DESA ISHIGAMI

272 36 2
                                    

Mereka meluncur dari bukit itu dengan alat yang dibuat oleh Senku dan Miwa.

"WAHHHH!!!" Kohaku memekik senang dengan mata berbinar cerah melihat kecepatan benda yang di tumpangi nya saat ini.

"SENKU, BELOK KE KANAN!!!"

Senku yang berada di belakang langsung memutar tuas itu mereka berbelok dengan tajam.

Miwa terlihat pucat pasti.
'Aku pasti bakal jatuh terguling!'

Akhirnya kendaraan itu menabrak sebuah pohon Karna arah belokan yang terlalu tajam.

Kohaku dengan refleks yang sangat bagus berhasil meloncat dan menyelamatkan gentong berisi air panas miliknya.

Sedangkan Miwa dan Senku jatuh dengan tidak elit nya.

Dengan posisi Senku yang sedang memeluk Miwa dengan erat. Sedangkan Miwa berada di atas tubuh Senku berusaha melindungi kepala ilmuwan itu agar tidak terjadi kecelakaan yang merepotkan.

Kohaku yang melihat posisi mereka tersenyum aneh.

"Ohoo~~"

Senku yang pertama menyadari itu langsung menatap Kohaku dengan sinis.

"Senku, kau baik-baik saja?!" Tanya Miwa dengan khawatir.

Dia saat ini masih duduk dengan tenang di atas perut Senku.

"Aku tidak apa-apa luka kecil seperti ini tidak akan membuat ku tumbang," jawabnya lalu memegang tengkuknya lagi.

"Baiklah pasutri muda, selamat datang di desa ku," Kohaku tersenyum cerah sambil menunjuk kearah desa ishigami.

"Pasutri?!" Tanya Miwa dengan wajah polos.

"Cih, jangan dengarkan singa betina itu, cepat berdiri sampai kapan kau akan di duduk di sana hah?!" Senku memalingkan wajahnya yang sudah memerah padam.

"Ohooo~~" Kohaku menutup mulutnya dengan tangan, serta menatap mata menatap Senku dengan senyum jahil.

Wajah Senku semakin memerah, Miwa bahkan bisa melihat wajah sampai leher Senku memerah seperti tomat.

"M-maaf," Miwa langsung bangkit dengan kikuk.

'Dia pasti marah karena aku duduk di perut nya terlalu lama, aishh dasar gadis bodoh!' Runtuk nya sambil mengigit bibir dengan gugup.

"Ekhm..." Senku berdiri saat dia berbalik untuk menghilangkan rasa malu dia dikejutkan dengan pemandangan sebuah desa yang tampak damai.

"Berapa banyak orang yang tinggal disini?" Tanya Senku yang masih tercengang.

"Aku tidak ingat pasti berapa jumlah anak-anak dan lansia disini. Tapi selain mereka jumlah nya tepat 40," jawab Kohaku sambil berjalan riang.

"Bagaimana mungkin ada sebuah desa di sini? Rumah-rumah itu, mereka terlihat tidak mengerti tentang peradaban modern. Jadi ini adalah kediaman orang yang telah bangkit? Itu berarti ada generasi pertama kan. Beratus-ratus tahun yang lalu. Seorang ilmuwan yang juga berhasil membuat cairan pembangkit—" gumam Senku mulai berhipotesis.

"Itu mustahil," jawab Miwa dengan wajah serius.

Senku mengangguk kecil.
'Benar juga, tidak ada tanda kebangkitan di wajah atau tubuh mereka.' batinnya sambil mengawasi wajah Kohaku.

"Senku, mau dengar deduksi gila tidak~" bisik Miwa sambil tersenyum kecil.

"Nanti saja, setelah kita berhasil merampok mereka, aku akan mendengar kan semua deduksi mu itu," jawab Senku dengan wajah yang seperti penjahat.

"M-merampok?!!!" Kohaku langsung memandang Senku dengan raut wajah syok.

Plak!

"Ittaiii!! Kau apa-apaan sih!" Senku menatap Miwa dengan heran sambil memegangi pipinya yang terasa panas.

SENKU  X  OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang