Trauma Zega

32 4 2
                                    

"Zega lu apain njing!"

Jevan menggeleng brutal, dia kehabisan kata sebab lebih dominan panik melihat keadaan Zega. Gadis itu tiba-tiba jongkok dan ketakutan. Lebih parahnya Zega juga histeris ketika Jevan mencoba menyentuhnya.

Dan anehnya lagi ketika itu Hadden, Zega langsung memeluknya. Jevan bingung ada apa dengan dirinya.

"Minum ya?" Bujuk Hadden. Zega mengangguk tanpa ingin melepas pelukannya pada Hadden. Ketika mereka bertiga sudah pindah ke dalam mobil Hadden.

"Coba tanya kenapa Den." Suruh Jevan. Jujur dia masih penasaran. Dipikir berulangkali Jevan tidak menyakiti Zega, dia juga tidak merasa mengucapkan kata yang salah. Lalu sebab apa Zega menjadi histeris tadi?

"G-gue punya trauma." Tiba-tiba Zega menjawab sebelum Hadden mengajukan pertanyaan.

"Trauma?" Kening Jevan berkerut. "Sorry, tapi bukan karena gue kan?" Tanya Jevan.

Di sini Jevan kembali panik karena Zega mengangguk atas pertanyaannya.

"Gue ngga bisa disentuh atau bersentuhan sama sembarang cowok kak." Ucap Zega.

"Tapi sama Hadden?" Heran Jevan.

"Awalnya gue pikir trauma gue udah sembuh. Karena ketika gue coba skinship sama kak Hadden ngga ngaruh apa-apa. Ternyata masih belum sembuh total." Jelas Zega.

"Apa yang bikin gue bisa nyentuh Lo dan ga terjadi apa-apa?" Sekarang giliran Hadden.

"Zega nyaman sama kakak. Mungkin itu. Zega ngerasa dilindungi sama kakak." Balas Zega.

"Terus sejak kapan Lo punya penyakit itu? Eh maksud gue trauma semacam itu?" Tanya Jevan.

Zega mengatur nafasnya. Dia juga memejamkan matanya sejenak. "Sejak gue... Dulu gue pernah, lebih tepatnya hampir dilecehkan sama papa tiri gue. Itu terjadi ketika gue kelas 5 SD. Mama nikah sekitar 3 bulan. Saat itu mama kerja dan gue di rumah sama papa tiri gue..."

".... Gue dibawa ke kamar mandi dan hampir dilecehin di sana. Untung mama pulang dan ngusir suaminya itu. Tapi sejak kejadian itu gue ngga berani masuk kamar mandi dan takut ketemu laki-laki. Dan sampai sekarang trauma itu masih membayangi gue ketika gue bersentuhan sama cowok."

Hadden semakin mempererat pelukannya. "Gue bakal jadi pelindung Lo Ga. Gue janji." Ucap Hadden.

Jevan menyunggingkan senyumnya. Melihat Hadden dan Zega.

~~~~~

Hadden emang yang nyuruh Jevan untuk kencan di taman bermain dengan Zega. Tapi dia ngga paham dengan dirinya sendiri yang khawatir. Bukan khawatir sih tepatnya, tapi ngga rela.

Pas banget Hadden baru sampai, dia melihat Zega jongkok dan berteriak histeris ketika Jevan berusaha menyentuhnya. Hadden yang khawatir dengan kondisi Zega pun gercep menolong.

Tak taunya dia malah mendengar fakta yang begitu mengejutkan. Hadden pengin bangga tapi dia sadar posisi. Posisinya tuh ngga mungkin bisa bangga ketika dia masih punya pacar.

Dan sepertinya Hadden harus meluruskan satu masalah. Masalah yang sebenarnya dia buat dalam keadaan 100% sadar.

Hadden berhadapan dengan wajah jutek Rachel. Cewek itu tau jika Hadden pergi menemui Zega.

"Pergi sana!" Usir Rachel. Hadden tak bergeming.

Menghela napas sebelum menatap wajah kekasihnya. Hadden berusaha memantapkan diri untuk mengakui sesuatu. Daripada semakin dipertahankan semakin tidak jelas arah tujuannya.

Dunia HaddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang