Chapter 10 - Dimitri

59.3K 700 15
                                    

"Jadi jelaskan hubungan kalian?" sergah Dimitri, sambil menelitik Ruby secara teliti, seolah kakek tua itu sedang menilai wanita pilihan Gerald.

"Hentikan tatapanmu itu pak tua!" hardik Gerald saat ia tahu kemana arah pandangan dan pikiran Dimitri.

Dimitri memasang smirk nya saat ketahuan menilai Ruby dari luar hingga dalam. Namun, dalam hati, laki-laki tua itu merasa bangga ketika ia baru saja membuktikan bahwa ia membesarkan Gerald dengan benar. Bahkan apabila Dimitri bertemu wanita ini saat ia muda, maka ia juga akan langsung menikahinya. Bagaimana tidak? Bagaimana bisa wanita secantik ini ia lewatkan? Dengan tubuh mungil dan mata segelap malam, ia akan rela menghabiskan seumur hidupnya hanya untuk menatap mata itu menatap balik ke arahnya. Bahkan lihatlah rona pink pipi gadis itu yang sesekali dikembungkan karena ia menahan malu sekaligus takut.

"Jadi bagaimana?" ulang Dimitri.

"Yah kau sudah memergoki kami," jawab Gerald sambil sesekali melirik ke arah Ruby untuk melihat kondisi gadis itu. Beberapa menit yang lalu, disaat ia mencoba menjelaskan secara singkat mengenai situasi yang ada, gadis itu langsung kebingungan dan panik. "Tentunya saat ini kami berpacaran."

Dimitri menghela nafas lega, kalau tidak ia akan membenturkan kepala Gerald ke lantai, supaya ia melihat bahwa gadis yang ia cumbu tadi tidak boleh dilewatkan begitu saja. "Bagus, jadi apa rencana kalian selanjutnya?"

GOTCHA!

Gerald tahu bahwa pertanyaan itu akan dilontarkan, "kakek aku yakin kau pernah muda. Kami ingin menjalani ini dengan pelan-pelan."

Dimitri memutar matanya, "Gerald, kau tahu kan umurku tidak lama lagi. Aku bisa saja segera meninggal tanpa melihatmu menikah."

Ruby menutup mulutnya saat mendengarnya, "astaga apakah kau sekarat?" gadis itu merasa harus bertanya seperti itu, karena ia tahu bagaimana rasanya ketika ia pikir bahwa dirinya akan sekarat dan meninggal seperti sepupu Candice.

Gerald menatap mata Ruby dan memberikan sinyal, bisakah kau diam dan membiarkan aku yang mengurus semuanya?

Dimitri memicingkan salah satu ujung bibirnya, rupanya gadis di depannya saat ini sungguh memiliki hati yang lembut. Baguslah, ia bisa turut mempermainkan emosi gadis itu supaya menuruti apa yang ia inginkan.

Dimitri memegang dadanya, berujar dengan suara memelas, "apa yang kau harapkan dari pria berumur 70 tahun nona?"

"Oh ayolah pak tua! Kita semua tahu bahwa kau masih bugar," balas Gerald.

"Tapi dia berumur 70 tahun Gerald," kali ini Ruby menyuarakan protesnya, karena ia merasa bahwa Gerald sudah tidak sopan. Seketika Gerald menggeram, mengapa gadis yang satu ini sungguh sangat polos. Apakah ia tidak melihat bahwa ia sedang dibohongi oleh bapak tua ini?

"Kau jangan mudah percaya dengan..."

"Apa yang bisa ku lakukan untuk membantumu?" Ruby memotong ucapan Gerald dan mendekat ke arah Dimitri. Seolah-olah gadis itu menulikan pendengarannya terhadap Gerald dan berfokus 100% kepada Dimitri. Seorang pria tua yang sekarat.

"Kau harus membantuku untuk merawat cucu yang sangat kusayang. Walaupun ia keras kepala, tapi sebenarnya ia memiliki hati yang lembut," kata Dimitri masih dengan suara yang dibuat sehalus mungkin.

Ruby mengangguk layaknya anak anjing sambil melihat ke arah Dimitri penuh rasa empati. "Baiklah aku akan mengurus pria ini. Kau tidak perlu khawatir, Kek!"

"Ayolah sudahi sandiwaramu," kata Gerald malas.

"Gerald!" Ruby menegur Gerald dengan tatapan yang tajam, walaupun tatapan itu masih menggemaskan sebenarnya. Gerald jadi ingin menghukum gadis itu karena tidak menurutinya dan malah membuatnya terjerumus dalam masalah. Kira-kira apa yang harus ia lakukan pada gadis itu malam ini? Sepertinya hanya mengikat dan memukul pantatnya sampai merah tidak akan cukup. Ia harus mengajari sesuatu yang baru, agar gadis itu tahu bahwa ia harus menurut kepadanya.

"Nona, aku akan sangat menghargaimu apabila kau mau merawat pria ini seumur hidupmu," lanjut Dimitri.

"Eh?" kata Ruby bingung. "Maksudnya?"

Seketika smirk muncul di bibir Gerald, ia belum kalah dari kakek tua ini. "Dia memintaku untuk menikah, Ruby." Ia akan menunjukkan kepada Dimitri, bahwa gadis yang ada di depannya saat ini, tidak semudah itu.

"Eh? Denganku?" tanya gadis itu kebingungan.

"Benar nona, apakah kau keberatan?"

"Bukan keberatan atau tidak tapi hanya saja, aku kira, menikah adalah keputusan yang besar. Hal itu juga diperlukan persetujuan kedua keluarga." Gerald turut mengangguk bangga dengan jawaban Ruby. Untung saja gadis itu tidak melontarkan jawaban-jawaban polosnya seperti sebelum-sebelumnya.

Dimitri bangkit berdiri, "baiklah kalau begitu permasalahannya. Aku bisa mewakili Gerald untuk menjadi walinya. Mari kita berangkat ke rumahmu nona."

"Eh?" Ruby panik saat Dimitri berkata ingin ke rumahnya. Pasalnya gadis itu tidak mempunyai orang tua. Terlebih ia tidak diperbolehkan, selama 5 tahun kedepan untuk mengunjungi biara, jelas hal itu tidak bisa ia lakukan. Ia tidak mau perjanjiannya dengan Gerald gagal, hanya karena ia menuruti permintaan kakek tua yang sedang sekarat.

Gerald mengambil alih kendali, "kakek, aku rasa kau harus mendengar asal-usul Ruby, agar kau bisa memahami situasi yang ada."

Gerald menceritakan secara singkat, walaupun kebanyakan cerita Gerald adalah kebohongan. Ruby benar-benar takjub saat laki-laki itu bisa membuat alibi semulus itu. Satu-satu hal yang benar mengenai cerita itu adalah hanyalah mereka bertemu pertama kali di klinik, dan sisanya berisi bualan handal Gerald.

Dimitri mengangguk-angguk saat Gerald menceritakan semuanya, "baiklah kalau begitu. Tidak masalah buatku, lagipula kalian saling mencintai. Tidak ada salahnya apabila cepat menikah. Aku juga tidak masalah dengan umur Ruby yang masih 19 tahun. Dia sudah di umur legal dan aku yakin kau bisa mengalah darinya di banyak hal. Ia bisa belajar untuk menjadi dewasa seiring berjalannya waktu, saat kalian menikah nanti."

"Tapi,..." Gerald ingin membantah sekali lagi langsung dipotong dengan keras oleh Dimitri.

"Ini merupakan titahku Gerald, aku ingin kau segera menikah dan memiliki anak. Setelah itu kau bebas melakukan apapun."

Tiba-tiba nafas Gerald tercekat, benarkah ia bebas melakukan apapun?

"Bahkan apabila kau ingin berhenti dan menekuni pekerjaan yang kau sembunyikan sebagai baker di pinggir kota itupun aku akan mengijinkannya."

Seketika dada Gerald tertohok, selama ini ia ketahuan? Selama ini Dimitri tahu?

"Daftarkan segera pernikahan kalian, aku ingin kalian menikah dalam 2 minggu," Dimitri meninggalkan Gerald dan Ruby dalam keadaan bingung dan linglung. Dada Gerald membuncah karena ia akan segera mendapatkan kunci dari kebebasannya, sedangkan Ruby kebingungan karena semuanya terjadi begitu cepat.

Aku akan menikah dalam 2 minggu? Menikah?

Behind The Close Door [Reupload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang