Behind The Close Door [Reupload]

Chapter 14 - Trimester Pertama

"Bagaimana kondisinya?" tanya Dimitri, yang hari ini mengunjungi Ruby di rumah sakit.

Gerald menatap lapang rumput yang kosong di depannya. Ternyata, walaupun laki-laki itu selama ini mengharapkan Ruby hamil, tetapi ia tidak siap dihadapkan dengan Ruby yang tergolek lemah di rumah sakit selama satu minggu belakangan ini. Kehamilan Ruby memanglah cukup rawan, selain karena usia gadis itu belum mencapai 20 tahun, ternyata Ruby juga memiliki kondisi fisik yang lumayan lemah. Kondisi itu diperburuk dengan tubuh Ruby yang tidak bisa mendapatkan nutrisi secara oral karena ia selalu memuntahkan apa yang ia makan. Maka dari itu disinilah Ruby, sepulang dari honeymoon nya, terbaring lemah di rumah sakit.

"Sudah bisa menerima makanan ringan, tetapi kalau makanan berat pasti langsung di muntahkannya," balas Gerald.

Dimitri menepuk pundak Gerald, "kau jangan lupa beristirahat. Tidak lucu jika kau ikut tumbang juga!"

Sepeninggalan Dimitri dari rumah sakit, Gerald memilih untuk pulang sebentar. Sudah hampir satu bulan rumah itu tidak dihuni, Gerald pun harus mengambilkan beberapa perlengkapan milik Ruby.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, Gerald memastikan bahwa Ruby sudah tertidur dahulu karena beberapa waktu belakangan ini, gadis itu sungguh sangat manja dan membutuhkan perhatian ekstra dari Gerald. Laki-laki itu mengecup puncak kepala Ruby sekilas sebelum pergi, tiba-tiba sebuah perasaan muncul di dalam benaknya, ia merindukan gelak suara Ruby memenuhi gendang telinganya, bercerita atau menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting, atau bahkan hanya sekedar untuk mengganggunya di saat ia bekerja. Gerald mendesahkan nafasnya berat, ia sungguh merindukan semua itu.

"Cepatlah sembuh sayang," kata Gerald kembali mencium puncak kepala gadis itu. "Kita harus segera pulang dan mengisi rumah itu agar tidak dihuni hantu seperti yang kau bilang."

Gerald segera bergegas dan berkendara menuju rumahnya, laki-laki itu sengaja membuka jendela mobilnya untuk menghirup segarnya udara malam di sepanjang perjalanan. Terhitung sudah satu minggu sejak ia mengetahui bahwa Ruby sedang mengandung. Diperkirakan usia kandungan gadis itu sudah lima minggu. Yap, betul, bahkan gadis itu sudah hamil sejak sebelum pernikahan tiba, dan fakta bahwa laki-laki itu menghajar Ruby habis-habisan di ranjang saat honeymoon, membuatnya sangat masuk akal, saat kini kondisi gadis itu sungguh terpuruk.

Walaupun tanda-tanda kehamilan Ruby sama sekali tidak terlihat di awal, namun belakangan ini, tanda-tanda itu mulai terlihat dengan jelas. Selain gadis itu memuntahkan segala hal yang dimakannya, ia juga mengalami moodswing yang membuat Gerald tidak memiliki ruang gerak yang banyak karena gadis itu selalu menginginkan Gerald untuk berada di sampingnya.

Gerald sudah menghadapi banyak wanita hamil, beserta keluhan dari sang suami, tetapi tidak menyangka akan semenyebalkan ini. Kemarin, Gerald harus membubarkan rapat karena kondisi gadis itu tiba-tiba drop. Setelah Gerald menghampirinya, voila, kondisi gadis itu tiba-tiba menjadi membaik. Nah, atau seperti disaat hari pertama pulang dari honeymoon, Gerald harus bekerja seharian setelah meninggalkan pekerjaannya selama 2 minggu. Gerald pulang ke rumah disambut dengan kondisi rumah yang gelap gulita. Gerald sudah seperti kesetanan saat mencari gadis itu di kamarnya ataupun di seluruh penghujung rumah, ternyata dimana Gerald menemukan gadis itu? Gerald menemukan gadis itu sedang tertidur pulas di ruang kerjanya, dengan mengenakan baju milik Gerald dan yang pasti menuangkan seluruh parfume miliknya di seluruh sofa, hanya agar gadis itu merasa sedang tidur bersama Gerald, oh oh lebih tepatnya sedang tidur di pelukan Gerald. Tidak cukup sampai disitu, bahkan setelahnya, gadis itu menangis sejadi-jadinya karena ia merasa ditinggalkan oleh Gerald, menyumpahi Gerald, dan bertekad akan menuntut laki-laki ke pengadilan, karena gadis itu merasa bahwa Gerald sudah melanggar perjanjian yang ada.