untuk di tiru!
…
Pukvl 17:02.
Samar-samar cahaya matahari nampak masuk ke dalam ventilasi jendela sebuah ruangan dan mengenai wajah seorang gadis yang masih pinsan sejak semalam.
Entah sudah beberapa lama, Linzy masih pinsan setelah seharian dan kini hari ini, Linzy baru tersadar dari pinsannya.
Linzy, ia membuka matanya perlahan demi perlahan, ia tersentak kaget saat tersadar kalau dia bukan berada di hotel, tetapi di dalam sebuah gudang.
“Eughh!” lenguhan kecil terbit dari bib1rnya, Linzy segera berdiri dari tempatnya. Ia menoleh ke arah pintu yang terkunci rapat di sana.
“Gue ada di mana?” gumam Linzy berjalan perlahan ke arah jendela. Ia dapat melihat kalau di tempat ia di culik berada jauh dari hotel.
“Gue harus cari jalan keluar. Siapa juga yang berani nyulik gue kayak gini? Ada-ada aja deh,” lirih Linzy merasa bod0h sendiri.
Linzy segera berjalan ke arah pintu dan mulai memutar-mutar kenop pintu untuk memastikan kalau pintu itu di kunci atau tidak.
“Hah? Di kunci?”
Gadis itu tidak mau putus asa, mau bagaiman lagi Linzy harus mencari jalan keluar dengan memakai otaknya.
Ia berpikir-pikir hingga ia menaikkan tangannya ke arah rambut lalu mengambil sebuah penjepit kecil.
“Huh, untung ada ini, tapi kalau orangnya tau, gue mau di ngapain, ya?”
Linzy menggeleng dan memasukkan penjepit kecil nan panjang itu ke dalam kenop pintu yang terkunci.
Ceklek.
Pintu itu pun terbuka membuat Linzy bernafas lega, ia mulai memperhatikan keadaan luar. Sepertinya tidak ada orang, tetapi belum di pastikan, kan kalau tidak ada orang yang berjaga di depan sana?
Linzy segera berjalan dengan langkah pelan tanpa adanya bunyi langkah kaki sekalipun karena bangunan itu tampak menggema jika kita melangkah dengan cepat.
Ia berhasil menemukan sebuah ruangan lagi, Linzy megecek ke dalam, di sana atidak ada orang sama sekali, ia pun bersembunyi dulu ke dalam ruangan itu sebelum melanjutkan niatnya untuk keluar.
Hingga tiba-tiba suara langkah kaki dari luar membuat jantung Linzy berdetak kencang, ia serasa lemas sekali, kakinya seakan tidak bisa di gerakkan.
Tap!
Tap!
Tap!
Langkah itu semakin mendekat ke arah ruangan di mana Linzy bersembunyi sekarang, Linzy pun segera berdiri dan mendekat ke arah pintu agar ia dapat lari sekencangnya saat orang itu masuk ke dalam.
Keringat dingin turun membasahi pelipis Linzy, mungkin Linzy masih terpengaruh dengan obat b1us itu.
“Bod0h! Untuk apa lo bersembunyi di sini?” suara dari luar membuat Linzy tersentak kaget, kenapa orang itu bisa tau dirinya.
Tunggu, suaranya seperti tidak asing lagi di telinga Linzy, itu semacam suara ketua para gang Lesurt yang tak lain adalah Gio.
Ceklek.
Pintu terbuka memperlihatkan Gio dan 3 anggota lainnya yang berada di belakangnya. 3 anggota itu adalah cowok yang berada di dalam lift.
“Mau apa lo?! Jangan mendekat!” teriak Linzy lantang karena sekarang kakinya tidak bisa berpindah posisi untuk mundur.