jam menunjukkan pukul 9 pagi, terlihat Marsha yang sedang berjalan menuju ke suatu tempat, pakaian yang ia gunakan sangat rapi. suasana hatinya sekarang sedang bagus, ia sangat senang karena ia di terima untuk bekerja di perusahaan ternama sebagai asisten bos.
setelah sampai di depan perusahaan itu, ia pun langsung masuk dan di sambut oleh salah satu karyawan yang ada di situ, Marsha mengenal karyawan itu karena kemarin saat interview kerja dialah yang menjadi HRD nya.
"selamat pagi Marsha, senang sekali bisa bertemu dengan mu kembali di pagi hari yang cerah ini" ucap orang tersebut.
"pagi juga kak Adel, saya juga senang bisa bertemu kembali dengan kak Adel dan bekerjasama dengan perusahaan ini" ucap Marsha sangat ramah.
"sepertinya kamu terlihat bersemangat sekali ya?" ucap Adel
"iya dong kak, karena memang perusahaan ini adalah perusahaan yang selama ini saya idam-idamkan" jawab Marsha.
"jawaban yang bagus, baiklah mari saya antarkan kamu ke ruangan bos ya" ucap Adel, Marsha mengangguk lalu mengikuti Adel dari belakang.
Mereka menaiki lift, selama di dalam lift Adel memberi tahu tentang kebiasaan bos nya agar Marsha bisa menyesuaikan diri.
"bos biasanya suka malas-malasan, kamu harus menegurnya. dia juga suka sekali minum-minuman beralkohol, jika kamu sedang keluar bersamanya kamu harus larang dia untuk minum minuman seperti itu" ucap Adel, Marsha mendengarkan sesekali ia mengangguk paham.
"dan satu lagi, bos itu biasanya suka godain asistennya mau itu cewek atau cowok, kamu harus bisa tegas untuk menolak dan memberitahukan nya untuk fokus ke pekerjaan nya saja" ucap Adel
lift pun sampai, mereka berdua keluar lalu masuk ke dalam ruangan, di dalam ruangan itu ada ruangan lagi yang bertuliskan ruangan bos, Marsha terlihat sangat gugup padahal tadi ia biasa saja.
"sampai sini kamu paham kan?" tanya Adel memastikan
"paham kak" jawab Marsha, "bagus, baiklah kalau begitu mari masuk" ucap Adel.
Adel mengetok pintu itu 3 kali lalu terdengar suara yang cukup berat menyuruh mereka masuk, Adel membuka pintu itu lalu masuk, diikuti oleh Marsha di belakang.
Marsha melihat seseorang yang duduk tapi membelakangi mereka.
"ini pengganti asisten Lo kemarin, jangan buat dia gak nyaman lagi, susah nyarinya anjing!!" ucap Adel, Marsha terkejut saat Adel berbicara seperti itu pada bos nya.
"hahaha gua bakal bikin dia nyaman kok del, Lo tenang aja" ucap bos itu masih belum menghadap ke arah mereka.
"oke gua keluar dulu ya" ucap Adel dan dapat jempol dari bos.
sebelum pergi Adel menepuk pundak Marsha, "semangat!" ucap Adel pelan, Marsha mengangguk sembari tersenyum, "terimakasih kak Adel" jawab Marsha.
Adel pun keluar dari ruangan itu tinggal lah Marsha dan bos nya, "em perkenalkan nama saya Marsha Ravena, saya akan menjadi asisten anda mulai sekarang" ucap Marsha sangat sopan.
Marsha mendengar suara ketawa bos nya, "hahaha sejak kapan Lo sopan banget ke gua, Marsha Ravena?" tanya bos nya sembari membalikkan badannya menghadap Marsha.
Marsha jelas sangat terkejut saat melihat siapa yang menjadi bos nya, "Lo gak lupa sama gua kan?, oh ya kenalin sekali lagi nama gua Zeeferina Ashira. musuh Lo di SMA" ucap Zee sembari tersenyum seringai.
Marsha tampak kesal saat melihat senyum Zee, Zee tambah senang saat melihat Marsha kesal. "ingatan Lo bagus banget ya, syukurlah Lo gak lupa sama musuh Lo yang paling cakep ini" ucap Zee.
