Di penjara, Zean yang sedang di tidur tiba-tiba ada yang memukul besi sel nya, ia pun bangun karena itu.
Ia melihat polisi yang membangunkannya, ia pun menghampiri polisi itu.
"Gimana shen?" Tanya Zean pada temannya yang menyamar sebagai polisi.
Teman Zean bernama Arshen, ia di tugaskan oleh Zean untuk mengambil kunci sel penjaranya.
"Aman lah, Arshen gitu loh" ucap Arshen yang sombong.
"Yaudah buruan buka!!" Ucap Zean, "iya sabar dong" ucap Arshen lalu ia perlahan membuka sel Zean.
Setelah terbuka, Arshen memberikan pistol yang ia curi di salah satu seragam polisi di sini ke Zean.
"Gua udah nyiapin jalan keluar yang lebih aman daripada lewat pintu depan" ucap Arshen.
"Bagus, Lo emang bisa diandalkan shen" ucap Zean.
Zean dan Arshen pun sangat mulus kabur dari penjara itu, walaupun Zean hanya di vonis 4 bulan di penjara tapi ia tidak mau tetap mendekam di penjara.
Ia masih mempunyai dendam yang belum ia balas kepada orang yang sudah merebut wanita kesayangannya itu.
🐹🦖🐹🦖🐹🦖
Di rumah Zee, Marsha memutuskan untuk menginap di sana karena anak-anaknya yang ingin tidur bareng Marsha.
Jam menunjukkan pukul 8 malam, setelah makan malam Marsha mengajak kedua anaknya itu untuk main bersama.
"Ini di susun di sini sayang" ucap Marsha memberi tahu Michie untuk memasang Lego ke tempat yang tepat.
"Iya ma, ini di pasang di mana ma?" Tanya Michie, "oh itu di sini kayaknya, coba kamu pasang di situ" ucap Marsha.
Michie mengangguk lalu memasang Lego itu ke tepat yang di tunjuk Marsha, "wah bener ma, hehe mama hebat" ucap Michie sembari memberi dua jempol kepada Marsha.
Marsha tersenyum melihat kelucuan anak bungsunya ini, ia pun mencium Michie sangking gemasnya.
"Mama aku buat mobil" ucap Gracie yang baru saja selesai, "wah iya bagus banget mobilnya sayang" ucap Marsha sembari bertepuk tangan.
"Hehe makasih ma" ucap Gracie senang, "ini siapa yang naik mobilnya sayang?" Tanya Marsha saat melihat ada empat Lego manusia yang didudukan di mobil yang di buat oleh Gracie.
"Oh itu yang nyetir papa, sebelahnya papa itu mama, dan yang di belakang aku sama Michie" jawab Gracie, "oh gitu, bagus banget. Kamu sayang banget ya sama mama papa?" Tanya Marsha.
Gracie mengangguk, "aku sangaaat sayang mama papa, karena mama papa udah mau nolong aku dan baik mau adopsi aku sama Michie" ucap Gracie.
Sungguh anak yang sangat manis, Gracie anak yang penuh dengan energi. Ia selalu bersemangat, sifatnya mengingatkan Marsha kepada Zee yang juga mempunyai sifat seperti Gracie yaitu energi yang banyak.
Usilnya pun sama, Marsha pun baru sadar kalau wajah Gracie sangat persis dengan Zee, apalagi lesung pipi milik Gracie mengingat kan kepada lesung pipi milik Zee.
Marsha tersenyum saat melihat kemiripan anaknya itu dengan Zee, tak lama kemudian Zee datang, ia tampak sangat kelelahan.
"papaaaa" teriak Gracie sembari berlari lalu memeluk Zee.
Zee pun menggendong Gracie lalu berjalan menuju Marsha.
"istirahat aja dulu" ucap Marsha saat melihat Zee yang sangat lemas, Zee menggeleng lambat "aku mau main sama anak-anak" ucap Zee sembari duduk di sebelah Marsha.
"besok kita libur Zee, kamu bisa main sepuasnya sama anak-anak" ucap Marsha.
Zee tampak tak mendengarkan ucapan Marsha, ia malah menyenderkan kepalanya ke pundak Marsha.
"heh kamu dengerin aku gak sih?" tanya Marsha, "sha, tetep kayak gini ya" ucap Zee pelan.
"papa ayo main Lego sama Gracie" ucap Gracie.
Marsha melirik ke samping melihat Zee telah tertidur di pundaknya, "besok aja ya sayang, sekarang biarin papa istirahat dulu ya" ucap Marsha, Gracie tampak sedih tapi saat ia melihat muka Zee yang sangat kelelahan ia pun langsung memeluk Zee.
Michie yang melihat itu pun tidak mau kalah, ia juga menghampiri Zee lalu memeluknya. Marsha yang melihat itu tersenyum senang, mereka tampak sangat akur.
Marsha melihat wajah anak-anaknya itu yang ternyata juga ikut tertidur di pelukan Zee, mereka saling mencari kehangatan dan kenyamanan.
"hahaha lucu banget sih" ucap Marsha.
🦖🐹🦖🐹🦖🐹
pagi hari pun tiba, Zee membuka matanya saat merasakan ada yang sedang memeluknya. "hm? Gracie? Michie?" tanya Zee yang mengira bahwa yang ia peluk adalah anaknya.
Zee pun membuka matanya dan menyadari siapa yang ia peluk, ya benar yang ia peluk adalah Marsha.
"k-kok gua meluk dia?" tanya Zee yang heran karena kemarin waktu mereka tidur bareng yang di tengah adalah anak-anak mereka.
entah kemana perginya kedua anak itu dan sekarang hanya menyisakan Zee dan Marsha yang sedang pelukan.
saat Zee akan melepaskan pelukan Marsha tiba-tiba Marsha kembali menarik pinggang Zee agar Zee tidak bisa menjauh.
perlakuan Marsha itu berhasil membuat wajah Zee memerah, jarak mereka sangat lah dekat. Zee dapat merasakan nafas Marsha, ia juga dapat melihat dengan jelas wajah cantik Marsha yang sedang tertidur.
"benar-benar bidadari" ucap Zee lalu memeluk Marsha, ia malah ikut nyaman dengan posisi itu.
Zee tampak kembali tertidur di dalam pelukan Marsha, keduanya saling menghangatkan satu sama lain selayaknya suami istri.
di luar kamar kedua anak itu sempat mengintip apa yang zeesha lakukan.
"kak mama sama papa udah bangun belum?" tanya Michie, "dedek mama sama papa lagi bikin adek buat kita" ucap Gracie yang sangat excited.
"beneran kak? yaudah jangan di ganggu kak, kita main aja dulu" ajak michie, Gracie mengangguk lalu mereka pun bermain bersama sembari menunggu mama papa nya bangun.
TBC
Mau double up gak sih?
JANGAN JADI SILENT READERS!!
JANGAN LUPA VOTE
MAKASIH...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
FanfictionMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...