Marsha menangis tanpa henti mengingat Zee yang telah terbunuh di depannya sendiri, ia sekarang berada di dalam hutan bersama dengan Zean.
Zean terus menyeretnya. Sakit, Marah, dan Sedih bercampur aduk.
Rasa yang sekarang Marsha tak bisa ungkapkan, apakah ia sekarang merasa marah atau sedih ia pun tak tau.
Yang jelas perasaannya sungguh sakit sekali. Marsha mengingat ucapan terakhir Zee sebelum ia pergi untuk mencari kedua anaknya itu.
"Aku pergi ya" itu lah ucapan terakhir Zee sebelum mereka terpisah.
Marsha merasakan bahwa kegelapan sekarang sedang menyelimuti dirinya, hidupnya terasa sunyi dan dingin.
Marsha melihat Zean yang sedang menarik tangannya paksa, Zean adalah MONSTER.
Monster yang sangat mengerikan baginya sekarang, ingin rasanya Marsha memukuli Zean hingga mati tapi...
Ia sekarang tidak berdaya, ia terlalu lemas.
Pada akhirnya Marsha pun terjatuh dan pingsan, perlakuan kasar dari Zean membuat tubuh Marsha menjadi sangat lemah.
🦖🐹🦖🐹🦖🐹
Di dalam alam bawah sadarnya terlihat sungguh gelap dan suram.
Di sana pun terasa sangat dingin dan sunyi.
"Aku dimana?" Tanya Marsha.
Ia menelusuri ruangan yang gelap itu sendirian, berjalan dan terus berjalan tanpa henti.
Ia pun mulai menyerah karena tidak menemukan jalan keluar dari sana, Marsha terduduk lesu disana.
"Hiks...aku capek" tangis Marsha, Marsha menutup wajahnya dan menangis sekencang-kencang nya.
"Aku capek...hiks...aku capek...kak Zee.."
"Aku capek.."
"Aku kedinginan, di sini sunyi hiks..."
"Aku takut..hiks.."
"Aku mau pulang...hiks hiks..."
"Aku kangen...kak Zee." Ucap Marsha.Tiba-tiba dari arah depan terdapat cahaya yang menyinari alam bawah sadarnya itu, ruangan yang awalnya gelap, sunyi dan dingin berubah menjadi terang dan hangat.
Ia melihat sesosok yang sangat ia kenal berjalan ke arahnya.
"Ha! Kak Zee..?" Tanya Marsha.
"Meng" mendengar suara itu jelas membuat Marsha sangat terkejut bercampur senang.
Ya benar itu adalah suara Zee, Marsha melihat Zee yang tersenyum manis padanya.
"Meng jangan takut, aku di sini" ucap Zee.
Marsha langsung berdiri dan memeluk Zee, ia terlihat sangat senang hingga menangis lagi.
"Kak Zee hiks...aku kangen" ucap Marsha di dalam pelukan Zee.
"Aku juga kangen kamu meng" ucap Zee.
"Kak Zee jangan tinggalin aku hiks..." Ucap Marsha, pelukan Marsha mengerat, ia tak mau melepaskan pelukannya itu.
Zee menghela nafasnya lalu ia tersenyum tipis, "aku harap di kehidupan selanjutnya kita bisa bertemu kembali meng" ucap Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
FanfictionMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...