*2 hari berlalu
sekarang Zee sudah kembali sehat lagi, ia pun sudah mulai bisa bekerja secara maksimal lagi.
pada siang hari yang terik terlihat Marsha sedang terduduk di sofa ruangan Zee.
Zee hanya diam saat melihat itu, ia tau bahwa asistennya ini juga capek jadi Zee membiarkannya untuk istirahat sejenak.
Zee kembali bekerja, tapi ia merasa terganggu saat mendengar notif dari hp Marsha yang terus bunyi.
"sha, itu hp Lo bunyi terus. berisik tau gak?" ucap Zee yang merasa terganggu, "iya-iya maaf" jawab Marsha, ia lalu mematikan notifikasinya agar tidak lagi terdengar suara notif.
setelah itu Marsha kembali memejamkan matanya, Zee juga kembali fokus ke pekerjaan nya kembali.
tapi ia kembali tidak fokus saat mendengar suara keributan, "apa sih itu ribut-ribut di bawah?" tanya Zee yang terganggu.
Marsha juga merasa terganggu, ia dan Zee memutuskan untuk turun dan melihat nya langsung apa yang sedang terjadi.
betapa terkejutnya Marsha saat melihat siapa yang sedang membuat keributan.
"AWAS LO ANJING!! GUA CUMA MAU KETEMU SAMA MARSHA!!!" ucap Zean yang tiba-tiba datang ke kantor milik Zee.
Marsha tak habis pikir dengan Zean, sebegitu posesif nya ia dengan Marsha sampai saat mereka sudah tidak punya hubungan lagi alias putus, Zean masih mengganggu kehidupan Marsha.
Zee yang melihat Zean ada di sana merasa tidak suka karena Zean sudah membuat keributan di sini dan juga ia adalah mantannya Marsha.
"Lo disini aja, biar gua yang usir dia" ucap Zee pada Marsha dan dapat anggukan dari Marsha.
Zean di halangi oleh Adel dan beberapa karyawan di sana. saat Zean melihat Zee amarahnya emosinya menjadi tidak bisa dikontrol. ia terlihat sangat benci dengan Zee karena sudah merebut Marsha dari dirinya.
"LO BAJINGAN!! BALIKIN MARSHA KE GUA!!!" teriak Zean sembari menunjuk Zee.
"gua gak ngerebut dia dari lo, dia sendiri yang datang ke gua. lagian siapa sih yang mau hidup sama parasit kayak Lo" ucap Zee sangat santai.
"ANJIING EMANG LO!!! AWAS LO!! GUA BIKIN HIDUP LO GAK TENANG!!" ucap Zean.
"bikin aja, hidup gua terlalu tenang sejak kecil, gua juga pengen ngerasain hidup gak tenang" ucap Zee.
Adel tampak sudah tidak kuat menghadapi Zean dan akhirnya Zean berhasil menerobos masuk ke dalam, ia langsung menuju ke arah Marsha tapi sebelum berhasil ke Marsha Zee menghalangi Zean.
"mau kemana ganteng? kok buru-buru sih" ucap Zee.
"LEPASIN TANGAN GUA, GUA GAK SUDI DI PEGANG SAMA BAJINGAN KAYAK LO!!" ucap Zean lalu berjalan kembali ke Marsha.
"ayo kita pulang sha, aku udah buat undangan untuk kita nikah. besok kita nikah" ucap Zean.
Marsha terlihat tambah ilfil dengan Zean. Zean adalah laki-laki red flag yang pernah Marsha pacari.
"Lo gila ya?? gua sama Lo itu udah gak ada hubungan lagi, Lo budek atau apa sih?" tanya Marsha.
"gak sha! kita masih ada hubungan. aku dan kamu masih pacaran" ucap Zean.
"kata siapa hah!? gua udah capek ya Zean, Lo selalu mainin perasaan gua!!!" ucap Marsha, "aku gak pernah mainin perasaan kamu Marsha!!" ucap Zean.
"ehem! pak Zean bisa ikut kami?" tanya seseorang, Zean sudah merasa emosi dulu karena pembicaraannya dan Marsha terganggu.
tapi saat ia melihat siapa yang sedang berbicara ia seketika terdiam.
"kami dari pihak kepolisian menerima laporan dari nona Zee, katanya pak Zean telah membuat keributan yang sangat mengganggu ketenangan pekerja sini" ucap polisi itu.
"DIA BOHONG BU!! SAYA TIDAK MENGGANGGU, SAYA HANYA INGIN MEMBAWA PACAR SAYA YANG DI REBUT OLEH DIA!!!" ucap Zean, polisi itu hanya mengangguk sembari tersenyum.
"iya pak iya, untuk cerita seterusnya bisa bapak ceritakan di kantor polisi nanti ya pak" ucap polisi tersebut sembari memborgol tangan Zean.
Zean memberontak, tapi pada akhirnya Zean berhasil di amankan.
"makasih ya Nil udah bantuin gua" ucap Zee, "iya Zee, santai lah. lagian kan ini tugas gua" ucap polisi tersebut yang ternyata adalah teman Zee yang bernama Oniel.
"yaudah gua bakal amankan nih orang, Lo sehat-sehat ya Zee. sukses selalu" ucap Oniel, "iya Nil, makasih. Lo juga" jawab Zee.
Oniel mengangguk, ia juga tak lupa menyapa Adel yang tampak kelelahan.
"del, gua balik dulu ya. semangat Lo kerjanya" ucap Oniel, "iya Nil makasih" jawab Adel.
setelah itu Zee menghampiri Marsha yang tampak menundukkan kepalanya.
"kenapa Lo?" tanya Zee, "ma-maaf, karena gua jadinya ada keributan di sini" ucap Marsha, air matanya menetes.
"bukan salah Lo, ini emang salah cowok parasit itu" ucap Zee, "sebenarnya tadi, yang chat gua itu dia. gua kira tadi cuma gertakan dia doang eh ternyata beneran" ucap Marsha.
"sha ingat, Lo itu masih punya gua di sini, kalau ada apa-apa sama cowok itu Lo bilang aja ke gua. biar gua bisa ngelindungi Lo" ucap Zee sangat tulus.
"kan gak lucu kalau Lo di samperin kayak gitu pas di luar. itu bahaya loh" ucap Zee menasehati Marsha.
Marsha hanya mengangguk lalu ia memeluk Zee, air matanya masih deras membasahi pipinya.
Marsha menangis antara takut dan merasa bersalah pada zee karena sudah membuat onar.
walaupun itu bukan salahnya tapi kejadian ini masih berhubungan dengannya.
Adel yang masih kelelahan melihat dari kejauhan adegan itu, ia tau kalau Marsha itu musuh Zee selama di sma, setiap ketemu selalu berantem.
walaupun Adel tidak satu sekolah dengan Zee dulu tapi ia tau dari Zee yang selalu menceritakan Marsha ke dirinya.
sangat lucu sekali saat tau sekarang Marsha malah menjadi asisten Zee dan terus berada di sebelah Zee, mendampingi Zee bekerja dan istirahat.
"di mulut doang ngomong bencinya" ucap Adel pelan.
TBC
udah mantan aja masih ganggu apalagi kalau masih pacaran.
toxic banget si Zean.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
ФанфикMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...