kesialan

2.7K 258 5
                                    

Zee mengendarai mobilnya cukup ugal-ugalan, "woi santai kalau kayak gini kita yang gak selamat!!" ucap Adel yang sedikit ketakutan.

"tenang Del, gua ahli drive" ucap Zee yang masih fokus menyetir.

saat mereka ngebut tiba-tiba ada seorang perempuan yang menyebrang tanpa melihat kanan kiri terlebih dahulu.

*braaak

terjadilah tabrakan antar perempuan itu dengan mobil Zee, "kan dibilangin pelan-pelan" ucap Adel, Zee melihat perempuan itu tergelak bersimbah darah.

"eh cewek itu kayak Chika deh" ucap Zee, ia dan Adel pun turun dari mobil untuk memastikan siapa yang tadi mereka tabrak.

Zee melihat sekeliling, banyak orang yang hanya melihat saja tanpa mau membantu, Adel pun mendekati cewek yang Zee bilang seperti Chika.

seketika Adel melotot saat tau kalau dia beneran Chika yang tadi mereka tabrak, "ZOY DIA BENERAN CHIKA!!" teriak Adel, Zee yang mendengar itu pun langsung menghampiri Adel dan melihat Chika yang terkapar di sana.

Zee melihat banyak luka lebam di seluruh badan Chika, "gimana nih zoy?" tanya Adel, "apanya yang gimana!? kita bawa ke rumah sakit sekarang!" ucap Zee lalu ia menggendong Chika dan memasukkan nya ke dalam mobil.

setelah itu mobil Zee melaju dengan kecepatan tinggi, ia takut nyawa Chika tidak bisa selamat.

"bertahan Chik, gua tau Lo capek tapi gak gini juga cara untuk mengakhiri semuanya" ucap Zee pelan.

"woi!! pelan anjing!! kalau gini nanti kita bertiga yang mati!" ucap Adel yang sekarang berada di belakang bersama Chika.

Zee tidak menggubris Adel dan malah lebih mempercepat laju mobilnya.

🦖🐹🦖🐹🦖🐹

di rumah sakit setelah Chika mendapatkan perawatan medis Zee langsung izin ke Adel untuk pergi sedangkan Adel di suruh untuk menjaga Chika.

"gua pergi ya Del" ucap Zee dan dapat anggukan dari Adel, "hati-hati ya Lo" ucap Adel.

Zee pun pergi menuju ke basecamp milik Zean, sebenarnya Zee ingin menemani Chika, setidaknya sampai Chika tersadar tapi keadaan membuatnya harus cepat-cepat pergi ke basecamp milik Zean karena anak-anaknya juga sedang dalam bahaya.

Tak lama kemudian Zee telah sampai di basecamp itu, Zee melihat sekeliling basecamp itu kosong tak ada seorang pun disana.

Zee tidak peduli dengan apa yang ia lihat sekarang, ia hanya ingin bertemu anak-anaknya.

"GRACIEE!! MICHIEEE!! KALIAN DIMANA!!?" Teriak Zee, tak ada yang menjawab sama sekali.

"GRACIEE!! MICHIEEE!! KALIAN DIMANA NAK!?" teriak Zee sekali lagi.

Tapi tetap saja tidak ada jawaban, tempat itu sungguh sunyi. Zee dapat melihat beberapa foto Zean dan Marsha yang sudah usang.

"Bajingan itu bisa gak sih sekali aja gak ngerepotin hidup gua" ucap Zee yang kesal saat melihat foto Zean bersama Marsha.

Tapi tiba-tiba hp Zee berdering, Zee pun melihat siapa yang menelponnya. "Adel? Ngapain dia nelpon gua?" Tanya Zee sembari mengangkat telpon dari Adel.

"Halo del? Kenapa?" Tanya Zee.

"Zoy gawat zoy, Lo buruan pulang sekarang cepetan!!!" Ucap Adel yang panik, "gua belum nemuin anak-anak gua yakali gua tinggal mereka buat pulang emangnya ada apa?" Tanya Zee.

"Zoy itu semua cuma jebakan zoy, sebenarnya Zean udah ada di rumah sedari tadi. Dia buat Lo jauh dari Marsha agar dia bisa leluasa buat ngambil Marsha" ucap Adel.

*FLASHBACK

Adel menunggu Chika siuman sembari bermain hp, tak lama kemudian Chika siuman.

Ia melihat ke arah Adel yang masih belum menyadari bahwa Chika sudah siuman.

"Del" panggil Chika dengan suara lemahnya, Adel pun menoleh ke arah Chika lalu menghampiri nya.

"Jangan banyak gerak dulu Chik, Lo masih lemah banget" ucap Adel, "del, Zee mana?" Tanya Chika.

"Zee ada urusan, seharusnya Lo tau apa urusannya karena ini menyangkut suami Lo juga" ucap Adel.

"Jadi Zee gak disini?" Tanya Chika, "iya lah, dia pergi ke basecamp Zean buat menyelamatkan Gracie dan Michie" jawab Adel.

Chika terdiam sejenak, tiba-tiba Chika menangis tanpa sebab.

"Heh Lo kenapa nangis!?" Tanya Adel, "del, sorry sebenarnya tadi gua nabrakin diri gua ke mobil Lo dan Zee itu karena di suruh sama Zean" ucap Chika.

"Ha!? Di suruh Zean?" Tanya Adel, "iya del dan lagi sebenarnya Zean gak ada di basecamp. Itu hanya pengalihan saja" ucap Chika.

"Ha!? Gimana!?" Tanya Adel yang bingung.

"Zean emang nyulik Gracie dan Michie, itu adalah rencananya agar Zee bisa meninggalkan Marsha sendiri. Gua juga di suruh buat nabrakin diri gua ke mobil Lo agar Zean bisa punya waktu lebih lama lagi agar rencananya berjalan dengan lancar. Jadi kalau Zee pergi ke basecamp itu akan sia-sia karena tidak ada siapapun di sana" ucap Chika sembari masih menangis.

Adel hanya diam saat mendengar cerita dari Chika, segila itu Zean ingin memiliki Marsha sampai cara apapun ia akan lakukan asal Marsha menjadi miliknya kembali.

"Bajingan itu benar-benar gila" ucap Adel yang tidak habis pikir, "bisa-bisanya dia nyuruh istrinya buat ngelakuin tugas yang memiliki resiko kematian hanya untuk memiliki seseorang" lanjut Adel.

"Maka dari itu del, sekarang juga Lo telpon Zee agar dia balik ke rumahnya sebelu-aaargghh sakiiit" teriak Chika.

"Chik!! Chika!! Bentar Chik gua panggil dokter dulu" ucap Adel lalu berlari mencari dokter.

Setelah ketemu dokter Adel pun menjelaskan kondisi Chika pada dokter. Chika pun kembali di periksa sedangkan Adel menunggu di luar, ia pun menelpon Zee dan menceritakan apa yang Chika ceritakan tadi.

*FLASHBACK END

"Mending buruan Lo balik sekarang zoy, sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk ke Marsha" ucap Adel dari balik telpon, Zee pun mematikan telpon tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Ia berlari menuju ke mobilnya kembali tapi saat ia akan jalan tiba-tiba ban mobilnya bocor, "FUCK!!! KENAPA LAGI INI!!!!" teriak Zee yang sangat frustasi.

Zee pun mengambil kunci mobilnya lalu keluar dari mobil, ia pun berlari ke jalan besar agar mendapatkan sinyal karena sekarang ia sedang berada di jalan yang sangat sepi yang sebelahnya hanya berisi pohon bambu saja.

Zee berlari secepat yang ia bisa tapi di tengah jalan tiba-tiba ada beberapa orang yang menghadangnya.

"Hei mau kemana?" Tanya salah satu orang .

"Kalian siapa?" Tanya Zee kembali, orang itu tertawa kecil "kami adalah Black Horses, gang motor yang paling di takutin di kota ini yang di pimpin oleh Zean Alvareza" ucap salah satu anggota yang bernama Aran.

TBC

kalian suka sama lagu magic hour gak?

kalau sy pribadi sih suka, sy gak tau kenapa banyak yg nge-judge, wota tolol gak ngehargai perjuangan member.

Maap ges agak ngegas soalnya agak kesel sama wota kayak gitu

JANGAN JADI SILENT READERS!!

JANGAN LUPA VOTE

MAKASIH...

MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang