bukan siapa-siapa

4.9K 358 14
                                    

2 Minggu berlalu, Marsha setiap hari mengawali hidupnya dengan malas karena ia tiap hari harus bertemu dengan orang yang ia benci.

pada malam hari yang cerah Marsha sedang memandang langit malam. ia melihat bulan dan bintang. saat ia sedang melihat bulan dan bintang seketika ia teringat kepada Zee yang juga menunjukkan langit yang sangat indah pada malam itu.

malam terindah bagi Marsha karena bisa melihat bulan dan bintang secerah itu, walaupun saat itu ia melihat bersama dengan orang yang ia benci tapi itu yang membuat malam itu lebih baik daripada malam yang lain.

Marsha yang tersadar kalau sedari tadi ia memikirkan Zee pun langsung menepuk pipinya, "Lo kenapa Marsha!? kenapa Lo malah mikirin orang aneh itu!?" tanya Marsha pada dirinya sendiri, ia menepuk-nepuk pipinya untuk menyadarkan dirinya.

"sha, kakak minta parfum kamu ya" ucap Ashel memasuki kamar lalu mengambil parfum Marsha tanpa seizin Marsha.

Ashel melihat adiknya berada di luar pun langsung menghampirinya, "sha, ngapain kamu diluar? angin malam itu gak baik loh" ucap Ashel menasehati adiknya.

"aku cuma mau liat bintang kak, bintang ini bikin. aku jadi Inget Zean" ucap Marsha, "ngapain di Inget sih cowok bajingan kayak dia?" ucap Ashel geram.

"tapi bulan lebih cantik daripada bintang untuk ku sekarang" ucap Marsha masih menatap langit, Ashel yang menyadari keanehan sifat adiknya pun mengecek suhu Marsha dengan menempelkan punggung tangannya pada dahi Marsha.

"kamu sakit sha?" tanya Ashel, Marsha menggeleng, Ashel mengerutkan dahinya seketika ia sadar kalau sebenarnya adiknya ini sedang memiliki seseorang yang spesial.

"apa jangan-jangan kamu lagi suka sama orang ya sha?" tanya Ashel, "udah ah kak, sana pergi. tuh liat Aldo udah nungguin tuh" ucap Marsha sembari menunjuk pacar kakaknya di luar gerbang yang bernama Aldo.

"oh iya, yaudah kamu di rumah aja ya sama atin. kasian dia sendirian nanti" ucap Ashel, "iya kak, tapi Kakak jangan pulang malam-malam ya" ucap Marsha, Ashel mengangguk lalu Ashel pergi menuju ke pacarnya.

Marsha kembali menatap ke arah bulan, ia melihat bulan sudah tertutup oleh awan tapi cahayanya masih terlihat terang menerangi dunia.

Marsha pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya karena angin sudah mulai kencang, ia tiduran di kasur sembari bermain hp tapi tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk.

"haduh siapa sih!!?" ucap Marsha yang marah karena terganggu, Marsha pun membuka pintu ternyata itu adalah Katrina.

"kenapa tin?" tanya Marsha dengan nada sedikit tinggi, "itu ada orang nyariin kak Marsha" jawab kathrina.

"siapa?" tanya Marsha, Atin mengangkat bahunya, ia tak tau siapa yang datang tapi orang itu mencari Marsha. Marsha yang sedikit takut pun meminta kathrina untuk menemani menemuinya.

Marsha sudah sangat pasrah dengan keadaan tapi saat ia lihat siapa yang datang seketika ia jadi kesal karena yang datang adalah Zee.

"itu kak, kak Zee datang" ucap Atin sembari menunjuk Zee dengan senyuman lebar, Zee yang duduk di sofa pun menyapa Marsha sembari tersenyum.

"hei, gua numpang istirahat bentar ya" ucap Zee, "ck kok Lo tadi gak bilang kalau yang datang itu Zee sih tin!!!?" ucap Marsha.

"gua yang nyuruh, kalau misal dia ngomong kalau gua yang datang Lo kagak mau keluar dari kamar" ucap Zee sembari meminum air yang sudah di sediakan.

"ck ya gua anaknya males keluar kamar, jangan kepedean deh jadi orang" ucap Marsha, "udah jangan kebanyakan alibi, sini pangku" ucap Zee sembari menepuk pahanya.

"dih najis, geser!" ucap Marsha sembari memukul bahu Zee pelan, Zee sedikit menggeser duduknya lalu Marsha duduk di sana.

"ngapain Lo kesini? bukannya langsung pulang malah singgah-singgah" ucap Marsha, "emang gak boleh? gua kangen nih sama Lo, seharian tadi gua gak liat Lo karena libur" ucap Zee.

"apa sih! Lo sakit? beli obat dulu Sono, mumpung apotek belum pada tutup" ucap Marsha, "ya kalau apotek tutup jadinya Lo dong, gak ada obat hahaha" tawa Zee, Marsha tambah bete setelah Zee berkata seperti itu.

saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba pintu rumah Marsha di ketuk, "ntar ya, lu di sini dulu sama adik gua" ucap Marsha pada Zee, Zee tersenyum lalu mengangguk, ia pun mengajak Atin untuk bermain game epep.

sedangkan Marsha berjalan menuju pintu, Marsha pun membuka pintu dan betapa kagetnya ia saat melihat Zean berada di luar.

Marsha yang tidak mau berurusan dengan Zean kembali, langsung ingin menutup pintunya kembali tapi Zean langsung memberhentikan Marsha.

"sha tunggu!! kamu kenapa selalu menghindar dari aku!!??" tanya Zean, ia memegang tangan Marsha yang akan menutup pintu itu kembali.

"lepasin bajingan, gua gak butuh alasan buat menjauhi Lo!" ucap Marsha sembari menghempaskan tangan Zean, "kenapa!!??" tanya Zean yang sudah mulai terpancing emosinya.

"ya karena kita udah putus, gak ada alasan lagi buat gua harus Deket Lo!!" ucap Marsha, "EMANG GUA BILANG KALAU GUA MAU PUTUS!!?" tanya Zean emosi.

"emang gua harus minta persetujuan Lo baru kita putus!?? enggak!!" ucap Marsha, saat Zean kembali ingin memegang tangan Marsha, Marsha lebih dahulu menghindar.

"jangan pegang-pegang!!, gua bukan siapa-siapa Lo lagi" ucap Marsha, "BUT YOU'RE MY GIRLFRIEND!!!" teriak Zean yang sudah emosi.

"NO!! I HAVE BECOME YOUR EX!!" teriak Marsha tak kalah emosi, Zean yang sudah emosi langsung mengangkat tangannya dan akan memukul Marsha, tapi tiba-tiba Zee datang dan menangkis pukulan Zean pada Marsha.

"Stop using violence bro, she's a girl" ucap Zee yang berhasil menangkis pukulan Zean.

"LO SIAPA!?, GAK USAH IKUT CAMPUR INI URUSAN GUA SAMA PACAR GUA!!" teriak Zean sangat emosi, Zee tersenyum lalu ia menjulurkan tangannya pada Zean ingin menyalami Zean.

"salam kenal ya, gua pacarnya dia" ucap Zee sembari tersenyum seringai, Zean yang mendengar itu jelas sangat marah, walaupun ia tau kalau Zee dan Marsha sesama jenis tapi itu memungkinkan mereka pacaran karena dunia sudah sangat gila.

"HA!!? GUA PACARNYA DIA!!" ucap Zean tak terima, "weh santai dong. apa tadi Lo bilang? Lo pacarnya? haha jangan ngimpi bro, bangun yuk. dia tuh udah jadi milik gua tau gak" ucap Zee.

"Lo itu cuma mantannya. MANTAN YANG PALING BAJINGAN!!" lanjut Zee, Zean tidak bisa berkata-kata lagi, ia sudah sangat emosi hingga tak bisa berbicara.

"sekarang Lo pergi atau gua teriak Lo maling?" tanya Zee, dengan terpaksa Zean pun pergi, ia berjalan sembari melihat ke arah belakang terus. Zee melambaikan tangan pada Zean yang sudah pergi dari sana.

"udah yuk masuk" ajak Zee sembari menarik tangan Marsha menuju sofa Kembali.

"ke-kenapa Lo bantuin gua? padahal hubungan gua sama Zean gak ada hubungannya sama Lo" ucap Marsha sembari menatap Zee dari belakang.

"kenapa ya? mungkin karena gua gak suka sama orang yang apa-apa selalu pakai emosi dan kekerasan" ucap Zee, Marsha mengangguk paham.

"tapi selain alasan itu, gua juga gak mau Lo kenapa-kenapa" ucap Zee sembari melirik ke arah Marsha.

mendengar itu entah kenapa Marsha jadi tersipu, ia merasa ada perasaan yang aneh di dalam dirinya.

"ke-kenapa jantung gua berdetak lebih cepet? enggak enggak, Inget sha sifatnya yang ngeselin itu gak cocok sama Lo" batin Marsha mencoba menyadarkan dirinya.

TBC

lebih milih Marsha Zean atau Marsha Zee nih? wkwk

JANGAN LUPA VOTE

MAKASIH...

MY BOSS MY ENEMY (Zeesha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang