KOHAKU

273 34 10
                                    

Senku memandang Kohaku dengan raut wajah aneh.

"Ahh rasanya aku baru saja mendengar sesuatu yang merepotkan, padahal kita baru saja bertemu dan kau menyukai ku, disaat genting begini?" Dia menatap Kohaku dengan alis mengerut.

"Bukan seperti itu?! Maksudnya aku menyukai mu sebagai sesama manusia. Jadi aku akan bekerjasama dengan mu!" Balas Kohaku dengan kesal sambil menunjuk Senku yang seperti nya menyalahartikan maksud kata-kata yang dia lontarkan sebelumnya.

"Ohh kalau begitu terimakasih, tidak ada yang lebih merepotkan selain hubungan percintaan~"

Mendengar kata-kata itu Miwa langsung tertohok.

'Sepertinya Senku sama sekali tidak tertarik dengan percintaan, sial...' Miwa membatin dengan sedih dengan mata yang berkaca-kaca.

Senku melihat kearah Miwa yang memasang wajah memelas, terkekeh geli.

"Kau tidak menganggap serius perkataan singa betina ini kan Miwa~"

Kohaku langsung membatu.
'Singa betina?!'

Senku tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Miwa dengan gemas.

"A-AKU TIDAK—" Miwa memegang wajah nya memanas.

"Hahaha imut nya~~" Ejek Senku sambil tertawa.

Kohaku memperhatikan mereka dalam diam. Dia lalu mendekat kearah Miwa, seolah melupakan kekesalan nya terhadap Senku.

Kohaku langsung memeluk gadis itu dengan erat.

"Syukurlah, ku pikir aku tidak kan bisa melihat mu lagi,"

Miwa tersenyum kecil. Sambil menepuk punggung Kohaku.

"Hahaha jangan khawatir, oh iya Haku bagaimana kabar kakak mu, apa sudah membaik?"

"IYAA, saran kau berikan waktu itu sangat berguna, Ruri-nee tidak terlalu sering batuk lagi. Terimakasih!!!" Kohaku melepas pelukannya dan tersenyum lebar kearah Miwa.

"Syukurlah,"

"Hei, apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Senku setelah selesai membuat api didekat Miwa.

Kohaku memandang Senku dengan tatapan julid.

"Kohaku punya kakak yang menderita pneumonia, jadi aku menyarankan beberapa solusi. Tidak 100% menghilang penyakit sih, tapi itu mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan," jawab Miwa sambil mengelus kepala Kohaku dengan gemas.

"Pneumonia? Apa kau pernah bertemu dengan orang itu?" Tanya Senku.

"Tidak, aku hanya mendengar cerita Haku tentang kakak nya, dan aku sampai pada kesimpulan itu."

"Saran apa yang kau berikan," tanya Senku lagi sambil melipat kedua tangannya.

"Karna di sini tidak ada teh peppermint atau chamomile aku menyarankan Haku memberi kakak nya minum air hangat, kalau dia batuk coba kumur pakai air garam dan perbanyak istirahat. Hanya itu,"

Senku memegang dagu nya seolah-olah sedang berfikir.

'Dia melakukan nya lagi, memangnya bisa manusia menyimpulkan penyakit seseorang hanya dari sebuah cerita?! Dia itu sebenarnya detektif atau cenayang?!' Senku membatin dengan heran.

Mau seberapa banyak pun dia berfikir dia tidak bisa mengetahui nya, bagaimana Miwa dengan mudah mengetahui sesuatu hanya berdasarkan cerita sepihak.

Dan spekulasi yang dikatakan Miwa keakuratan nya mencapai 100%

***

Tengah malam

Kohaku tertidur sambil bersandar di pohon sambil memegang pisau.

SENKU  X  OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang