Zee menatap satu persatu anggota Black Horses, di situ hanya ada 5 orang. "Gua gak kenal kalian dan gak ada urusan sama kalian!!" Ucap Zee.
"Ya emang Lo gak ada urusan sama kami tapi Lo ada urusan sama bos kami, urusan bos kami adalah urusan kami juga" ucap Aran.
"Ran lepasin aja lah ran, lagian bos juga udah mulai gila kayaknya gara-gara cewek doang" ucap Floran, "apa-apaan sih Lo flo!! Lo mau mengkhianati bos!?" Tanya Lucas.
"Gak, tapi menurut gua bos udah terlalu kelewatan" ucap Floran, "perintah bos itu mutlak!!" Ucap Ollan.
"Jangan banyak bacot anjing!!, buruan habisi dia!" Perintah Mirza si wakil Black Horses.
"Siap wakap" ucap Aran, Zee pun sudah siap untuk bertarung.
Aran berlari menuju Zee lalu dengan asal memukul wajah Zee, Zee yang sudah lebih terlatih dengan mudah menghindari pukulan Aran itu. Ia pun memukul perut Aran.
"Aarghh" ucap Aran kesakitan, yang lain pun tak mau kalah. Lucas dan Ollan langsung maju bersamaan mereka mengeroyok Zee.
Awalnya Zee agak kesusahan karena melawan dua sekaligus tapi lama kelamaan ia mulai tau tempo dan serangan dari kedua musuhnya ini dan berhasil membuat kedua musuhnya ini terjatuh.
Zee yang melihat kedua musuhnya ini lengah pun langsung menendang mereka satu persatu tepat di wajah mereka.
Walaupun Zee adalah seorang perempuan tapi skill bertarung nya jangan di remehkan. Floran hanya diam tak bergeming, ia tak mau ikut menyerang Zee.
"Woi flo!! Buruan kesana!!" Perintah Mirza, "gu-gua gak bisa mir" ucap Floran.
Zee yang melihat peluang untuk kabur pun langsung berlari tapi ia terjatuh saat Ollan memegangi kakinya. "LEPASIN!!!" Teriak Zee.
"Lo gak akan bisa kabur!!" Ucap Ollan.
Lucas dan Aran pun bangkit, "Lo pikir kita akan semudah itu buat di kalahin ha!?" Tanya Aran.
Lucas yang berada di belakang Zee langsung memegangi badan Zee agar tidak bisa kabur. Aran pun meluncurkan pukulannya berkali-kali ke perut Zee dan juga wajah Zee.
*Bugh
*Bugh
*Bugh
*Bugh"AAARGHHH AAARGHH SA-SAKIIT , LEPASIN!!" Teriak Zee.
Zee mencoba untuk memberontak tapi Ollan juga ikut memegangi nya, dari kejauhan Floran mulai mendekat ke arah mereka bertiga yang sedang menyiksa Zee.
Floran yang berada di belakang Aran langsung memegang bahu Aran lalu memutar nya agar melihat ke arahnya.
"Kenap—aaagggh" dengan satu pukulan keras Floran berhasil membuat hidung Aran mengeluarkan banyak darah.
"WOI!!! APA-APAAN LO INI FLO!!" ucap Ollan.
"KENAPA LO PUKUL ARAN!!?" tanya Lucas, Floran memandang Zee yang sudah tak berdaya itu.
"Lepasin dia" ucap Floran, Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara motor yang sangat dikenal oleh anggota Black Horses.
"Kalau mau berantem tuh jangan sama cewek dong, bencong banget" ucap Aldo yang tiba-tiba datang.
"ALDO!!" ucap Mirza yang terkejut, "Kenapa dia bisa tau kalau kita di sini!?" Tanya Lucas.
Melihat anak-anak Black Horses yang lengah Floran langsung menendang biji Ollan dan Lucas, "AAARGHH" teriak mereka berdua.
Floran pun langsung merebut Zee yang sudah lemas itu dan menggendongnya, ia membawa Zee pergi menjauhi ketiga anggota Black Horses itu lalu ia pun mendudukkan Zee yang sedang lemas di sebelah Aldo.
"Bagus Flo, gua bangga punya temen kayak Lo" ucap Aldo, "stop muji gua do, mending Lo anter anak ini balik" ucap Floran.
"Haha gak perlu, dia lebih kuat daripada Aran yang cuma satu pukulan langsung tepar" ucap Aldo, "dia bisa balik sendiri" lanjutnya.
Aldo pun mendekati Zee dan memberikan kunci motornya, "pergi sana, semoga Lo berhasil merebut kembali Marsha. Tenang aja mobil Lo gua jagain" ucap Aldo sembari tersenyum pada Zee.
"Makasih" ucap Zee pelan, ia pun mengambil kunci motor Aldo lalu perlahan berjalan menuju motor Aldo.
Sedangkan Aldo dan Floran siap menghadapi 3 orang tersisa yang ada di Black Horses.
🦖🐹🦖🐹🦖🐹
Zee mengendarai motor Adel cukup pelan karena badannya masih sakit semua, tapi ia tetap mencoba untuk secepat mungkin untuk datang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah ia melihat rumahnya yang sangat berantakan, ia pun melihat Ashel yang sedang tidur di sofa.
Zee pun menghampiri Ashel dengan langkah yang sempoyongan.
"Shel!" Ucap Zee sembari menggoyangkan badan Ashel pelan, tak lama kemudian Ashel terbangun.
Ia memegangi kepalanya yang sepertinya masih sakit.
"Zee?" Ucap Ashel yang belum sadar 100 persen, "ZEE!!" Ucap Ashel yang baru sadar.
"Iya shel ini gua, Marsha mana?" Tanya Zee, Ashel hanya diam, ia pun menggeleng.
"Dia udah di bawa Zean, tadi gua mau berhentiin tapi tiba-tiba gua di pukul sama temennya. Gua pun pingsan dan gak tau Marsha di bawa kemana" ucap Ashel lemas.
Zee yang mendengar itu jelas sangat lemas, lututnya sudah tidak bisa menopang tubuhnya lagi.
Luka yang ia dapat dari JMT pun masih terasa sangat sakit, pada akhirnya Zee pun terjatuh dan tak sadarkan diri.
Ashel yang melihat Zee terjatuh langsung dengan sigap menangkap nya, Ashel pun menaruh Zee di sofa tempatnya pingsan tadi.
Setelah itu Ashel langsung menelpon Adel yang masih bersama Chika di rumah sakit.
Adel yang mendengar bahwa Zee pingsan langsung izin ke Chika untuk pulang ke rumah sebentar, ia pun meminta pihak rumah sakit untuk mengirim ambulan ke rumah Zee.
🦖🐹🦖🐹🦖🐹
Zee pun di rawat di rumah sakit yang sama seperti Chika, di ruang tunggu Adel tampak sangat bingung. Ia terus mondar mandir tak jelas.
Sedangkan Ashel hanya diam di tempat duduk sembari menundukkan kepalanya.
"Lo kenapa?" Tanya Adel, "Lo juga kenapa?" Tanya Ashel balik.
Adel terdiam sejenak, ia memperhatikan Ashel yang tampak murung dan sedih. Kemudian Adel duduk di sebelah Ashel dan menggenggam tangan Ashel.
"Shel liat gua" perintah Adel, Ashel dengan lesu menuruti perintah Adel.
"Gua dan Lo sedang di hadapkan dengan masalah yang sama, kita terlibat dalam masalah yang tidak kita buat tapi kita malah ikut merasakan, jadi ayo kita selesaikan masalah ini bareng-bareng. Gua khawatir sama sepupu gua sedangkan Lo pasti khawatir dengan adik Lo, kita akan berjuang buat kalahin Zean bareng Zee dan Marsha" ucap Adel memberi semangat pada Ashel.
"Tapi sekarang adik gua di ambil sama bajingan itu dan gua gak tau kemana perginya dia hiks hiks" Ashel menangis karena ia merasa sudah gagal menjadi kakak.
Adel langsung memeluk Ashel, rasa sakit yang di rasakan Ashel bisa dirasakan juga oleh Adel. Mereka saling menguatkan satu sama lain.
"Gua paham shel" ucap Adel pelan.
TBC
sy mau nyingkat nama geng Black Horses itu tapi kalau di singkat malah jadi aneh, masa nama gengnya BH wkwk
sy lagi baik nih jadi mau double up, udah di kasih double up jangan minta triple ya wkwk
JANGAN JADI SILENT READERS!!
JANGAN LUPA VOTE
MAKASIH...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
FanfictionMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...