pagi hari nya Marsha terbangun dari tidurnya, ia merasakan benda empuk menempel di pipinya.
"mmhm empuk" ucap Marsha masih belum sadar seratus persen, Marsha mulai membuka matanya dan kesadarannya perlahan kembali.
seketika Marsha melotot saat menyadari bahwa yang empuk tadi adalah payudara Zee yang menempel di pipinya, ia lebih kaget lagi saat menyadari posisi tidur mereka yang saling berpelukan.
Marsha langsung melepas paksa pelukan Zee dan tak sengaja membuat Zee jadi terjatuh dari kasur.
"haduh apa sih sha!? Lo punya dendam ya sama gua!?" ucap Zee sembari bangun dan kembali ke kasur.
"maap tadi gua cuma mau lepasin pelukan Lo dari gua" ucap Marsha, "hah!? gua meluk Lo? jangan ngimpi deh sha" ucap Zee yang tak merasa bahwa tadi ia memeluk Marsha.
"gua gak ngimpi anjing, emang Lo meluk gua tadi" ucap Marsha marah, "ya santai dong, gua kan tadi tidur!" ucap Zee ikut marah.
saat mereka sedang berdebat, hp Zee tiba-tiba berbunyi. Zee melihat hp nya, nama Adel tertera di sana.
"sha, tolong angkat telpon nya. bilang kalau gua lagi mandi" ucap Zee lalu ia berlari menuju kamar mandi, Marsha pun mengikuti perintah Zee.
"WOI ANJING, BURUAN BALIK BANGSAT. GUA GAK BISA NGEHADLE KERJAAN LO SENDIRIAN" teriak Adel dari balik telepon.
"maaf kak Adel, ini saya Marsha" ucap Marsha, "ZEE MANA?" tanya Adel.
"bos lagi mandi kak Adel, ini kita juga udah mau otw balik kok" ucap Marsha, "sha, kasih hp nya ke dia sekarang!!, gua mau ngomong sama dia dari kemarin tapi hpnya gak bisa di hubungi" ucap Adel.
"iya kak" ucap Marsha menurut lalu ia pergi menuju kamar mandi, Marsha pun mengetuk pintu kamar mandi dan Zee membukanya.
"gimana? udah aman?" tanya Zee mengintip dari sela pintu, "loh Lo belum mandi?" tanya Marsha saat melihat Zee yang masih kering.
"WOI ZOY ANJING LO BANGSAT!!!, BURUAN BALIK ANJIING!!" teriak Adel dari seberang telpon, "anjing kok Lo gak bilang sih kalau Lo masih telpon dia?" tanya Zee pada Marsha.
"ya lo kagak nanya, nih kak Adel mau ngomong sama Lo" ucap Marsha sambil memberikan hp Zee.
Zee yang sudah ketahuan oleh Adel pun pasrah dan akhirnya ia mau berbicara dengan Adel.
"halo Del, maap ini gua bakal cepet-cepet kesana deh" ucap Zee, "maap maap, Lo dari tadi ngapain aja bangsat!!! Lo aja belum mandi gimana Lo mau cepet Dateng ke sini!!" ucap Adel yang marah besar.
"iya-iya gua mah kalau mandi cepet, gua bakal nyampe di sana secepatnya deh, Lo tolong handle beberapa dulu ya" ucap Zee, "iya ini gua mau meeting, Lo cepet Dateng anjing, capek tau gak ngerjain tugas Lo doang. seharusnya kan hari ini gua libur tai" ucap Adel lalu mematikan telponnya.
"nyenyenye" ejek Zee, ia geram dengan Adel yang selalu mengaturnya, Adel adalah sepupu Zee, Adel datang ke kota dan bekerja bersama Zee saat orang tuanya sudah tidak ada. Zee menerima Adel dengan ikhlas.
walaupun Adel ngeselin tapi Zee tetap sayang sepupunya itu. Zee melempar hp nya ke sofa dekat kamar mandi lalu ia pun mandi.
🦖🐹🦖🐹🦖🐹
di perjalan tak banyak obrolan dari Zee dan Marsha karena Zee sibuk mengerjakan pekerjaannya dari laptop, itu pun harus di suruh Marsha kalau tidak di suruh mungkin Zee akan tidur selama perjalanan.
"aaaagghh masih banyaaaaak" teriak Zee frustasi, Marsha melirik ke arah bos nya itu.
"yaudah kalau capek istirahat dulu" ucap Marsha, Zee pun mengangguk setuju. laptop miliknya di tutup lalu di bawa oleh Marsha. Zee memejamkan matanya untuk tidur sebentar.
"sha, gua denger-denger Lo tuh udah punya pacar ya?" tanya Zee, "enggak gua udah putus sama cowok bajingan itu" ucap Marsha.
"hm? emang siapa mantan Lo?" tanya Zee, "kepo banget sih" ucap Marsha.
"kan cuma nanya kalau gak mau jawab juga gakpapa" ucap Zee, ia memutuskan untuk pergi ke alam mimpi tapi sebelum ia pergi tiba-tiba Marsha memberitahu Zee siapa mantannya.
"mantan gua namanya Zean Alvareza, dia yang bikin gua hampir bunuh diri" ucap Marsha, bukannya kaget atau menyemangati Marsha Zee malah tertawa.
"apa yang lucu!?" tanya Marsha sedikit ngegas, "kehidupan Lo" jawab Zee masih memejamkan matanya.
"what!? gak ada yang lucu di kehidupan gua ya anjing!!" ucap Marsha tak terima, "lucu sha, sangking lucunya Lo, Lo bahkan mau bunuh diri cuma karena cowok" ucap Zee.
"ya kan perasaan orang beda-beda!!" ucap Marsha masih membela dirinya sendiri, Zee menaruh tangannya di kepala Marsha, ia mengelus rambut Marsha sedikit kasar.
"orang tua aja bisa ninggalin Lo, apalagi pacar Lo yang cuma orang asing" ucap Zee, ia membuka matanya sembari mendekatkan wajahnya ke Marsha. jarak antara mereka sangat dekat.
"kalau di liat dari deket gini, dia kok jadi ganteng sih" batin Marsha.
pak Adi yang sedang menyupir tiba-tiba berhenti mendadak saat ada motor yang ugal-ugalan lewat mendahului mobil yang sedang ia kendarai, secara tidak sengaja bibir Marsha dan Zee saling menempel saat pak Adi ngerem mendadak.
mata keduanya melotot, tapi entah kenapa mereka tak mau melepaskan ciuman itu. "maaf bos tadi ada mot-" ucapan pak Adi berhenti sejenak saat melihat Marsha dan Zee sedang berciuman.
mereka berdua yang menyadari bahwa pak Adi melihat kejadian itu pun langsung melepas ciuman mereka, "i-itu tadi ngak sengaja pak" ucap Zee mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada pak Adi.
"o-oh iya bos, maaf saya sudah menganggu" ucap pak Adi yang merasa tak enak pada keduanya, "kan udah di bilang kalau tadi itu ngak di sengaja pak" ucap Marsha dengan muka merah.
"iya mbak ngak papa, cuma saya jadi gak enak sama kalian" ucap pak Adi, "apa sih pak, udah balik nyetir aja Sono" ucap Zee. "iya bos, maaf" jawab pak Adi lalu kembali fokus menyetir.
sementara itu Zee dan Marsha terlihat sangat canggung setelah kejadian itu. muka mereka berdua tampak memerah antara malu sama pak Adi dan malu karena mereka telah berciuman.
"lupain aja yang tadi" ucap Marsha tegas tapi mukanya masih tampak merah.
"yeah, sebenarnya gua juga gak Sudi sih ciuman sama nenek lampir" ucap Zee, "APA LO BILANG!!??" tanya Marsha ngegas.
"nenek lampir ngerebut ciuman gua" ucap Zee mengejek Marsha, "ANAK SETAN EMANG LO DARI DULU!!" ucap Marsha sangat marah lalu ia mencubiti Zee.
"aduh aduh ampun Mak" ucap Zee, "gua tampar ya Lo!!" ucap Marsha yang masih marah.
seketika mereka lupa dengan kejadian apa yang baru saja mereka alami beberapa menit lalu, mereka kembali menjadi musuh.
TBC
waduh waduh waduh kalau kalian di posisinya pak Adi gimana ges? wkwk
JANGAN LUPA VOTE
MAKASIH...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
FanfictionMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...