"gua mau keluar sekarang!!" ucap Marsha tegas, Zee tersenyum "boleh aja, tapi apa ada perusahaan yang mau nerima Lo?" tanya Zee.
"pasti ada!!" ucap Marsha yakin, "yaudah silahkan pergi dari sini" ucap Zee mempersilahkan Marsha pergi. Marsha pun keluar dengan kesal, ia tak menyangka bahwa anak yang dulu ia sering olok-olok tidak akan sukses malah jadi bos di perusahaan besar.
saat berada di luar ruangan Zee, Marsha berhenti sejenak karena hp nya berbunyi. ia melihat kakak nya yang bernama Ashellina Alea menelponnya.
"halo kak?" ucap Marsha, "sha orang-orang itu datang lagi sha, kakak takut. kamu dimana?" tanya Ashel.
"bilang sama mereka kak, bulan depan kita bakal bayar. aku lagi di tempat kerja" ucap Marsha menenangkan Ashel.
"kakak takut mereka gak percaya sha" ucap Ashel, "aku kerja di perusahaan besar kak, mereka pasti percaya" ucap Marsha.
terdengar ketukan pintu, Ashel sekarang sangat ketakutan karena di rumah itu hanya ada dirinya dan ayahnya yang sedang sakit, "sha gimana nih??" tanya Ashel hampir menangis.
mau tak mau pun Marsha kembali ke ruangan Zee lalu ia menyodorkan hp nya pada Zee. Zee hanya tersenyum seringai saat Marsha memutuskan untuk kembali.
"kenapa?" tanya Zee, "tolong bantu saya bos" ucap Marsha sangat terpaksa.
"bos? oh jadi Lo masih tetep kerja di sini? katanya tadi mau keluar" ucap Zee mengejek Marsha, "shut up!! sekarang tolong gua" ucap Marsha.
"minta tolong apa nih?" tanya Zee, Marsha pun menceritakan apa yang terjadi, Zee dengan senang hati menolong Marsha.
"saya yang akan bayar semua utang keluarga asisten saya, sekarang kalian semua pergi dari sana tinggalkan mereka!!" ucap Zee, orang-orang yang sedang berada di depan rumah Ashel mendengar ucapan Zee.
"siapa kau!! jangan ikut campur urusan kami!!" ucap salah satu orang itu sembari akan mengambil hp Ashel.
hp Ashel pun di ambil dan orang itu melihat siapa yang sedang berbicara dari balik telepon itu, seketika orang itu terdiam saat menyadari bahwa yang sedang mengobrol dengannya adalah Zeeferina Ashira orang paling di takuti di sana.
"ma-maaf kan saya kak Zee karena sudah tidak sopan" ucap salah satu orang itu, "tinggalkan mereka" perintah Zee.
"ba-baik kak Zee" ucap orang itu lalu memberi hp Ashel kembali, Marsha sangat berterimakasih kepada Zee tapi ia sebenarnya masih kesal kepada Zee.
"Zee!? hiks hiks" Ashel terkejut, ia baru menyadari bahwa yang menolongnya barusan adalah Zee, musuh bebuyutan dari adiknya.
"halo shel, udah lama gak ketemu" ucap Zee, Ashel tampak tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"ya i know, Lo pasti gak percaya kan? tapi ini lah yang terjadi shel, oh ya btw gua pinjem adik Lo buat kerja jadi asisten gua ya shel. bye kakak ipar muach" ucap Zee sembari cium jauh kepada Ashel, Zee pun menutup telponnya lalu memberikan hp Marsha kembali.
"gimana sha? masih mau kerja disini atau keluar?" tanya Zee
"ck ya jelas di sini lah, gua punya hutang ke Lo!!" ucap Marsha kesal
"gua gak bilang kalau tadi itu utang Lo ke gua tapi oke, selamat datang kembali Marsha Ravena" ucap Zee sembari tertawa mengejek
"kenapa sih bos gua itu harus Lo!!" batin Marsha
TBC
sebenarnya aku mau up cerita ini setelah lebaran tapi entah kenapa aku pengen aja up sekarang.
semangat buat kita Zee oshi dan juga kapal zeesha bakal karam😭
terus dukung Zee ya teman-teman, zeemangat🦖🐹
JANGAN LUPA VOTE
MAKASIH BANYAK
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
FanfictionMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...