04. Pagi-pagi Udah Tentrum

355 29 4
                                    

🆂🅴🆅🅴🅽🆃🅴🅴🅽

"OHHHH TERNYATA ITU ELU?!"

Mingyu yang kebingungan menunjuk dirinya sendiri. Bahkan selang hijau ditangannya pun terjatuh.

"Saya??"

"IYE ELU!"

"Salah saya apa kak???" Mingyu benar-benar tidak tahu menahu akar permasalahannya dan dengan watadosnya ia dituduh begitu saja.

Wonwoo meletakkan kedua tangannya di pinggul lalu menatap pria berambut gondrong didepannya dengan angkuh.

"UDAH BERAPA KALI GUE BILANG, JANGAN PANGGIL GUE 'KAK'!!!"

"Y,ya maaf saya lupa. Tapi salah saya apa coba?" Jawab Kiming dengan gugup.

Dengan dibatasi oleh pagar besi berwarna hitam, seekor kucing dan anjing pun bertengkar.

Atau kucingnya saja?

"GARA-GARA LU GUE DIMARAHIN TERUS AMA PAPI! EMANG HEBATNYA LU APA SIH? CUMA PANEN SAYUR AJA KAN? APA YANG DIBANGGAKAN?? LU S2 HUKUM? GUE JUGA BISA!" Teriaknya.

"Kak, saya gak tau apa-apa sumpah!" Bela Mingyu mengangkat kedua tangannya. Siapa yang tidak panik coba? Baru ketemu udah dijadikan tersangka.

"Muka lu gausah sok memelas gitu, gue siram juga nih pake jus! Dan ya, sekali lagi gue ingetin, JANGAN PANGGIL GUE 'KAK'!!"

Mendengar keributan dari halaman depan Cheol pun keluar rumah dengan langkah lebarnya. Ia mendapati anak kesayangannya sedang kesetanan diatas kursi santai.

"ADA APA INI?!"

Cheol berjalan mendekati putrinya lalu menarik tangannya untuk turun, namun sialnya bocah ini sangat keras kepala.

"Lu kenape sih? Pagi-pagi udah tentrum?!"

Wonwoo membuang muka tak menjawab pertanyaan papinya. Percuma saja jika dia menjawab, papinya pasti akan tetap memojokkannya. Kekesalannya semakin bertambah begitu ia melihat wajah Kiming yang kek gak punya salah. Dan apesnya lagi papinya ada disini, jika ia dimarahi didepan Kiming maka itu akan sangat memalukan. Ia mendengar papinya kembali mengoceh.

"Woy! Bocah! Denger kaga lu gue ngomong?!" Wonwoo mendengus membuat Cheol kehilangan kesabarannya.

Ia yang pada dasarnya tinggi sanggup menggapai telinga sang anak, kemudian dengan pelan menjewernya.

"Ini gunanya kuping dipasang disini buat apa hah kalau gak dipake?!"

"Turun kaga lu?! Kaga turun, nih kaki gue patahin sekalian!" Ancamnya dengan serius.

Wonwoo yang kesal papinya tidak pernah membelanya pun melampiaskan amarahnya ke Kiming yang sedari tadi berdiri planga-plogo. Ia melempar jus jambu ditangannya hingga mengenai sweater hitam milik Kiming, membuat sang empu tersentak.

"WONUUU!!!!!!!!!" Cheol berteriak histeris melihat kelakuan dajjal anaknya.

Sedangkan sang anak justru menutup kedua telinganya, seolah tak merasa bersalah.

"BODOAMAT!" Setelahnya ia menuruni kursi santai dan berlari kedalam rumah mencari perlindungan dari maminya.

Cheol sudah menduga hal ini akan terjadi. Anak itu pasti akan play victim ke ibunya dan mengarang cerita seolah-olah ayahnya lah yang paling salah!

Baru saja ia berbaikan dengan istrinya eh sekarang dah mau marahan lagi. Punya dosa apa dia sampe punya anak modelan kek gini.

Tak lama kemudian terdengar suara bantingan pintu dan teriakan menggelegar layaknya jumscare.

𝐊𝐄𝐋𝐔𝐀𝐑𝐆𝐀 𝐆𝐖𝐄𝐍(𝐵𝐸𝑁)𝐂𝐇𝐀𝐍𝐀 || 𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐄𝐄𝐍 𝐆𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang