🆂🅴🆅🅴🅽🆃🅴🅴🅽
Cheol menatap anak kesayangannya ini sambil berdecih. Mungkin kali ini dia tidak akan membantah, karena memang benar adanya kecantikan Jeonghan ini menurun ke anak mereka.
Atau lebih tepatnya si Cheol ini takut, kalau dia ngebantah atau mengeluarkan ekspresi jijik ketika anaknya yang dengan percaya dirinya bilang cantik maka akan dipastikan bocah ini mengadu ke Jeonghan. Jika itu terjadi maka akan ada perang dunia yang entah ke berapa kalinya.
"Huh... Min, gue masuk duluan ya. Lu kalau mau main tinggal ke rumah aja, pintu terbuka buat lu." Ucap Cheol kepada temannya.
Seokmin mengangguk "Iya mas monggo, besok-besok saya main deh!" Jawabnya dengan semangat.
Cheol masih belum jalan, dia malah natap anaknya yang ngebuat sang empu bingung.
"Kenapa Pi?" Tanyanya yang langsung dapat decihan dari bapaknya.
"Ck! Lu gak mau pamitan dulu ke Mingyu?!"
"Dih! Buat apa?!" Kagetnya.
Perkataan ini ngebuat Cheol jadi geram ke anaknya. Pengen banget dia tendang nih bocah biar masuk lagi ke perut ibunya.
"Dia temen lu, masa gak mau pamitan!"
Wonwoo mendengus kemudian menatap Kiming dengan marah. Sejak kapan mereka jadi teman sih?!
"Gue balik." Ucapnya dengan nada ketus.
"Yang bener pamitannya!" Cheol menjitak kepala Wonwoo.
"Papi!" Wonwoo kesal, papinya ini selalu saja kdrt ke dia.
Wonwoo menatap Mingyu kembali, eh nih cowok udah senyum-senyum aja tuh ngeliat Wonwoo dijitak bapaknya.
"Apa lu senyum-senyum?!"
Mendengar kemarahan itu seketika senyuman di wajah Kiming luntur. Ia berdeham.
"Ekhem! Engga kak."
Seokmin yang melihat interaksi anaknya dengan anaknya mas Cheol merasa senang. Ternyata pertemanan mereka menurun ke anak-anak. Sungguh indah pemandangan ini!
"Gue pulang dulu Ming." Kali ini nada Wonwoo sedikit bersahabat ya meskipun masih ngeselin sih kalau didenger.
"Iya kak, hati-hati dijalan." Jawab Mingyu yang sekarang udah senyum lagi.
Wonwoo kadang heran sama nih bapak anak, kok murah senyum banget?
Apalagi bapaknya si Kiming, nyengir aja dari tadi. Emang gak kering tuh gigi dipamerin terus?
Keduanya berjalan memasuki rumah bersamaan meninggalkan Seokmin dan Mingyu yang kini masih berada di jalanan komplek.
Seokmin menatap kepergian temannya dengan tangan yang terlipat di dadanya.
"Ayah gak nyangka kamu bisa berteman sama anaknya mas Cheol, Ming."
"Kiming lebih gak nyangka ayah berteman ama Om Cheol."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐄𝐋𝐔𝐀𝐑𝐆𝐀 𝐆𝐖𝐄𝐍(𝐵𝐸𝑁)𝐂𝐇𝐀𝐍𝐀 || 𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐄𝐄𝐍 𝐆𝐒
Fanfiction🆂🅴🆅🅴🅽🆃🅴🅴🅽 Cheol kesal dengan anak kesayangannya yang sedari kecil selalu saja membuat dia dan istrinya bertengkar. Anaknya yang tahun ini berumur 28 tahun masih belum mendapatkan pekerjaan dari dia lulus sekolah hingga di DO kampus. Cheol...