Keesokan harinya, mereka bekerja dan menjalani hidup seperti biasa.
Di jam istirahat Zee mengajak Marsha untuk makan di luar, "ngapain makan di restoran gini, di kantin kan bisa" ucap Marsha.
"Banyak omong Lo, udah buruan pesen, udah di tungguin mbaknya tuh" ucap Zee sembari menunjuk pelayan yang sudah siap mencatat pesanan mereka.
"Yaudah deh mbak saya pesan spaghetti carbonara satu sama matcha latte nya satu ya" ucap Marsha, "baik, kakak yang satunya mau apa?" Tanya pelayan itu.
"Samain aja mbak" ucap Zee, "baik kak, di tunggu ya pesanan nya" ucap pelayan itu lalu pergi dari sana.
"Em...sha gua mau ngomong sesuatu sama Lo" ucap Zee tiba-tiba gugup.
"Hm? Ngomong tinggal ngomong" ucap Marsha.
Zee tampak gugup, tangannya tidak bisa diam. Ia mulai mengeluarkan keringat dingin sangking gugupnya ia sekarang.
"Sha, entah kenapa setelah hubungan kita kemarin yang di hotel itu gua semakin yakin sama perasaan gua ke Lo" ucap Zee sangat gugup.
Marsha menatap Zee dengan muka bingung, Zee menarik nafasnya lalu mulai menatap dalam Marsha. Zee pun menggenggam tangan Marsha, Marsha dapat merasakan tangan Zee yang sangat dingin.
"Sha! Gu-gua su—" tiba-tiba seorang pelayan datang sembari membawa nampan yang di atasnya ada makanan yang mereka pesan.
"Permisi kak, ini dua spaghetti carbonara nya dan dua matcha latte nya ya kak" ucap pelayan itu.
"Oh iya, makasih ya mas" ucap Marsha, ia melepaskan tangan nya dari genggaman Zee.
"Buruan makan keburu habis jam istirahat kita" ucap Marsha.
Zee pun mengangguk, ia terlihat sangat kesal karena dari kemarin ada aja yang mengganggunya saat ia ingin mengungkapkan sesuatu ke Marsha.
"Btw sha, Lo seneng gak bisa kenal gua?" Tanya Zee tiba-tiba di sela sela makan.
Marsha yang mendengar pertanyaan Zee pun mengerutkan keningnya, "kenapa Lo nanya gitu?" Tanya Marsha, "gakpapa gua cuman pengen tau aja kalau Lo gak mau jawab juga gakpapa" ucap Zee sembari melanjutkan makannya.
"Iya gua seneng, tapi awalnya gua benar-benar benci sama Lo waktu dulu SMA. tapi setelah beberapa bulan kerja sama Lo, gua pikir-pikir lagi kalau Lo itu gak seburuk itu ternyata orangnya. Emang sifat Lo aja yang ngeselin tapi Lo itu orang baik, jadi ya gua seneng bisa ketemu orang baik kayak Lo di hidup gua" jawab Marsha.
Zee tersenyum manis mendengar pujian dari Marsha, "beneran?" Tanya Zee girang.
"Iya" jawab Marsha sembari tersenyum.
Zee pun menatap dalam mata Marsha begitu pun Marsha yang menatap balik Zee, "gua gak bakal ragu lagi buat ngomong ini ke Lo sekarang sha" ucap Zee.
Zee menarik nafasnya panjang, ia bersiap untuk mengungkapkan perasaannya yang sudah lama ia pendam, "sha...gua suk—" tiba-tiba hp Zee berdering.
Lagi dan lagi ucapan Zee terpotong dan tak jadi mengungkapkan perasaannya ke Marsha, "AAARGHH KLIEN ANJING!!!" Umpat Zee di dalam hati.
Zee pun mengangkat telpon dari klien itu sedangkan Marsha melanjutkan makannya, setelah selesai menelpon Zee yang mulai kesal karena terus saja di ganggu langsung menggenggam tangan Marsha yang sedang memegang garpu.
"Gua suk—" ucapan Zee terpotong lagi karena tiba-tiba di restoran itu terjadi keributan.
"anak ini sudah mencuri makanan saya pak!!!" protes salah satu pelanggan.
pelanggan itu memegangi anak kecil yang terlihat sangat kelaparan, pemilik restoran itu keluar. ia tampak sangat marah pada anak kecil itu.
zeesha tertuju fokusnya ke anak itu, "KENAPA KAMU MENCURI!!?" tanya pemilik restoran itu.
"sa-saya lapar pak" jawab anak itu takut, Marsha yang melihat itu langsung merasa iba. ia pun berdiri dari kursinya.
"itu adik saya pak" ucap Marsha dengan lantang.
semua mata pelanggan sekarang tertuju ke Marsha, Zee juga tampak terkejut saat mendengar Marsha bilang seperti itu.
"oh jadi Lo kakaknya" ucap pelanggan itu, ia menggeret anak kecil itu menuju ke Marsha dengan kasar.
"JANGAN KASAR DONG!!" ucap Marsha marah, "ambil nih adik Lo!!" ucap pelanggan itu lalu mendorong dengan kencang anak kecil itu ke Marsha.
Marsha yang merasa iba langsung memeluk anak kecil itu yang tampak ketakutan, "semiskin itu kah Lo sampai-sampai adik Lo nyuri?" tanya pelanggan itu.
Marsha yang mendengar itu langsung menatap tajam ke arah pelanggan itu, saat ia ingin marah lagi, Zee langsung berdiri dan melemparkan beberapa uang seratus ribuan ke muka pelanggan itu.
"ambil!, yang Lo butuin sekarang itu etika. gua tau anak ini salah tapi gak seharusnya Lo sampai ngatain orang yang bahkan Lo gak kenal. sama aja Lo punya duit banyak tapi otak gak kepakai" ucap Zee.
ia pun menaruh beberapa lembar uang lagi di atas meja lalu mengajak Marsha dan anak itu pergi dari sana.
"asal anda tau ya pak, uang tidak bisa membeli etika dan adab" ucap Zee lalu pergi dari restoran itu bersama Marsha dan anak kecil itu.
di luar restoran, Marsha tampak menenangkan anak kecil itu yang masih ketakutan.
"jangan takut kakak gak jahat kok, kenapa kamu tadi mencuri?" tanya Marsha sangat lembut, bahkan Zee tidak pernah denger suara Marsha yang selembut ini.
"a-aku laper kak" ucap anak itu, "oh yaudah ayo kita cari makan ya, oh iya nama kamu siapa?" tanya Marsha.
"nama aku gracie kak" jawab gracie, "oh kamu tinggal di mana gracie?" tanya Marsha.
"aku dan adikku tinggal di rumah peninggalan ayah di jalan xxxxxxx" jawab gracie, "oh yaudah ayo kita cari makan yuk" ucap Marsha lalu menggandeng Gracie.
gracie yang awalnya takut sekarang ia bisa tersenyum kembali setelah mengetahui bahwa Marsha benar-benar bukan orang jahat.
"kak, kakak yang itu siapa?" tanya gracie, Marsha menoleh ke arah Zee.
"oh itu namanya kak Zee kalau kakak namanya kak Marsha" jawab Marsha.
"oh kalau aku panggil kak Marsha mamacha dan kak Zee papaji gakpapa kan kak?" tanya Gracie
"hah!? kenapa manggil gitu?" tanya Marsha, "gakpapa, aku liat kalian kayak mamah sama papah aku, ya kak? gakpapa kan?" tanya gracie sekali lagi.
Marsha pun pasrah, ia tidak bisa melawan keimutan gracie dan pada akhirnya ia setuju di panggil seperti itu, sedangkan Zee tidak peduli dengan panggil baru dari gracie.
"mamacha? papaji? bagus juga" ucap Zee pelan.
TBC
eh lucu banget zeesha di konser kemarin ya wkwk, apalagi Marsha salting nya lucu banget.
ya siapa sih orang yang gak salting kalau di liatin sama ajiji
JANGAN JADI SILENT READERS!
JANGAN LUPA VOTE
MAKASIH...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
ФанфикMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...