Zee tersadar dari pingsannya, ia melihat sekeliling hanya ada tembok putih dan beberapa alat medis.
"Gua dimana?" Tanya Zee, tak lama dari itu Adel dan Ashel masuk ke dalam ruangannya Zee.
"Del?" Panggil Zee pada Adel.
Adel dan Ashel serentak melihat ke arah Zee, senyuman bahagia terpancar dari wajah Adel. Ia lalu berlari menuju Zee dan langsung memeluk nya.
"Del gua kenapa?" Tanya Zee, "Lo kemarin pingsan terus kata dokter tubuh Lo terdapat beberapa luka yang fatal. Kalau gak secepatnya di tangani mungkin Lo udah mati" ucap Adel.
"Iya Zee untungnya pas itu gua dan Adel langsung gercep bawa Lo ke rumah sakit" ucap Ashel.
"Terimakasih" ucap Zee pelan, Zee terdiam sejenak ia baru teringat sesuatu.
"Gua harus ngejar Marsha!! Marsha sekarang dimana!?" Tanya Zee, "tenang Zoy, gua udah nyuruh Kak Gita buat ngelacak hp Marsha karena kata Ashel tadi hpnya Marsha di bawa sama dia" ucap Adel.
"Terus gimana? Apa kata kak Gita?" Tanya Zee, "masih di proses Zee, Lo sabar aja. Gua yakin Marsha bakal baik-baik aja" ucap Ashel.
"Nah bener tuh kata Ashel, mending Lo tidur aja Zoy. Gua yakin Lo pasti masih capek banget kan?" Tanya Adel.
Zee mengangguk, "yaudah Lo tidur aja" ucap Adel.
"Tapi gua laper" ucap Zee, "oh yaudah gua ambilkan makanan ya, bentar" ucap Adel lalu pergi dari sana.
Ashel yang bosan memutuskan untuk menyetel tv, saat ia sedang mencari channel tv yang menarik tiba-tiba ada dua wajah yang ia kenal ada di layar tv itu.
Ia pun berhenti di salah satu channel tv yang menayangkan berita, "mereka kayak Gracie dan Michie" ucap Ashel, Zee pun langsung melihat ke arah tv.
Berita itu menyiarkan tentang di temukan nya 2 anak perempuan di hutan yang sekelilingnya hanya ada pohon bambu. Ya benar anak yang di temukan oleh kepolisian adalah Gracie dan Michie.
Zee yang melihat itu seakan tak percaya, ia pun menyuruh Ashel untuk menghubungi pihak kepolisian agar membawa kedua anaknya itu ke rumah sakit ini.
Ashel mengangguk lalu menelpon pihak kepolisian, tak lama dari itu Adel kembali dan ia pun di beri tahu oleh Zee bahwa Gracie dan Michie sudah di temukan.
🦖🐹🦖🐹🦖🐹
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya Bu" ucap polisi yang mengantar Gracie dan Michie, "iya pak, sekali lagi terimakasih" ucap Adel.
Polisi itu pun pergi, Adel melihat Zee dari kejauhan yang terus memeluk anak-anaknya sembari menangis.
Ia sudah seperti seorang ayah yang gagal untuk melindungi keluarganya sendiri, hati Adel sangat hancur saat melihat Zee menangis seperti itu.
"Del, biarin mereka menikmati waktu mereka bersama" ucap Ashel, Adel mengangguk lalu ia pun pergi bersama Ashel.
"Papaaa hiks Gracie takut pa hiks hiks om Zean serem" ucap Gracie sembari menangis ketakutan, "Michie juga takut paaa hiks Michie di pukul sama om Zean hiks hiks hiks sakit paaa" Michie pun ikut menangis.
"Maafin papa ya sayang, papa gak bisa jagain kalian" ucap Zee yang mencoba tegar di depan anaknya, pelukan di antara mereka semakin erat. Walaupun mereka tidak ada ikatan darah sama sekali tapi rasa sayang mereka sudah seperti keluarga
🦖🐹🦖🐹🦖🐹
Adel kembali menemui Zee, di sana Adel melihat Michie yang terus memegangi tangan papa nya. Ia sangat ketakutan sampai tak mau jauh dari papa nya.
Sedangkan Gracie duduk di sofa, Adel pun menghampiri Gracie dan menanyakan beberapa pertanyaan padanya.
"Gracie udah makan?" Tanya Adel, "udah om, tadi pas papa makan Gracie sama Michie sekalian di suapi" jawab Gracie.
"Masih laper gak?" Tanya Adel sekali lagi, "masih om tapi Gracie gak mau makan sendiri, Gracie mau makan bareng papa dan dedek" jawab Gracie.
"Yaudah nanti om Adel beliin makanan lagi ya biar Gracie gak kelaparan, itu dedek Michie juga pasti masih laper" ucap Adel.
"Iya om makasih" ucap Gracie sembari tersenyum manis, Adel pun jongkok untuk menyamakan tingginya dan Gracie.
"Gracie tadi sama om Zean diapain aja?" Tanya Adel.
Gracie tampak kembali ketakutan saat mendengar nama Zean, "Gracie d-di pukul sama om Zean, dedek juga di pukul, terus Gracie sama dedek di tendang karena terus nangis. Gracie gak mau dedek sakit karena di tendang jadinya Gracie bilang ke om Zean kalau mau nendang dedek mending tendang aja Gracie" ucap Gracie.
Sungguh sakit hati Adel saat mendengar ucapan Gracie, di tendang? Di pukul? Anak sekecil mereka dapat perlakuan yang sangat tak wajar dari orang dewasa yang gila.
"Terus pas ketemu mama Gracie sama dedek berusaha buat melindungi mama dari om Zean, tapi tiba-tiba om Arshen datang dan langsung merebut mama dari Gracie dan dedek. Tante Ashel juga ikut bantu tapi om Arshen malah mukul Tante Ashel sampai pingsan" ucap Gracie.
"Setelah itu om Zean nurunin kita di tempat kita ditemuin tadi" lanjut Gracie.
"Kamu tau kemana mama di bawa?" Tanya Adel, Gracie menggeleng pelan matanya mulai berkaca-kaca "maafin Gracie om, Gracie gak bisa melindungi mama dari om Zean" ucapan Gracie terdengar gemetar.
Adel merasa bersalah sudah menanyakan pertanyaan itu ke anak kecil yang habis dapat perlakuan kasar dari seorang pria, ia pun langsung memeluk Gracie.
"Gracie gak salah, jangan nangis ya. Om janji bakal bawa mama Gracie kembali" ucap Adel, Gracie membalas pelukan Adel.
"Janji ya om?" Ucap Gracie, "iya sayang, om janji" ucap Adel.
"BAJINGAN ITU GAK AKAN GUA BIARIN HIDUP!!" Batin Adel, ia sekarang benar-benar dendam pada Zean dan ingin juga membalas dendam.
TBC
Hai, hari ini adalah hari ulang tahun sy, tidak ada yg beda dari hari yg lain tapi di hari ini sy bertambah umur.
semoga doa dan semua harapan sy tercapai di tahun ini hehe.
btw sy dapet video ucapan selamat ulang tahun dari Zee karena sy OFC hehe, seneng banget walaupun semua orang bakal dapat kalau mereka OFC tapi setidaknya itu membuat sy lebih semangat hari ini.
oh ya sy juga mau ngucapin terimakasih banyak ke kalian yang sudah mendukung dan terus nungguin cerita dari sy, awal sy bikin cerita tidak akan menyangka bakal sampai di titik dimana sy cukup di gemari beberapa orang.
maaf karena sy selalu lama up nya dan juga cara penulisan sy yg masih amburadul tidak karuan, sy masih belajar dan di cerita ini kita sama-sama belajar untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi.
sekali lagi sy berterimakasih kepada kalian semua😊
JANGAN LUPA VOTE
MAKASIH...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) END
FanfictionMarsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kesenangan itu hilang secara sekejap saat Marsha mengetahui siapa pemilik perusahaan ini sebenarnya, pe...