Keesokan harinya seperti yang sudah Zee janjikan pada kedua anaknya itu, mereka berempat pun menuju ke tempat tinggal Chika.
Tentu saja Zee sudah meminta izin ke Adel terlebih dahulu, daripada nanti Zee dihukum oleh Adel lagi.
Zee meminta izin ke Adel karena yang meng-handle pekerjaannya dan Marsha nanti adalah Adel, jadi jika Adel mengizinkan otomatis dia bisa mengerjakan semua pekerjaan Zee dan Marsha.
Kembali ke Zee dan Marsha yang sekarang sudah sampai di tempat tinggal Chika, rumah itu tampak sangat sederhana tapi kelihatan sangat terbengkalai.
"Ini pa, rumah Tante Chika" ucap Gracie, Zee mengangguk-anggukkan kepalanya sembari memperhatikan sekeliling rumah.
*Tok tok tok
Gracie mengetuk pintu rumah Chika, tidak lama kemudian Chika membukakan pintunya. Seketika ia terkejut saat melihat siapa yang datang.
"Tanteee" teriak Gracie lalu memeluk Chika, Michie pun ikut memeluk Chika.
Chika tampak senang saat dua anak yang ia sayang ada di depannya, Chika pun memeluk dua anak itu.
Chika melirik ke arah Zee dan Marsha, "Hai Zee, kita ketemu lagi" sapa Chika.
"Hai, gimana kabar lo?" Tanya Zee, "haha ya gini lah, hidup gua jadi gak ada artinya sekarang. Gua cuma ngerasa sakit setiap gua bangun" jawab Chika sembari tersenyum getir.
"Serius gua nyesel udah milih Zean" ucap Chika, Chika baru sadar jika ada Marsha yang ada di sana.
"Ah Lo kan mantannya Zean yang selalu Zean omongin" ucap Chika, Marsha tersenyum canggung.
Ia tak pernah bertemu dengan Chika tapi melihat keadaan Chika yang seperti ini membuatnya sadar bahwa keputusannya dulu untuk memutuskan Zean adalah pilihan yang tepat.
"Ini semua karena cowok itu?" Tanya Marsha tak percaya dengan apa yang ia lihat, Chika mengangguk pelan "kamu adalah wanita yang beruntung di dunia ini, kamu berhasil memutuskan hubungan dengan laki-laki toxic itu dan berhasil menjalin hubungan dengan Zee" ucap Chika.
"Kita cuman temenan kok, gua gak ada hubungan yang spesial sama Zee" ucap Marsha, Chika seperti tak percaya dengan ucapan Marsha.
"Tante kenal papa ya?" Tanya Gracie, "papa?" Tanya Chika yang bingung.
"Papaji dan mamacha sekarang mereka adalah papa dan mama Gracie sama Michie" ucap Gracie.
"Lupain itu, gua datang kesini cuma buat tau kondisi Lo aja" ucap Zee, Chika tersenyum getir "haha ya gini lah kondisi gua, bahkan setiap hari gua berharap kalau gua mati. Udah sakit banget gua gak mau hidup lagi" ucap Chika, air matanya tak sengaja menetes.
"Tante? Kenapa nangis? Jangan nangis dong nanti Gracie ikut nangis hiks hiks" Gracie menangis karena melihat Chika menangis.
"Iya, Tante jangan ngomong kayak gitu, Michie gak suka" ucap Michie, melihat dua anak kecil itu sedih, Chika langsung menghapus air matanya dan memaksakan untuk tersenyum.
"Tante gakpapa kok, kalian jangan nangis ya sayang" ucap Chika sembari memeluk dua anak itu.
Dua anak itu menangis di pelukan Chika, Chika kembali menangis, ia tak bisa menahan air matanya lagi.
Kehidupannya sekarang sangat hancur, ia sangat menyesal dengan semua yang ada di hidupnya, ia selalu berharap ajalnya cepat menjemputnya. Dulu setiap ia bangun, ia selalu melihat Zean yang mabuk lalu memukulinya tanpa sebab.
Zee melihat mantannya yang sekarang sangat hancur, wanita yang dulu mengisi hatinya dan membuat hatinya sangat hancur ternyata kehidupan wanita kesayangannya dulu lebih hancur daripada hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
FanfictionMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...